Protokol Routing Proaktif BAB II

Berdasarkan konsep routing dan beberapa pertimbangan untuk kondisi jaringan ad hoc maka protokol routing pada jaringan ad hoc dibagi menjadi tiga kategori yaitu: [5] a. Table Driven Routing Protocol Protokol Routing Proaktif b. On Demand Routing Protocol Protokol Routing Reaktif c. Hybrid Routing Protocol Gambar 2.3 Kategori MANET

2.2 Protokol Routing Proaktif

Protokol routing proaktif, masing-masing node akan memiliki routing table yang lengkap, dalam artian sebuah node akan mengetahui semua rute ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut. Setiap node akan meng-update tabel routing yang dimilikinya secara periodik sehingga perubahan topologi jaringan dapat diketahui setiap interval waktu tersebut. Node terus menerus mencari informasi routing dalam jaringan, sehingga ketika dibutuhkan route tersebut sudah tersedia. Dalam protokol routing proaktif diperlukan setiap mobile node untuk mempertahankan route untuk setiap target yang mungkin dalam MANET, yang kemungkinan besar melampaui kebutuhan setiap node dan dengan demikian routing overhead yang digunakan untuk membentuk jaringan seperti unrequired route akan terbuang percuma. Karena bandwidth adalah sumber daya yang langka dalam MANET, maka keterbatasan yang disebabkan oleh protokol routing proaktif ini menyebabkan protokol kategori ini kurang menarik jika dibandingkan dengan protokol routing reaktif jika melihat keterbatasan bandwidth di lingkungan MANET. [6] Jenis routing yang digunakan oleh protokol routing proaktif adalah link state routing protocol.

2.2.1 Link State Routing

Klasifikasi:  Setiap node dimulai dengan menemukan tetangganya.  Setiap node menghasilkan iklan link state LSA yang didistribusikan ke semua node LSA = link id, keadaan link, cost, tetangga link.  Setiap node memelihara sebuah database semua LSA diterima database topologi atau link database state, yang menggambarkan jaringan memiliki grafik dengan tertimbang di ujung-ujungnya.  Hasilnya semua node memiliki topologi yang lengkap, informasi cost link.  Setiap router menggunakan database link state untuk menjalankan algoritma jalur terpendek.  Algoritma Dijkstra untuk menghasilkan jalur terpendek ke setiap node jaringan.

2.3 Protokol Routing Reaktif