Sistem Informasi Pelayanan Tamu Hotel di Royal Corner Hotel Bandung

(1)

i

ABSTRAK

Royal corner hotel adalah hotel yang sangat strategis di tengah pusat kota bandung. Beberapa tahun ini reservasi atau pengunjung semakin meningkat sehingga dibutuhkan pelayanan yang semakin cepat dan efektif, salah satunya dengan cara membuat sistem informasi.

Adapun metode pengembangan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bermaksud untuk membuat sistem informasi hotel, untuk mencapai tujuan tersebut, maka peneliti melakukan langkah-langkah yang terdiri dari tahap analisis dan perancangan sistem dengan UML (Unified Modeling Language) menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, component diagram dan deployment. Sementara itu metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype dan metode pendekatan sistem berorientasi objek. Sedangkan untuk mengimplementasikan aplikasi pengolahan data hotel menggunakan Bahasa pemrograman Java, database MySQL dan XAMPP.

Sistem yang dibuat ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan tamu di royal corner hotel.


(2)

ii

Royal corner is a strategic located hotel positioned in the heart of Bandung, within these few years the reservation rates is rising. Resulting in the need of the better service is trough a better information system.

The developing method from the result of the research, the researcher aimed to establish a hotel information center, to achieve that purpose, the researcher took the steps such as analysis phase and system modeling with UML (Unified Modeling System) using use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, component diagram, and deployment, meanwhile system developing method that used are prototype method and object oriented system approach, while to implemented hotel data processing application using a J2se programming language , MYSQL database and XAMPP.

The system which has been made is hope tobe able to increase in the pro ess of serving the guest in Royal Corner Hotel


(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya. Berdasarkan fakta computer dapat membantu meringankan pekerjaan manusia dengan cepat dan baik. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini khususnya dibidang computer kita dituntut untuk mengikuti zaman yang serba canggih dan dapat mengimbangi akan kebutuhan lapangan kerja. Salah satu perkembangan yang dapat kita rasakan dampaknya adalah berkembangnya system kerja komputerisasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hampir setiap organisasi atau perusahaan baik instansi pemerintah ataupun swasta membutuhkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi atau perangkat computer dalam melakukan kinerjanya yang berupa pengolahan data yang cepat, mudah dan efisien.

Dalam setiap perusahaan apabila ingin mencapai tujuan yang diinginkan semua system yang ada didalamnya harus mendukung satu sama lainya. Diantaranya keberdaan system informasi atau aplikasi program software yang dapat digunakan untuk dapat memudahkan pekerjaan dan menghemat waktu,uang dan tenaga. Sistem informasi yang dibutuhkan dan yang berguna untuk kemajuan suatu perusahaan dalam menjalani kinerja dan memudahkan semua pekerjaan. sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan tidak terhambat oleh suatu apapun dan akan mencapai tujuan yang diinginkan. Hotel merupakan salah satu asset yang dimiliki pada setiap daerah, karena dengan adanya hotel maka akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Dengan adanya hotel menjadikan sector dibidang pariwisata menjadi meningkat. Selain itu kesuksesan ini harus didukung dengan sistem informasi yang baik seiring dengan kemjuan teknologi yang ada pada saat ini.

Royal Corner Hotel terletak di pusat Kota Bandung, Royal Corner Hotel merupakan hotel yang berpredikat hotel bintang I, Royal Corner Hotel adalah


(4)

hotel sederhana yang menyuguhkan pemandangan yang asri sehingga tamu merasa berada dirumah sendiri, jumlah kamar yang mencapai 40 kamar dengan fasilitas yang baik, selain itu harga sewa kamar yang terjangkau dan menjadikan tamu adalah raja sehingga memberikan pelayanan yang sebaik mungkin bagi para tamu hotel yang menginap sehingga Hotel Royal Corner mampu bersaing dengan hotel-hotel besar lainya yang berada di kota Bandung. Dengan lokasi yang sangat strategis hotel ini bersebelahan dengan pusat pemerintahan dan DPRD kota Bandung, dan juga dengan pusat perbelanjaan, seperti Pasar Baru, Pusat Elektronik (BEC), dan pusat hiburan lainnya. Data jumlah tamu yang semakin hari semakin meningkat pada bulan januari sampai maret pun terlihat 63.10% sampai 69.33%. Dalam melakukan proses bisnisnya Royal Corner hotel masih menggunakan system yang sederhana dan manual dalam menginputkan data tamu dan mencek dokumen yang sangat banyak hanya untuk sekedar melihat ketersedian kamar, menghitung total pembayaran dari fasilitas yang digunakan, membuat kwitansi pembayaran dan menghitung jumlah uang yang harus dibayar dalam setiap transaksi penyewaan kamar hotel. Selain itu kesulitan dalam menghitung denda yang akan dibayar oleh tamu hotel apabila waktu checkin dan checkout tidak sesuai ketentuan yang sudah dibuat oleh Royal Corner Hotel .

Semua denda di atas akan disatukan pembayarannya apada saat checkout, apabila tidak teliti dalam penghitungan denda maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahan pada saat melakukan pembayaran sewa kamar. Karena semua proses transaksi yang dilakukan pada Hotel Royal Corner yaitu menulis data tamu hotel ke dalam agenda ,mengitung total uang yang harus dibayar dan membuat laporan data tamu yang masuk dan data tamu yang keluar dengan mencatat di sebuah buku agenda. Hal ini akan membuat kekhawatiran apabila data yang disimpan di agenda hilang, basah, rusak lainya yang akan mempersulit proses bisnis bagi Royal Corner Hotel.

Dengan melihat penjelasan latar belakang di atas maka penulis melakukan penelitian pada Royal Corner Hotel Bandung, dan juga dengan permsalahan


(5)

3

yang ada maka penulis menetapkan judul : “Sistem Informasi Pelayanan Tamu Hotel Di Royal Corner Hotel Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang ada yaitu:

1. Pada proses check in dan check out tamu hotel, system yang ada masih berjalan manual, Dimulai dari pendaftaran tamu hotel yang akan menginap, penentuan kamar yang dipilih, penggunaan fasilitas-fasilitas yang disediakan, pembayaran dan laporan tamu keluar.

2. Sistem yang ada untuk membuat data pelanggan yaitu receptionist menulis data tamu hotel yang akan menginap dan tamu yang akan keluar dengan mencatat di buku agenda yang dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam menginputkan data pelanggan dan proses menghitung total pembayaran yang akan dibayar oleh tamu hotel yang akan check out.

3. Pada bagian receptionist masih banyak mengalami kesulitan dalam menghitung total pembayaran dan menghitung biaya fasilitas yang digunakan para tamu hotel karena tidak adanya system yang mendukung yang menjadikan lamban nya kinerja yang dilakukan dan sering terjadinya keasalahan pada penghitungan total pembayaran

4. Kesulitan yang dialami pada pencetakan laporan berupa laporan tamu hotel, fasilitas yang digunakan dan rekap pembayaran para tamu hotel.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana system informasi pelayanan tamu hotel yang sedang berjalan di Royal Corner Hotel Bandung.

2. Bagaimana perancangan system informasi pelayanan tamu hotel yang akan dibangun pada Royal Corner Hotel Bandung.


(6)

3. Bagaimana implementasi system informasi pelayanan tamu hotel pada Royal Corner Hotel Bandung.

4. Bagaimana pengujian yang dilakukan terhadap system informasi pelayanan tamu hotel di Royal Corner Hotel Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun atau merancang suatu program aplikasi yang nantinya akan diaplikasikan dan berguna bagi Royal Corner Hotel Bandung dan juga dengan adanya program sistem informasi ini maka kinerja karyawan hotel sendiri akan lebih mudah dan lebih efisien. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui system informasi pelayanan tamu hotel yang sedang berjalan di Royal Corner Hotel Bandung.

2. Untuk merancang system informasi pelayanan tamu hotel di Royal Corner Hotel Bandung.

3. Untuk mengimplementasikan system informasi pelayanan tamu hotel di Royal Corner Hotel Bandung.

4. Untuk melakukan pengujian terhadap system informasi pelayanan tamu hotel di Royal Corner Hotel Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Royal Corner Hotel Bandung

Dengan adanya system informasi pelayanan tamu hotel pada Royal Corner Hotel ini diharapkan dapat membantu setiap kinerja karyawan hotel untuk melaksanakan tugasnya. Dan juga membuat Royal Corner Hotel ini menjadi lebih baik dengan penggunaan computer dalam melakukan aktivitas kerja nya.


(7)

5

b. Bagi masyarakat

Bagi masyarakat yang menjadi tamu Royal Corner Hotel ini akan lebih mudah dalam melakukan pendaftaran, dan proses pembayaran juga lebih cepat tidak perlu menunggu lama, karena semua system yang berjalan sudah menggunkan computer dan proses kerja receptionist pun akan lebih cepat, sehingga masyarakat yang sebagai tamu hotel pun akan lebih puas dengan pelayanan Royal Corner hotel.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama dalam pembuatan system informasi pelayanan tamu hotel, dan mempraktekan apa yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah. b. Bagi penulis lain

Sebagai acuan bagi mahasiswa lain atau peneliti yang akan melakukan penelitian dengan kajian yang berhubungan dengan system informasi pelayanan tamu hotel.

c. Bagi Pengembangan Ilmu

Sebagai acuan bagi mahasiswa lain atau peneliti yang akan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berbasis desktop.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan yang ada agar dalam penjelasannya akan lebih terfokus dan terarah sesuai dengan yang diinginkan. Adapun batasan masalah yang ada adalah sebagai berikut:

1. Pembayaran hanya dilakukan dengan pembayaran tunai, tidak membahas pembayaran secara debit maupun kredit.


(8)

3. Sistem memproses pembayaran mulai dari sewa kamar, penggunaan fasilitas, dan tambahan ekstra bed.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Observasi penelitian dilakukan di Royal Corner Hotel yang beralamat di jalan WastuKencana No.8 Bandung. Adapun waktu penelitian yang ada adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian Tahun 2012

KEGIATAN

Bulan

Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mendengarkan Pelanggan

a. Menentukan Topik

Permasalahan b. Pengumpulan Data yang

Diperlukan

2. Membangun,Memperbaiki

Prototipe

a. Analisis Perangkat Lunak b. Desain Perangkat Lunak

c. Pembuatan Program

3. Pelanggan Menguji Coba

Prototipe


(9)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

2.1.1. Definisi Sistem

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedur) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel (2005:2) sebagai berikut ini.

“Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi bisnis yang terjadi”.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari sustu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan


(10)

untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

2.1.2. Karakteristrik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen Sistem (component)

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.


(11)

9

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objectives)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 7) Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya


(12)

dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1. Siklus Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :

Input (Data)

Proses (Pengolahan Data)

Output (Informasi)

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber : [Alb05] )

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10) Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).


(13)

11

Akurat, berarti Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya

Tepat pada waktunya, berarti Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Relevan, berarti Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.3. Nilai Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 12) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 13) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.


(14)

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.4 Pengertian Hotel

Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat. seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.

Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat


(15)

13

menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

Menurut [DPN03] Hotel adalah “Bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum”.

Menurut [Online 1] Hotel adalah “Tempat yang memberikan pelayanan jasa bagi penduduk yang memerlukan pemondokan sementara dengan memberlakukan imbalan biaya tertentu yang dihitung persatuan hari”.

Menurut [Online 1] Hotel Melati adalah “Suatu usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian bangunan yang khusus isediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan”.

Menurut [DPN03] Hotel Berbintang adalah “Hotel yang disusun pengaturan manajemennya memenuhi standar internasional pada tingkat tertentu (hotel berbintang satu, bintang dua, bintang tiga, bintang empat dan bintang lima)”.

2.4.1 Klasifikasi Hotel

Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu.


(16)

Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :

1. Luas Bangunan 2. Bentuk Bangunan 3. Perlengkapan (fasilitas) 4. Mutu Pelayanan

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW. 301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada : 1. Jumlah Kamar

2. Fasilitas

3. Peralatan yang tersedia 4. Mutu Pelayanan

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

1. Hotel Bintang 1 ( * ) 2. Hotel Bintang 2 ( ** ) 3. Hotel Bintang 3 ( *** )


(17)

15

4. Hotel Bintang 4 ( **** ) 5. Hotel Bintang 5 ( ***** )

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang.

Tujuan umum dari pada penggolongan kelas hotel adalah :

1. Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di bidang usaha perhotelan.

2. Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya.

3. Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel. 4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran

(supply) dalam usaha akomodasi hotel.

Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.


(18)

2.5. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi dapat pula dikatakan sebagai struktur desain dari suatu sistem komputer dengan semua kelengkapannya yang telah siap untuk digunakan oleh user.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer (computer network).

2.5.2`Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu ; 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakaian sumber daya bersama (resouce, baik hardware maupun software) serta sarana untuk saling bertukar informasi.


(19)

17

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), adalah sebuah jaringan menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 27) Memilih jenis kabel yang digunakan untuk membangun jaringan tidak lepas dari jenis topologi yang kita gunakan, namun pada intinya, jaringan komputer adalah jaringan kabel, dimana bentuk dan fungsi dari jaringan tersebut menentukan pemilihan jenis kabel, demikian juga sebaliknya, ketersedian kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk membangun sebuah jaringan komputer (baik home network, ataupun network kelas raksasa seperti MAN -metropolitan area network).


(20)

Ada tiga bentuk (topology) jaringan komputer yaitu: 1. Topologi Bus atau Linier

2. Topologi Ring 3. Topologi Star

Dalam sistem informasi Informasi penjualan dan pembelian ini menggunakan topologi star, karena topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

b. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.

c. Keunggulannya jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.

d. Dapat digunakan kabel yang lower grade karena hanya meng-handle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.

Sehingga cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung, dan apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.


(21)

19

Gambar 2.2 Topologi Star ( Sumber : [Sop08] )

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan computer, yaitu : 1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang


(22)

memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama-sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama-sama akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.


(23)

21

2.6 Pengertian Client Server

Menurut Dede Sopandi (2006 : 1). Transmisi data berarti pengiriman data antara dua komputer, atau antara sebuah komputer dengan terminal. CCITT (Consultative Cimmittee International Tlephony dan Tegraphy), yang sekarang dikenal ITU-T (International Telecommunications Union Telephony), menyebut terminal sebagai piranti terminal data (data terminal equipment=DTE).

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya. Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basis data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi sumber daya.

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi.

2.7.1 HNetBeans IDE

NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung


(24)

pengambangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, control versi, dan refactoring .

Semua fungsi IDE disediakan oleh modul-modul. Tiap modul menyediakan fungsi yang didefinisikan dengan baik, seperti dukungan untuk bahasa pemrograman Java, editing, atau dukungan bagi CVS. NetBeans memuat semua modul yang diperlukan dalam pengembangan Java dalam sekali download, memungkinkan pengguna untuk mulai bekerja sesegera mungkin. Modul-modul juga mengijinkan NetBeans untuk dikembangkan. Fitur-fitur baru, seperti dukungan bahsa pemrograman lain, dapat ditambahkan dengan menginstal modul tambahan. Sebagai contoh, Sun Studio, Sun Java Studio Enterprise, dan Sun Java Studio Creator dari Sun Microsistem semuanya berbasis NetBeans IDE.

2.7.2 JAVA

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal.

Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi


(25)

23

implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda.

2.7.3 MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah General Public License. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

2.8 Konsep Orientasi Objek

Menurut Bambang Heriyanto (2004:80) Konsep berorientasi objek merupakan suatu cara melihat permaslahan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.

Menurut Adi Nugroho (2005:38) yang dimaksud objek adalah orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi (Perangkat Lunak atau sistem informasi).

Objek orang misalnya adalah wanita, pegawai, dosen, orang tua dan lain-lain. Objek tempat misalnya adalah rumah, hotel, kampus, jalan dan lain-lain-lain. Objek benda misalnya mesin, buku, gedung, komputer, dan lain-lain. Objek kejadian misalnnya pembayaran, registrasi kuliah, membaca buku, proklamasi


(26)

kemerdekaan dan lain-lain. Objek konsep misalnya adalah kursus, kuliah, pelatihan dan lain-lain.


(27)

25

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam sub bab ini, penulis akan menguraikan mengenai objek penelitian yang meliputi sejarah Hotel Royal Corner Bandung, struktur organisasi yang akan diuraikan sebagai berikut :

3.1.1 Sejarah Singkat Hotel Royal Corner

Hotel Royal Corner merupakan hotel bintang satu yang berlokasi di pusat kota Jl. Wastukencana No. 8 Bandung. Hotel ini bersebelahan dengan pusat pemerintahan dan DPRD kota Bandung, dan juga dengan pusat perbelanjaan, seperti Pasar Baru, Pusat Elektronik (BEC), dan pusat hiburan lainnya.Banyak kegiatan pemerintah daerah yang melakukan studi banding ke Pemkot Bandung ataupun ke DPRD Kota Bandung, mereka menginap di Hotel Royal Corner, karena untuk menempuh lokasi (Pemkot dan DRPD Kota Bandung) tersebut cukup dengan jalan kaki.

Hotel Royal Corner yang diminati oleh turis Malaysia ini memiliki 40 kamar dengan fasilitas AC, air panas, telepon, Wifi, TV Cable, ruangmeeting, dan fasilitas parkir yang luas, dan dapat menampung Bis besar.Hotel ini sangat cocok untuk keluarga, bisnis dan yang memerlukan pelayanan meeting dan makan, dengan kapasitas 20 – 200 pax, karena kami memiliki 3 ruang meeting.

3.1.2 Visi dan Misi

Visi: Menjadikan Hotel Bisnis yang nyaman, berkualitas dan terbaik dikelasnya.

Misi: Menyediakan fasilitas kamar dan ruang meeting yang bersih dan nyaman dengan pelayanan yang profesional, yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan karyawan.


(28)

3.1.3 Struktur Organisasi Hotel Royal Corner

General manager

Sekretaris

Marketing & Operation Manger

HRD supervisor Fo Supervisor F&B Product

Internal Control Security

Sous chef House Keepinng

Finance Chief Account

Gambar 3.1. Struktur Ogranisasi Hotel Royal Corner Sumber: (Dokumen Hotel Royal Corner)

3.1.4.Deskripsi Tugas

Hotel Royal Corner merupakan perusahaan yang dipimpin oleh seorang manager. Dan dibantu oleh bagian – bagian yang telah diberi tugas masing- masing. Adapun tugas masing – masing bagian pada Hotel Royal Corner adalah sebagai berikut :


(29)

27

1. General Manager

a. Menyiapkan dan memantau dan mengevaluasi businees plan, policy perusahaan dan sistem operasional.

b. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap target penjualan dan penggunaan biaya seluruh bagian.

c. Membuata bahasan dan merencanakan aktivitas dengan seluruh bagian dalam mencapai Sales volume, product dan quality Service. d. Mengotrol masa berlaku perijinan

2. Sekretaris

a. Membuata agenda kerja pimpinan b. Mengarsipkan data – data perusahaan c. Membuat notulen rapat

3. Operation Manager

a. Membantu tugas – tugas GM dalam bidang marketing dan operasional serta pengawasan langsung diseluruh bagian

b. Mengkoordinir pengawasan, pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia diseluruh bagian

c. Melakasanakan dan mengawasi policy dan goal hotel yang telah ditetapkan

4. HRD supervisor

a. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Sumber daya manusia serta kegiatan di bagian HRD


(30)

c. Memimpin tersedianya data pegawai d. Memimpin tersedianya dta perusahaan

5. Chief Accounting

a. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap Sumber daya manusia serta kegiatan di bagian accounting

b. Membuat program kerja diaccounting 6. Finance

a. Membuat laporan kas mutasi b. Membuat laporan Cash flow

c. Mengecek rekening koran dan transaksi Bank d. Menyiapkan pembayaran Gaji Karyawan e. Membuat laporan pajak

7. Internal Control

a. Memeriksa kesesuaian harga dan jumlah barang

b. Menolak barang yang tidak sesuai dan spesifikasi yang telah ditentukan

c. Memeriksa kesesuaian bill


(31)

29

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengembangan sistem Informasi ini yaitu menggunakan model prototype. Model prototype adalah metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Karena penulis memulai penelitian ini dengan mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan dari pada sistem atau perangkat lunak yang akan dibuat.

Gambar 3.2 prototipe Model

(Sumber: Roger S. Pressman,Ph.D., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi) Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;

2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype;

3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software

Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak, metode prototyping memiliki tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang


(32)

menentukan keberhasilan dari sebuah software.Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh pemakai. Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai

dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.


(33)

31

3.3 Pemrograman Berorientasi Objek

Menurut [Nug02] Pemrograman berorientasi objek sebagia berikut : “Pemrograman berorientasi objek atau OOP (Object Oriented Programing) adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dihadapi dengan bantuan komputer.”

Seiring dengan munculnya OOP ( Object Oriented Programing ) maka telah banyak bermunculan metodologi pemodelan berorientasi objek, karena banyaknya metodologi yang ada maka tiga metodologis terkenal yaitu Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson mengkombinasikan metode-metode mereka untuk memperoleh notas-notasi yang dapat digunakan seluruh metodologi berorientasi objek yang dikemukakan para metodologis. Mereka membentuk notasi yang dapat digunakan bersama yaitu : Unified Modeling Language (UML).

Menurut [Online 2] pengertian UML sebagai berikut :

“UML adalah salah satu bentuk notasi atau bahasa yang sama yang digunakan oleh professional dibidang software untuk menggambarkan atau memodelkan sebuah sistem software.”

UML telah disahkan oleh OMG (Object Management Group) pada tahun 1997 sebagai standar de-facto dari pemodelan OOP dan diterima sebagai salah satu standar industri. Secara garis besar UML merupakan standard bahasa pemodelan untuk pembuatan object-oriented software dan merupakan kombinasi dari:

1. Konsep Pemodelan Data (Entity Relationship Diagrams) 2. Pemodelan Bisinis (Work Flow)


(34)

3. Pemodelan Object, 4. Pemodelan Komponen

Spesifikasi UML mendefinisikan sekumpulan diagram grafis sebagai tampilan dari beberapa level abstraksi dan UML dapat digunakan bersama oleh semua proses pada keseluruhan tahap siklus-hidup (life-cycle) pengembangan software serta pada implementasi ke beberapa teknologi yang berbeda.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya, yaitu: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

3.3.1 Object Management Group (OMG)

OMG adalah konsorsium yang beranggotakan lebih dari 850 perusahaan untuk mendefinisikan standar-standar teknilogi objek termasuk CORBA (Common Object Request Broker Architectur) yang dibentuk pada tahun 1989 yang ditujukan untuk mempromosikan penggunaan teknologi berarah obyek pada aplikasi software.

Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa


(35)

33

yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

UML merupakan kesatuan dari dari ketiga pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh OMG (Object Management Group, Inc) yaitu organisasi internasional yang dibentuk pada 1989, terdiri dari perusahaan sistem informasi, software developer, dan para user sistem komputer.

3.3.2 Artifact UML

Diagram – diagram yang digunakan untuk mendefinisikan UML adalah sebagai berikut:

a. Use Case Diagram

Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case mengambarkan sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap


(36)

UseCase Actor

use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan objek-objek yang terlibat dalam setiap use case.

Use case Menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem kedalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams.

Use case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor (keadaan lingkungan sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana fungsi yang ada di dalam sistem. Simbol yang digunakan yaitu:

Gambar 3.3 Use Case Model (Sumber: [Lar05] ) b. Class Diagram

Menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Class dapat berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara: associated (terhubung satu sama lain), dependent (satu class tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class merupakan spesialisasi dari class lainnya) atau package (grup bersama sebagai satu unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram.


(37)

35

Suatu class biasanya terdiri dari 3 bagian, yaitu nama, atribut, dan operasi. Berikut adalah contoh dari suatu class:

Gambar 3.4 Bagian-bagian dari class (Sumber: [Lar05] )

c. Statechart Diagram

Statechart Diagram merupakan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya Statechart Diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu Statechart Diagram).

Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai dengan kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan titik akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.


(38)

Gambar 3.5 State Diagram (Sumber: [Lar05] )

d. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing - masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana aktivitas itu berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus,dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di triger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak , tetapi lebih menggambarkan proses - proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan


(39)

37

aktivitas. Sama dengan state, standar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses pararel (fork on join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Gambar 3.6 Activity Diagram (Sumber: [Lar05] )

e. Sequence Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.


(40)

Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal.

Gambar 3.7 Sequence Diagram (Sumber: [Lar05] )

f. Colaboration Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams. Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika penekanannya pada waktu atau urutan maka gunakan sequence diagrams, tapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagrams.

g. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.


(41)

39

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponent terbentuk dari beberapa class atau package tapi juga dari komponen - komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Gambar 3.8 Component Diagram (Sumber: [Lar05] )

h. Deployment Diagram

Deployment / phisycal diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal - hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah


(42)

node adalah server, workstation atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

Gambar 3.9 Deployment Diagram (Sumber: [Lar05] )

3.3.3 Semantik Dalam UML

Seperti bahasa - bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax / semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk - bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering) [Online 3].


(43)

41

OMG telah menetapkan semantik (makna istilah) semua notasi UML dalam Model Struktural dan Model Behavioral.

1. Model Struktural atau model statis, menekankan pada struktur objek dalam sebuah sistem, menyangkut kelas - kelas, interface, atribute dan hubungan antar komponen.

2. Model Behavioral atau model dinamis, menekankan pada perilaku objek dalam sebuah sistem, menyangkut metode, interaksi, kolaborasi dan state history.

3.3.4 Tujuan UML

Tujuan utama dari perancangan UML adalah :

1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti. 2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas

konsep-konsep ini.

3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses pengembangan tertentu.

4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan. 5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek.

6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern.


(44)

Model UML dapat mencakup banyak perbendaharaan. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Things

a. Structural:

1. Use case : deskripsi interaksi dengan external actor. 2. Class : deskripsi untuk objek – objek.

3. Interface : kumpulan operasi yang memberikan service tertentu untuk class / component.

4. Component : bagian sistem yang dapat diganti (replaceable) dan realisasinya sesuai dengan interface.

b. Behaviour

1. Interaksi (message sequence chart): pertukaran messages antar objek. 2. State machine: urutan state dari objek dalam berinteraksi dengan

objek lain. c. Grouping

Package: mekanisme untuk mengumpulkan elemen ke dalam satu set (group).

d. Anotasi

Catatan atau keterangan (teks) sebagai dokumentasi. 2. Relationship

a. Dependency

Hubungan antar element dimana perubahan pada elemen yang satu dapat mempengaruhi elemen yang lain (dependent).


(45)

43

b. Association

Hubungan struktur antara elemen dan bertindak sebagai link. c. Generalization

Hubungan dimana elemen yang special (child) mewarisi elemen yang umum (parent).

d. Realization

1. Hubungan (semantik) antara 2 elemen, dimana elemen yang satu memberikan kontrak dan elemen yang lain menjamin realisasi kontrak tersebut.

2. Dimana elemen yang special (child) mewarisi elemen yang umum (parent).

3. Diagram: use case diagram, class diagram, msc diagram, dan lain – lain. Selain cakupan – cakupan di atas, ada tiga aspek utama dalam pemodelan sistem yang mampu didukung oleh UML:

a. Functional Model, untuk menunjukkan fungsionalitas dari suatu sistem dari sudut pandang user atau pengguna. Ini dicapai dengan menggunakan Use Case Diagram.

b. Object Model, untuk menunjukkan struktur dan substruktur dari suatu sistem dengan menggunakan object, atribut, operasi dan juga asosiasi. Ini dicapai dengan menggunakan Class Diagram.

c. Dynamic Model, menunjukkan internal behavior dan suatu sistem. Ini dicapai dengan menggunakan Sequence Diagram, Activity Diagram dan juga Statechart Diagram.


(46)

3.3.6 Perancangan Basis Data

Sebelum kita membuat basis data, terlebih dahulu harus dilakukan suatu perancangan. Proses perancangan ini bersifat konseptual. Kita belum menentukan DBMS apa yang akan kita gunakan untuk mengimplementasikan rancangan basis data yang dibuat. Tujuan perancangan basis data adalah untuk mendapatkan skema basis data yang meminimasi terjadinya redudansi dan duplikasi data serta menjaga integritas data. Kebanyakan metode perancangan yang ada berbasis pada model basis data relasional, yaitu struktur data diatur melalui pembuatan tabel-tabel dan keterkaitan antar tabel-tabel satu dengan yang lainnya (relasi).

a. Multiplicity

Multiplicity pada kasus asosiasi menunjukkan bahwa ada sejumlah objek pada sebuah class yang berhubungan dengan sebuah objek pada sebuah asosiasi class, ada banyak multiplicity yang mungkin untuk dipakai. Sebuah class dapat berhubungan dengan yang lain dalam satu ke satu (one-to-one), satu ke banyak (one-to-many), satu ke satu atau lebih (one-to-one or more), satu ke nol atau satu, satu ke sebuah interval tertentu (contoh satu ke lima sampai dengan sepuluh), satu ke sejumlah n atau satu ke serangkaian pilihan (contoh satu ke sembilan atau sepuluh). Pada notasi UML, untuk menampilkan lebih atau banyak digunakan (*). Untuk menunjukkan ‘atau’ digunakan titik dua (..) seperti contohnya 1..* (berarti satu atau lebih). Notasi ‘atau’ bisa juga digunakan tanda koma (,).

b. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class


(47)

45

menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda / fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain - lain.

Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Diagram demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokan menjadi package. Class dapat membuat diagram yang terdiri atas Package.

Hubungan antar Class :

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukan arah query antar class.


(48)

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

3.4 Pengujian Black Box

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. kesalahan interface.

3. kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. kesalahan kinerja.


(49)

47


(50)

48

Analisa sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan, yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat ditemukan solusinya.

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses itu dapat dikerjakan dan dokumen apa yang dilibatkan.

Berikut adalah Analisis yang berjalan pada Royal Corner Hotel Bandung. a. Prosedur Pemesanan kamar hotel atau check in di Hotel Royal Corner Bandung Pada prosedur ini akan menjelaskan tentang proses pelayanan pemesanan kamar hotel di Hotel Royal Corner Bandung yang sedang berjalan. Adapun procedure nya adalah sebagai berikut:

1. Pada saat tamu datang ke hotel untuk melakukan pemesanan kamar , pihak receptionist terlebih dahulu memperlihatkan daftar kamar dan rate harga kamar dan mengecek kamar yang kosong

2. Apabila tamu setuju dengan harga dan kamar tersebut dan kamar bisa digunakan maka receptionist meminta kartu tanda pengenal berupa KTP, SIM dari tamu tersebut

3. Receptionist mencatat data tamu ke dalam buku agenda

4. Lalu receptionist meminta tamu membayar uang di muka sebanyak 50% sebagai jaminan awal pemesanan kamar yang sudah dilakukan.


(51)

49

5. Receptionist mencatat besar uang yang telah masuk ke dalam agenda 6. Setelah itu pihak receptionist mencatat data transaksi didalam buku agenda

hotel.

b. Prosedur penggunaan fasilitas di Royal Corner Hotel Bandung 1. Fasilitas Laundry

a. Tamu hotel memesan laundry

b. Bagian laundry akan mencatat banyaknya laundry dan mencatat biaya laundry

c. Bagian laundry membuat bukti pembayaran atau note sebanyak 3 rangkap. Satu untuk bagian laundry sebagai arsip, satu untuk receptionist, satu untuk tamu hotel yang memesan sebagai tanda bukti

2. Fasilitas Restoran

a. Tamu hotel memesan makanan

b. Pihak restoran mencatat pesanan tamu hotel

c. Bagian restoran membuat bukti pembayaran atau nota sebanyak 3 rangkap. Satu untuk bagian restoran sebagai arsip, satu untuk receptionist, satu untuk tamu hotel yang memesan sebagai tanda bukti

d. Procedure tamu keluar atau check out di Royal Corner Hotel Bandung e. Tamu yang akan check out akan menyerahkan kunci kamar kepada

receptionist

f. Receptionist mencatat data tamu keluar mengecek kembali biaya yang harus dibayar oleh tamu hotel beserta biaya dari fasilitas yang digunakan g. Lalu receptionist membuat bukti pembayaran dengan menulis di kwitansi

pembayaran

h. Receptionist menghitung jumlah total biaya yang harus dibayar oleh tamu hotel

i. Setelah semua ditulis ke dalam kwitansi pembayaran sebanyak 2 rangkap. Satu kwitansi diberikan kepada tamu hotel sebagai tanda bukti pelunasan, satu lagi disimpan oleh receptionist sebagai arsip


(52)

j. Dari slip transaksi tersebut receptionist membuat laporan sebanyak 2 rangkap. Satu disimpan sebagai arsip oleh receptionist, satu lagi diberikan kepada manager hotel.

4.1.1 Actor : 1. Tamu 2. B.Laundry 3. B. Restoran

4.1.2 Model Use Case Diagram

Use Case Diagram ialah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case. Dalam aplikasi pengolahan data hotel yang berjalan dapat digambarkan use case diagram sebagai berikut :


(53)

51

4.1.3 Activity Diagram

Activity diagram yaitu salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Dalam aplikasi pengolahan data hotel dapat digambarkan activity diagram nya sebagai berikut :


(54)

(55)

53

Gambar 4.4 Activity diagram Restoran

4.1.4 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Pada dasarnya prosedur kerja pada sistem yang sedang berjalan telah memenuhi kebutuhan untuk berjalannya sistem tersebut. Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi terhadap sistem tersebut, teridentifikasi adanya beberapa kekurangan yakni :

1. Perlunya waktu yang sangat lama untuk melakukan atau mencatat booking kamra hotel karena adanya kendala dalam melakukan pengecekan kamar


(56)

yang masih menggunakan dokumen yang tidak efektif sehingga bisa terjadi kesalahan atau adanya data yang tidak akurat.

2. Belum adanya aplikasi yang mendukung untuk pelayanan tamu di hotel sehingga

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah pendefinisian dan kebutuhan-kebutuhan fungsional sebagai persiapan untuk menggambarkan suatu sistem yang akan dibentuk.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem.

Adapun tujuan dari perancangan aplikasi pengolahan data hotel adalah sebgai berikut :

1 Dengan adanya aplikasi agar pelayanan semakin cepat dan efektif 2 Mempermudah untuk membuat laporan

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Dirancang.

Pada sub bab ini akan dijelaskan gambaran umum dari aplikasi hotel yang akan dibangun, dengan menguraikan aliran proses dan aliran kerja keseluruhan dari aplikasi hotel itu sendiri.


(57)

55

4.2.2.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan gambaran aktivitas yang berjalan dilihat dari kebutuhan. Actor. Pada tahapan ini menggambarkan hubungan antara aktor dengan sistem. Hubungan antara aktor dengan sistem bisa kita lihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.5 Use Case Aplikasi Pelayanan Tamu

4.2.2.2 Skenario Use Case

Untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya maka dilakukan pemilihan terhadap skenario tersebut. Skenario-skenario use case dalam aplikasi pengolahan data hotel yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

1. Nama Use Case : CheckIn


(58)

Type : Primary,

Tujuan : menyimpan data reservasi

Kondisi awal : Admin telah login dan tampilan halaman index booking

Tabel 4.1 Skenario Use Case CheckIn

Aktor Sistem

1. Resepsionis mencek status Data reservasi

2. Menampikan data reservasi. 3. Jika data tersedia maka akan

dikonfirmasi, bila tidak akan melakukan input data

4. Aplikasi menyimpan data

2. Nama Use Case : Reservasi

Actor : Resepsionis

Type : Primary

Tujuan : Menginput, cari, lihat, edit.

Kondisi awal : Hotel dan admin telah login dan tampilan halaman index masing-masing.

Tabel 4.2 Skenario Use Case Reservasi

Aktor Sistem

1. Resepsionis mencek status tamu

2. Aplikasi menampilkan data 3. Resepsionis mengkonfirmasi

4. Aplikasi menyimpan data

3. Nama Use Case : layanan Actor : resepsionis


(59)

57

Tujuan : Menginput , cari, lihat, edit.

Kondisi awal : Admin telah login dan tampilan halaman index.

Tabel 4.3 Skenario Use Case layanan

Aktor Sistem

1. Admin menginput layanan

2. Aplikasi menyimpan layanan 3. Admin cari layanan

4. Aplikasi menampilkan layanan yang dicari. 5. Admin lihat layanan

6. Aplikasi menampilkan semua data layanan

4. Nama Use Case : Check Out

Actor : Resepsionis

Type : Primary, Essential Tujuan : untuk check out

Kondisi awal : Tampilan halaman index

Tabel 4.4 Skenario Use Case Check Out

Aktor Sistem

1. Resepsionis memanggil data id pelanggan

2. Aplikasi menampilkan data pelanggan 3. resepsionis menkonfirmasi untuk

check out


(60)

4.2.2.3 Activity Diagram

Activity diagram yaitu salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Dalam aplikasi pengolahan pelayanan tamu hotel yang diusulkan dapat digambarkan activity nya sebagai berikut :

A. Actifity Diagram CheckIn

Activity diagram di bawah ini menggambarkan proses ataupun tahapan dalam input CheckIn. Adapun gambarnya sebagai berikut :


(61)

59

B. Actifity Diagram Booking

Activity diagram di bawah ini menggambarkan proses ataupun tahapan dalam input booking. Adapun gambarnya sebagai berikut :

Gambar 4.7. Activity Diagram Booking

C. Actifity Diagram Layanan

Activity diagram di bawah ini menggambarkan proses ataupun tahapan dalam menginput layanan. Adapun gambarnya sebagai berikut :


(62)

Gambar 4.8 Activity Diagram layanan

D. Actifity Diagram Check Out

Activity diagram di bawah ini menggambarkan proses ataupun tahapan dalam melakukan CheckOut. Adapun gambarnya sebagai berikut :


(63)

61

Gambar 4.9 Activity Diagram Check Out

4.2.2.4 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah interaction diagram yang memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya waktu. Masing-masing use case akan memiliki beberapa aliran alternatif. Sedangkan, masing-masing sequence diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case.


(64)

A. Sequence Diagram Booking

Berikut adalah sequence diagram Booking dimana Resepsionis mengisi data booking tamu

Gambar 4.10 Sequence Diagram Booking

B. Sequence Diagram CheckIn

Berikut adalah sequence diagram CheckIn dimana admin dapat mengkonfirmasi data pada menu booking.


(65)

63

Gambar 4.11 Sequence Diagram Reservasi/Check In

C. Sequence Diagram Layanan

Berikut adalah sequence diagram layanan dimana admin dapat menambah, mencari, melihat, mengedit dan menghapus data layanan.


(66)

D. Sequence Diagram Check Out

Berikut adalah sequence diagram Check Out dimana admin dapat menvalidasi atau mengkonfirmasi data pelanggan untuk check out dan mencetak bill.

Gambar 4.13 Sequence Diagram Check Out

4.2.2.5 Class Diagram

Class diagram adalah diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan dan memberikan gambaran atau diagram statis tentang sistem atau perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada didalamnya. Dalam aplikasi sistem yang diusulkan dapat digambarkan class diagram sebagai berikut :


(67)

65

Gambar 4.14 Class Diagram

4.2.2.6 Component Diagram

Component diagram menggambarkan sruktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.


(68)

Gambar 4.15 Component Diagram

4.2.2.7 Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Gambar 4.16 Deployment Diagram CheckIn Booking Layanan CheckOut

Master

masterR eservasi

masterB

ooking masterKaryawan masterPel

anggan Reserva

si menuUta

ma

Login

Client

S.I Hotel

Server

S.I Hotel

SQLse rver


(69)

67

4.2.2.8 Struktur File

Struktur file merupakan gambaran properti yang dimiliki tiap-tiap item data atau field data dalam suatu tabel. Adapun struktur file yang diusulkan pada aplikasi pengolahan data hotel adalah sebagai berikut :

1. Nama File : Booking Field kunci : NoBooking Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.5 File Booking

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 nobooking Int 10 No booking kamar

2 namapemesan Varchar 30 Nama pemesan

3 Tipekamr Varchar 10 Waktu pengisian bukutamu

4 Tglpesan Varchar 20 Tglpesan

5 Tglinap Varchar 20 Tgl Inap

2. Nama File : kamar Field kunci : nomor Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.6 File kamar

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 Nomor varchar 10

2 Jenis Varchar 10

3 Harga Int 10

4 Tipe Varchar 10

5 Status Varchar 10

3. Nama File : Karyawan Field kunci : id


(70)

Tabel 4.7 File karyawan

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 Id_ Varchar 20

2 Nama Varchar 20

3 Password Varchar 9

4 Posisi Varchar 10

5 Status Varchar 10

4. Nama File : Tabel Pelanggan Field kunci : no reservasi Media penyimpanan : Harddisk

Tabel 4.8 File reservasi

No Nama Field Type Panjang Keterangan

1 Noreservasi Varchar 20

2 Nama Varchar 20

3 No ktp Varchar 10

4 Contact Varchar 20

5 nokamar Varchar 10

6 Checkin Varchar 10

7 Checkout Varchar 10

8 layanan Varchar 200

9 Biaya layanan Int 20

10 Biaya kamar Int 20

11 Biaya total int 20

12 current tinyint 20

4.2.3 Kodifikasi

Pengkodean adalah pembuatan kode untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data ke komputer dan mengambil berbagai informasi yang dibutuhkan. Pengkodean digunakan untuk menjabarkan item - item data yang bersifat unik. Dalam perancangan, penulis melakukan pengkodean sebagai berikut:


(71)

69

1. Nomor Kamar

DX S 1 03

No Urut Kamar No Lantai

Jenis Kamar S=Single, D=Double

Tipe Kamar

DX=Deluxe, ST=Standard

4.2.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan Antar Muka terdiri dari Perancangan Input dan Perancangan Output.

4.2.4.1 Perancangan Input

Perancangan input merupakan gambaran interface atau antarmuka tempat memasukan data-data kedalam sistem. Berikut ini form-form utama untuk input data :

1. Tampilan Utama

Tampilan yang pertama kali muncul setelah dipangil lewat browser di internet explorer.


(72)

BOOKING RESERVASI LAYANAN CHECK-OUT

MENU RESERVASI

Log Out

Gambar 4.17 Tampilan Utama

2. Form booking

Form booking berfungsi untuk meninput data pesanan.

No Booking

Tgl. Inap Tgl. Pesan Nama Pemesan Tipe Kamar

BATAL TAMBAH

DATA BOOKING

Gambar 4.18 Form Booking

3. Form Reservasi


(73)

71

Log Out Close

No Reservasi

Tgl. Check-out Tgl. Check-in Contact No. Nama No Pengenal

Jenis Tipe

Form Check-in

Kamar

CONFIRM CANCEL

Gambar 4.19 Form Reservasi

4. Form layanan


(74)

Log Out Close

Selimut Detail Layanan

CONFIRM CANCEL

No Kamar

LAYANAN

Extra Bed Restoran (Rp) Laundry Celana

Pakaian Dalam Dasi

Jaket/Sweater Gaun Jas Kaos/Kemeja

Gambar 4.20 Form layanan

5. Form Check Out

Form ini untuk mengkonfirmasi check out Pelanggan. Log Out

Close

No Kamar

CONFIRM CANCEL

CHECK-OUT


(75)

73

4.2.4.2 Perancangan Output

Perancangan output merupakan rencana pembuatan antarmuka untuk keluaran program. Berikut ini adalah perancangan output yang dirancang oleh penulis :

A. Laporan Layanan

Gambar 4.22 Laporan Layanan B. Laporan Transaksi

Gambar 4.23 Laporan Transaksi

No Reservasi No Kamar Nama

Tamu

Check-in

Check-out

Total Pembayaran HOTEL ROYAL CORNER

JL. WASTUKENCANA NO.8 BANDUNG LOGO

HOTEL

MANAGER HOTEL (...)

No Kamar Biaya Restoran Biaya Laundry Detail

HOTEL ROYAL CORNER JL. WASTUKENCANA NO.8

BANDUNG LOGO

HOTEL

MANAGER HOTEL (...)


(1)

vii

2.6. Pengertian Client Server ……….…….. 2.7. Perangkat Lunak Pendukung ………..……...

2.7.1. NetBeans IDE ...…...……… 2.7.2. Java...

2.7.3. MySQL………...…..………..……

2.8 Konsep orientasi objek... 21 21 21 22 23 23 BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ………

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ……… 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan .………... 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan .……….

3.1.4. Deskripsi Tugas ………..

3.2. Metode Pengembangan Sistem …………...………... 3.3. Pemrograman Berorientasi Objek ……...…………... 3.3.1. Object Management Group (OMG) ... 3.3.2. Artifact UML ... 3.3.3. Semantik Dalam UML... 3.3.4.Tujuan UML ... 3.3.5. Cakupan UML ... 3.3.6. Perancangan Basis Data ... 3.4. Pengujian Black Box ...

25 25 25 26 26 29 31 32 33 41 41 42 44 47 BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ………. 4.1.1. Actor ...……….. 4.1.2. Model Use Case Diagram ...…………. 4.1.3. Activity Diagram Sistem yang berjalan ... 4.1.4. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 4.2. Perancangan Sistem ... 4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Dirancang ...

4.2.2.1 Use Case Diagram ... 4.2.2.2 Skenario Use Case ... 4.2.2.3 Activity Diagram ... 4.2.2.4 Sequence Diagram ... 4.2.2.5 Class Diagram ... 4.2.2.6 Component Diagram ... 4.2.2.7 Deployment Diagram ... 4.2.2.8 Struktur File ... 4.2.3. Kodifikasi ... 4.2.4. Perancangan Antar Muka ... 4.2.4.1 Perancangan Input ... 4.2.4.2 Perancangan Output ... 4.2.5. Perancangan Arsitektur Jaringan ...

48 50 50 51 53 54 54 54 55 55 58 61 64 65 66 67 68 69 69 73 75


(2)

viii

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1. Pengujian ………

5.1.1. Rencana Pengujian ………

5.1.2. Kasus dan Hasil pengujian ………

5.2. Implementasi ………...

5.2.1. Batasan Implementasi ………... 5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ……… 5.2.3. Implementasi Perangkat Keras ………. 5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ………... 5.2.5. Implementasi Antar Muka ………... 5.2.6. Tampilan Output ... 5.2.7. Implementasi Instalasi Program ...

76 76 77 85 85 86 86 87 89 96 99 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ………...

6.2. Saran ………....

102 102 DAFTAR PUSTAKA ………...... 103 LAMPIRAN


(3)

103

DAFTAR PUSTAKA

[Dar03] Daryanto, Drs.2003. Pengetahuan Dasar Komputer. Yrama Widjaya, Bandung.

[DPN03] DEPNAS. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat Isbn 979-470-18-X. Balai Pustaka. Jakarta.

[Har04] Hariyanto, Bambang.2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

[Jog05] Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.

[Nug05] Nugroho, Adi.2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Informatika. Bandung. [Alb05] Al-Bahra Bin Ladjamudin.2005. Analisis dan Desain Sistem

Informasi. Graha Ilmu.Yogyakarta.

[Sop05] Sopandi, Dede.2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Infomatika. Bandung.

[Lar05] Larman, Craig.2005. Applying UML and Pattern. Prentice Hall.Massachusetts.

Online:

[Online1] http://www.pu.go.id/infostatistik/katalog/kamusperistilahan.htm (22 mei 2012)

[Online2] http://rsteve.sitompul.net/Apakah Itu UML.html (23 mei 2012) [Online3] http://ilmukomputer.com/Pengantar Unified Modeling language


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia – NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul : “SISTEM INFORMASI PELAYANAN TAMU HOTEL DI ROYAL CORNER HOTEL BANDUNG”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Jenjang Strata 1 Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, do’a, dorongan yang positif, dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie MSc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Sintya Sukarta S.T, M.T, selaku Dosen Wali kelas MI-12

5. Imelda, ST, M.T., selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.


(5)

iv

6. Bapak, Ibu, dan Kedua Adikku yang dengan penuh kasih sayang memberi semangat dan do’a, dukungan, bantuan secara moril dan materil serta kepercayaannya.

7. Seluruh dosen pengajar dan Staff di Universitas Komputer Indonesia 8. Semua pihak Royal Corner Hotel Bandung, terima kasih atas informasi

dan kepercayaan serta dukungan yang diberikan kepada penulis.

9. Panda, ceu2, Sonya terima kasih atas dorongan semangat, doa, juga telah memberikan tempat untuk berkeluh kesah selama pengerjaan Skripsi ini. 10. Teman - teman seperjuangan MI-12 angkatan 2008, dan saudaraku yang

telah memberikan dorongan semangat kepada penulis.

11. Semua pihak yang tulus dan ikhlas membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan tugas akhir ini sehingga tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan berkah bagi mereka semua dan segala kebaikan serta bantuannya dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang setimpal, Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan penulis dalam penyusunannya baik isi maupun bahasanya. Penulis telah berusaha sebaik mungkin dengan harapan dapat diambil manfaat dari penyusunan skripsi ini.


(6)

v

Akhir kata, penulis berharap semoga kita semua selalu berada dalam lindungan – NYA dan mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih. Wassalam.

Bandung, Juni 2012

( Penulis )