Beberapa teori yang digunakan sebagai landasan berpikir untuk menjawab permasalahan yang diajukan adalah: Seni tari, prestasi belajar, model pembelajaran, tutor
sebaya.
2.1 Seni Tari
Seni tari terdiri dari dua kata yaitu seni dan tari. Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaanya dan bersifat indah. Dalam buku Kamus
Umum Bahasa Indonesia dikatakan bahwa seni yaitu : “Kecakapan batin akal yang luar biasa yang dapat mengadakan atau menciptakan sesuatu yang luar biasa.“
Poerwadarminta, 1976:917. Sedangkan tari dinyatakan bahwa: “Gerakan badan, tangan, dsb, yang berirama dan biasanya diiringi oleh bunyi-bunyian seperti musik,
gambelan“. Poerwadarminta, 1976:1020. Ada beberapa pengertian seni tari dari berbagai ahli tari yaitu : pertama, seni tari adalah: “Ekspresi jiwa manusia yang
diwujudkan melalui gerak – gerak ritmis yang indah“. Soedarsono, 1972:4. Kedua Seni tari adalah: “Ungkapan nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewat gerak dan
sikap“. Wardhana, 1990:8. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seni tari adalah Ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak ritmis yang indah dari
keseluruhan tubuh yang ditata dengan irama lagu pengiring sesuai dengan lambang, watak dan tema tari.
Pada awalnya seni tari khususnya tari Bali merupakan tarian untuk kepentingan upacara agama hindu, tapi dalam perkembangan selanjutnya banyak berubah fungsi.
Adapun fungsi tari Bali yaitu: a. “Tari Wali yaitu tari yang dilakukan di pura dan ditempat-tempat yang ada
hubungannya dengan upacara keagamaan“. Artika, 1989:22. b. “Tari Bebali yaitu tari yang berfungsi sebagai pengiring upacara di pura-pura atau di
luar pura“. Artika, 1989:22. c. “Tari Balih-balihan yaitu segala tari yang mempunyai unsur-unsur dan dasar seni
tari yang luhur dapat dipentaskan sewaktu-waktu, baik sehubungan dengan upacara adat maupun agama“. Artika, 1989:23.
Dalam penyajian seni tari, yang harus diperhatikan adalah peraturan dan norma tari Bali yang sangat penting artinya untuk mencapai penampilan yang sempurna.
Istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan peraturan dan norma di atas adalah TRI WI yaitu:
a. Wiraga adalah seorang penari Bali harus menguasai perbendaharaan gerak tari yang berhubungan dengan postur tubuh penari dan gerak yang dipertunjukkan.
b. Wirama adalah penari harus mengerti tentang musik, melodi, ritme, dan tempo dikuasai dalam pertunjukan.
c. Wirasa adalah rasa atau perasaan yang berkaitan dengan gerak tubuh dan perasaan, yaitu kemampuan penari mengungkapkan rasa sedih, gembira, lucu, takut yang
merupakan perpaduan antara mimik dan panto mimik. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seni tari Bali berguna untuk
melatih, mengembangkan potensi, bakat seni dan mendorong kreativitas untuk dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari baik untuk diri sendiri maupun untuk
lingkungan. Untuk itu seni tari Bali yang diberikan di kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Xxx adalah tari puspa wresti. Tari Puspawresti berasal dari kata Puspa dan
Wresti. Puspa artinya bunga, Wresti artinya persembahan. Jadi tari Puspawresti yaitu
tari persembahan bunga yang ditujukan pada para tamu. Ditinjau dari segi fungsi Tari Puspawresti berguna untuk menyambut tamu yang sedang berkunjung kesuatu Daerah
Tari Puspawresti lebih mudah dipelajari karena gerak-gerak dasarnya tidak rumit. Tari puspawresti disajikan secara kelompok.
2.2 Prestasi Belajar