Landasan Teori. 1. Belajar, Pembelajaran dan Prestasi Belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori. 1. Belajar, Pembelajaran dan Prestasi Belajar.

Belajar merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dalam usahanya mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Belajar menjadi kebutuhan yang penting karena dengan semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong pembaharuan dalam segala aspek kehidupan manusia, menuntut manusia untuk mengejar pembaharuan dan kemajuan itu. Upaya untuk mengejar hal tersebut harus dilakukan sendiri melalui suatu proses yang disebut belajar. Pengertian belajar sebagaimana terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 : 14 adalah suatu upaya yang dilakukan manusia dengan jalan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Dimyati 1984 : 124, belajar adalah proses yang melibatkan manusia secara orang perorang sebagai suatu persatuan organisme, sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dari pengertian belajar yang terakhir tampak bahwa dalam belajar terdapat suatu proses perubahan dalam diri manusia sebagai subjek belajar tersebut. Lebih lanjut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 : 14 mengartikan bahwa belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku manusia atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.sebagai suatu proses perubahan tingkah laku manusia sebagai subjek belajar. Perubahan yang dieroleh individu atau manusia sebagai subjek belajar dapat diperoleh atau dicapai melalui suatu proses belajar atau pembelajaran. Pembelajaran mengandung arti perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat dari pengalaman Syah, 1995 : 89. Menurut Gagne pembelajaran merupakan seperangkan peristiwa yang mempengaruhi subjek didik sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat terjadi secara langsung. Proses dalam belajar dapat dilakukan manusia individu diberbagai tempat dan berbagai waktu. Pengorganisasian secara sistematis memperhatikan kedua hal tersebut secara formal dilakukan dalam suatu wadah lembaga pendidikan yang secara khusus mengatur dan mengorganisasikan kegiatan belajar sedemikain hingga proses dan tujuan pembelajaran dapat terlaksana dan tercapai. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan dalam wadah lembaga pndidikan formal yang dalam hal ini adalah sekolah, terdapat suatu aktivitas belajar dan mengajar, menyampaikan dan memberikan informasi – pengetahuan antara pendidik pengajarguru dan peserta didik siswa. Proses dan tujuan dari kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan didesain oleh guru memperhatikan kondisi yang ada baik itu kondisi peserta didik, kemampuan pendidik dan lingkungan tempat proses tersebut berada. Bertolak dari pengertian pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran yakni seperangkat peristiwa yang dapat mempengaruhi objek didik sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi Gagne, 1988, Sunaryo 1989 : 67 mengatakan bahwa guru perlu memiliki kemampuan membuat perencanaan pengajaran berupa desain pembelajaran. Desain yang dirancang oleh guru diarahkan agar siswa sebagai peserta didik dapat mencapai tingkat belajar yang seoptimal mungkin yang ditandai dengan tercapainya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 : 787 adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang diberikan guru. Prestasi belajar siswa ini merupakan implementasi hasil belajar siswa sebagai hasil proses pembelajaran yang diterimanya. Anonim 2003 : 29 mengatakan bahwa hasil belajar dalan tinjauan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK adalah pernyataan unjuk kerja yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengalami pembelajaran dalam kompetensi tertentu. Terkait dengan prestasi belajar siswa, dalam KBK tahun 2004, hasil belajar siswa diukur berdasarkan standar yang dikenal dengan Kriteria ketuntasan Minimal KKM. KKM ini dinyatakan dalam bentuk persentase berkisar antara 0 – 100. Dalam menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator dan kemampuan sumber daya pendukung. Dari standar KKM yang menunjukkan batas minimal pencapaian ketuntasan yang dicapai siswa, maka prestasi belajar siswa diukur berdasarkan kemampuan siswa mencapai standar ketuntasan tersebut yang berarti bahwa nilai prosentase ketuntasan siswa merupakan hasil belajar siswa yang tinggi rendahnya menunjukkan prestasi belajar yang dicapai siswa untuk mata pelajaran tertentu.

2. Metode Pembelajaran Kooperatif.