Dimana SY adalah yil sedimen tahunan tonhatahun; Q
wa
adalah debit tahunan mm; S adalah kemiringan rata-rata DAS ; dan D
d
adalah kerapatan drainase.
2.8 Model Modifikasi USLE MUSLE
Mengingat bahwa harga nisbah pengangkutan sedimen Sediment Delivery Ratio = SDR tidak menentu dan harganya bervariasi dari satu tempat ke
tempat lainnya, Williams 1975 melakukan modifikasi USLE dengan mengganti factor R dengan faktor aliran. Dengan cara baru ini, yang selanjutnya dinamai
Modifikasi USLE MUSLE, sudah memperhitungkan baik erosi maupun pergerakan sedimen pada DAS berdasar pada kejadian hujan tunggal single
event. MUSLE dapat dituliskan dalam bentuk William, 1975; Simon and Senturk, 1992:
SY = aV
Q
Q
Q b
.K.C.P.LS Dimana
SY adalah yil sedimen tiap kejadian hujan ton, V
Q
adalah volume aliran m
3
; Q
Q
adalah puncak debit m
3
, a dan b koefisien, yang besarnya masing-masing adalah 11,8 dan 0,56 William1977 . Namun besarnya
koefisien ini bervariasi, dan harus ditetapkan untuk tiap lokasi dengan cara mengkalibrasi dengan sedimentasi waduk yang ada atau data lain yang lebih dapat
dipercaya Simons and Senturk, 1992.
2.9 Kepekaan Lahan Terhadap Erosi.
Besarnya erosi dari suatu wilayah lahan tentunya tidak hanya dipengaruhi faktor tanah, tetapi faktor – faktor lain yaitu hujan, bentuk permukaan dan
penutup tanah. Untuk mengetahui kemudahan suatu lahan terhadap erosi kepekaan Erosi,
faktor-faktor tersebut harus diperhitungkan. Jadi kepekaan erosi ditentukan oleh erosivitas hujan, tanah dan kemiringan disebut kepekaan erosi potensial . Jika
kedalam faktor-faktor tersebut dimasukkan faktor penggunaan tanah diperoleh kepekaan erosi nyata atau bahaya erosi.
Berdasarkan erosi yang mungkin terjadi, dapat disusun kelas bahaya erosi seperti yang disajikan pada tabel 2.12.
Tabel 2.12 Kelas bahaya yang digunakan di Indonesia Dephut, 1985 Laju Erosi tonhath
Kelas 0-15 I
50– 60 II
60 -180 III
180– 480 IV
480 V
Sumber : Wani Hadi Utomo, Erosi dan Konservasi Tanah 1994
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan
Cathment area Kali Sampean, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur dengan rentang antara 113° 35’ 25’’ sampai 114° 10’ 40’’ Bujur
Timur dan antara 7° 51’ 20’’ sampai 7° 57’ 45’’ Lintang Selatan, dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan pertama
adalah belum lama berselang terjadinya bencana banjir bandang pada Februari 2008 yang diakibatkan aliran limpasan permukaan yang tidak terkontrol dan yang kedua
adanya ketersediaan data-data penunjang yang cukup.
Gambar 3.1 Lokasi studi penelitian