38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan
Cathment area Kali Sampean, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur dengan rentang antara 113° 35’ 25’’ sampai 114° 10’ 40’’ Bujur
Timur dan antara 7° 51’ 20’’ sampai 7° 57’ 45’’ Lintang Selatan, dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan pertama
adalah belum lama berselang terjadinya bencana banjir bandang pada Februari 2008 yang diakibatkan aliran limpasan permukaan yang tidak terkontrol dan yang kedua
adanya ketersediaan data-data penunjang yang cukup.
Gambar 3.1 Lokasi studi penelitian
Gambar 3.5 Peta Tata Guna Lahan.
Gambar 3.6 Peta Topografi
3.2 Jenis Penelitian dan Data 3.2.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan Literatur Study, sehingga dalam penelitian ini metode literatur merupakan teknik yang cocok
untuk pengumpulan data sekunder.
3.2.2 Jenis
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Data yang bersumber dari instasi lain data sekunder antara lain :
Peta topografi, peta tematik DAS
Data curah hujan dan klimatologi wilayah DAS
Data tata guna lahan
Data jenis tanah
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan teknik sebagai berikut : a.
Teknik Observasi, yaitu mendapatkan data melalui pengamatan dan pengukuran di lokasi serta menggali informasi terhadap narasumber yang
dapat dipercaya. b.
Teknik Dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui berbagai referensi yang berkaitan dengan penulisan ini.
3.4 Proses Analisa
Memprediksi besarnya laju erosi pada suatu DAS dalam studi ini dipengaruhi oleh banyak faktor dan beberapa parameter. Pendekatan analisis yang dipergunakan
adalah mengikuti metode seperti yang diusulkan oleh Wischmeir and Smith 1965 yaitu dengan metode USLE.
Langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut : A.
Pengumpulan data Data yang dikumpulkan dilakukan kompilasi dan verifikasi data, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data yang benar-benar valid sesuai dengan kebutuhan dalam analisis.
B. Pengolahan Data
B.1 Faktor erosivitas hujan, R Untuk menentukan faktor erosivitas hujan, R, diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut : a.
Mengambil data hujan harian minimal 3 stasiun hujan dengan rentang periode pencatatan minimal 7 tujuh tahun pengamatan.
b. Menghitung rata-rata curah hujan bulanan cm.
c. Menghitung hujan maksimum harian 24 jam dalam bulan yang
bersangkutan. d.
Menghitung Interaksi energi hujan EI
30
dengan intensitas maksimum 30 menit.
e. EI
30
tahunan R adalah jumlah EI
30
bulanan. B.2 Faktor erodibilitas tanah, K
Untuk menentukan faktor erodibilitas tanah, K, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
Nilai K diperoleh berdasarkan tabel 2.6 sesuai dengan data tanah yang terdapat dilokasi studi.
B.3 Faktor Gabungan Panjang dan Kemiringan Lereng, LS Untuk menetukan faktor gabungan panjang dan kemiringan lereng, LS,
diperlukan lagkah-langkah sebagai berikut : a.
Diperlukan adanya suatu peta tematik. b.
Dari peta tematik diterjemahkan menjadi suatu gambar riil nyata terhadap titik-titik yang dikehendaki seberapa kemiringan lerengnya
c. Dari olahan data peta diatas, maka dapat diperkirakan panjang dan
kemiringan lereng titik-titik yang ditinjau dengan memasukkan pada tabel 2.7 serta persamaan 2.21 dan 2.22, sehingga besarnya nilai LS dapat
ditentukan. B.4 Faktor tanaman penutup dan manajemen tanaman, C
Untuk menentukan faktor tanaman penutup dan manajemen tanaman, C Diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Adanya peta topografi Peta Citra Satelit yang dikeluarkan oleh
BAKORSUTANAL Badan Koordinasi dan Pemetaan Nasional. b.
Diperlukan pula peta tata guna lahan. c.
Kemudian diolah dengan menggunakan tabel 2.9, sehingga faktor tanaman penutup dan manajemen tanaman, C, dapat diperkirakan.
B.5 Faktor Konservasi Praktis, P Untuk menentukan faktor konservasi praktis, P, diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut : Memberikan suatu penilaian obyektif berdasarkan tabel 2.10 ; tabel 2.11,
sehingga besarnya faktor konservasi praktis, P dapat diperkirakan. Langkah-langkah pengolahan data mulai B.1 hingga B.5 diperlukan untuk
memprediksi seberapa besar tingkat erosi lahan yang terjadi pada hulu DAS K. Sampean
MULAI Pengumpulan Data
Data-data : 1.
Peta topografi, tematik DAS 2.
Data curah hujan dan klimatologi
3. Data tata guna lahan
Uji konsistensi data hujan dengan metode kurva massa ganda
Analisa data : -
Perhitungan R -
Menentukan nilai K -
Perhitungan LS -
Menentukan nilai C -
Menentukan nilai P Erosi lahan
Ea = R . K . LS . C . P
Syarat OK ?
Kesimpulan dan saran SELESAI
TIDAK
YA
BAB IV ANALISA HIDROLOGI
4.1 Analisa Hidrologi
Dalam perhitungan ini digunakan data curah hujan harian yang nantinya diolah menjadi data debit untuk dipakai data dasar dalam perencanaan. Data tersebut
diperoleh dari 3 stasiun pengamat hujan, yaitu stasiun hujan Maesan, stasiun hujan Grujugan, stasiun hujan Tlogosari. Kemudian dilakukan perhitungan tinggi hujan
jangka pendek dan dirata-rata. Dari hujan rata-rata ini dihitung tinggi hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun.
4.2 Uji Konsistensi Data Curah Hujan
Konsistensi data curah hujan dapat diuji dengan metode kurva massa ganda double mass curve. Dasar metode ini adalah membandingkan curah hujan tahunan
kumulatif dari stasiun yang akan diuji dengan kumulatif curah hujan tahunan rata-rata dari stasiun-stasiun dasar. Data curah hujan disusun menurut urutan kronologis
mundur, mulai dengan tahun terakhir pengamatan. Pengujian kurva massa ganda ini dilakukan untuk semua stasiun yang ada
dalam daerah aliran sungai, yaitu Sta. Maesan, Sta. Grujugan, Sta. Tlogosari. Tahapan-tahapan pengujian kurva massa ganda ini adalah sebagai berikut :
a. Sta. Maesan dibandingkan terhadap Sta. Grujugan – Sta. Tlogosari.
b. Sta. Grujugan dibandingkan terhadap Sta. Maesan – Sta. Tlogosari.
c. Sta. Tlogosari dibandingkan terhadap Sta. Maesan – Sta. Grujugan.