Parameter Simulasi PERENCANAAN PENELITIAN

25 T abel 4. 2 Hasil penambahan jumlah node pada protocol Prophet . Jumlah Node Protocol Prophet dengan penambahan jumlah Node Delivery Ratio Overhead Ratio Latency average seconds Average Buffer Occupancy 20 0.0721 12.7500 11456.5250 5.8734 30 0.1982 17.5000 10845.3457 9.1143 40 0.2162 18.5417 10337.8560 12.7070 50 0.2252 34.2800 10045.3457 13.0378 60 0.3153 40.5143 8631.5955 17.7988 70 0.4054 57.3556 7671.7041 26.6700 80 0.4414 64.8980 6777.0556 28.8081 1. Delivery ratio. 3. Latency Average. 2. Overhead Ratio. 4. Average Buffer Occupancy. Gambar 4. 1 grafik penambahan jumlah node pada protocol prophet dan epidemic. 20 40 60 80 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 O ve rh e ad R ati o Node Epidemic Prophet 0.2 0.4 0.6 0.8 1 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 De li ve ry R ati o Node Epidemic Prophet 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 Late n cy A ve rag e sec o n d s Node Epidemic Prophet 20 40 60 80 100 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 A ve rag e Buffe r O cc u p an cy Node Epidemic Prophet 26 Keterangan : a Nilai delivery ratio meningkat semakin baik performanya. b Nilai overhead ratio meningkat semakin buruk performanya. c Nilai latency average menurun semakin baik performanya. d Nilai buffer occupancy meningkat semakin buruk performanya. Gambar 4.1 menunjukan bahwa dengan penambahan node, maka akan meningkatkan nilai delivery ratio secara signifikan untuk kedua protokol, hal ini disebabkan karena kerapatan node mempengaruhi kedua protokol dalam memberikan salinan pesan ke node perantaranya. Nilai delivery ratio pada protokol epidemic, lebih unggul dibandingkan dengan protokol Prophet karena epidemic memiliki strategi pengiriman flooding based forwarding artinya epidemic akan memberikan salinan pesan kepada node perantaranya, asalkan node perantaranya belum memiliki salinan pesan yang dibawa node pengirim. Sedangkan prophet memiliki strategi pengiriman dengan mempertimbangkan nilai delivery predictability. Pertambahan jumlah node dalam jaringan akan berpengaruh pada nilai overhead ratio , karena jumlah copy pesan yang dimiliki oleh masing – masing node ikut bertambah, konsumsi buffer setiap node juga bertambah relevan dengan nilai overhead ratio cost . Nilai overhead ratio pada protokol Prophet lebih baik dibandingkan dengan epidemic karena strategi penyampaian pesan terbatas oleh nilai delivery predictability , pesan akan disampaikan kepada node perantara jika nilai delivery predictability lebih tinggi dari node pengirim, berbeda dengan epidemic yang menyampaikan pesan yang mengakibatkan overhead meningkat. Sedangkan nilai latency average membaik artinya pesan akan cepat sampai kepada node tujuan. Dalam kasus latency dengan pergerakan random waypoint protokol epidemic lebih unggul dibandingkan protokol prophet karena