65
semakin bebas bergerak. Ia bernama Indri Halil, seorang pengusaha Jakarta. Indri tampaknya sedang berada pada sebuah gym yang cukup berkelas. Terlihat pada
foto, di latar belakang Indri, berderet-deret treadmill
98
dengan layar TV kecil di depannya. Indri tampak tersenyum dan sepertinya mengatakan bahwa, “Biarpun
hamil besar, saya tetap beraktifitas rutin. Saya tetap pergi ke gym dan fitness, walau hanya melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti melenturkan tubuh di
atas bola karet atau melatih otot lengan dengan barbel.” Foto ketiga memperlihatkan Kevin Nasution, seorang atlit renang nasional,
yang sedang duduk bersila sambil melihat ke arah perut besarnya. Kulitnya terlihat basah oleh air. Jika direka, Kevin mungkin sedang beristirahat setelah
selesai berenang pada kolam renang di sebelahnya. Terlihat senyum tipisnya. Kevin sepertinya sedikit lelah, namun terlihat bahagia. Sepertinya ia terharu
melihat perut besarnya yang sebentar lagi akan berubah menjadi seorang anak manusia. Dengan pakaian renang jenis bikini, perut Kevin yang sudah begitu
membuncit, terlihat begitu jelas. Foto itu terlihat ingin mengesankan bahwa kehamilan Kevin di trisemester akhir itu tidak bisa menghalangi aktivitas rutin
yang begitu ia cintai, yaitu berenang.
2. Funky, Keren, Menyenangkan
Untuk menjadi masyarakat urban Jakarta yang bisa diterima dalam lingkungan pergaulan „orang Jakarta‟, seseorang harus tampil funky, keren dan
98
Alat fitness yang memungkinkan orang untuk berlari atau berjalan secara konstan di tempat. Alat ini didesain khusus dengan berbagai kecepatan yang bisa disesuaikan, sehingga orang yang
berada di atas alat ini bisa menyesuaikan latihan fitnessnya. Alat ini bisa digunakan untuk berlari dengan kecepatan tinggi, atau bisa juga berlari pelan atau hanya ingin berjalan saja, dan sangat
praktis karena orang tak perlu pergi ke tempat lain atau luar ruangan. Cukup di dalam ruangan latihan-latihan lari dengan berbagai kecepatan itu sudah bisa dilakukan.
66
membawakan dirinya secara menyenangkan. Jika tidak, ia akan dianggap kampungan atau bahasa sehari-
harinya „gak gaul‟. Seperti yang diperlihatkan dalam keempat foto di bawah ini. Pose dan
gaya yang ditampilkan adalah tipikal masyarakat urban Jakarta. Kelima perempuan ini, terlihat funky, keren dan secara keseluruhan kelimanya begitu
gembira dan tampak bersenang-senang, walaupun tubuhnya membesar karena kehamilan yang mereka alami.
Gambar 29.
Zweta Nugroho Reporter Diah Meivita Sari Promosi, Palupi Rusdiyatmi Promosi
Gambar 30.
Dini Wiradinata Managing Director Pita Moluccas Penyanyi
Pada foto pertama terlihat seorang perempuan hamil bernama Zweta Nugroho. Dalam foto itu ia tampak begitu riang dan bahagia. Suasana
menyenangkan tampak begitu jelas dari warna-warna yang ada di foto itu. Mulai dari latar belakang dindingnya yang berwarna kuning, hingga kombinasi
67
pakaiannya yang didominasi warna pink. Dua balon berwarna merah serta biru juga menambah semarak penampilan Zweta. Apalagi dua balon itu ia pegang di
atas kepalanya. Ia seperti anak kecil yang sedang bermain-main. Kesan lucu, menyenangkan serta riang gembira tampak mendominasi
seluruh foto ini. Berat tubuh serta perutnya yang membesar, tampaknya sama sekali tidak menjadi beban Zweta untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari. Ia
tetap bersemangat dan sepertinya bersenang-senang dengan kehamilannya itu. Foto yang kedua adalah foto dua orang perempuan hamil yang tampaknya
bersahabat. Keduanya juga memiliki profesi sama sebagai seorang staff promosi. Mereka pun mengenakan pakaian serta aksesori sama. Atasan putih longgar tanpa
lengan, bawahan hitam, serta aksesori senada. Mereka adalah Diah Meivita Sari serta Palupi Rusdiyatmi. Keduanya
memperlihatkan ekspresi gembira serta percaya diri dengan perut buncitnya masing-masing. Terlihat dari kesengajaan mereka membuka sedikit blus mereka
pada bagian perut, sehingga perut buncit mereka dapat terlihat jelas. Diah berpose menyamping, dan menengok ke arah kamera sambil
tersenyum lebar. Tangan kirinya mengangkat blus putihnya dan yang kanan menahannya
, seperti ingin berkata “Aku hamil loh.” Kaki kirinya juga menekuk dan sedikit berjinjit, seakan-akan ia baru saja menari-nari sambil menunjukan
kehamilannya yang sudah mencapai sembilan bulan. Sementara itu, perempuan di sebelahnya, Palupi, berpose lurus menghadap kamera. Tangan kanannya
memegang perut buncitnya, dan tangan kirinya memegang kalung yang ada di dadanya, seperti hampir menggenggam. Ekspresi wajahnya tampak kaget saat ia
melihat ke arah perut buncitnya. Ia seperti ingin mengatakan “Wow, perutku besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
sekali.” Namun ia mengatakan itu dengan gembira. Telapak kaki kanannya tampak sedikit masuk ke dalam. Sepertinya, ia dan Diah baru sama-sama menari
merayakan sesuatu. Merayakan kehamilan mereka. Foto ketiga adalah seorang perempuan hamil besar bernama Dini
Wiradinata. Dini mengenakan topi, kaos hitam, serta celana berwarna hitam. Ia juga mengenakan gelang paku-paku yang biasanya menjadi aksesoris band punk.
Kaosnya tampak kekecilan, sehingga perut buncitnya tidak tertutup seluruhnya. Gestur tangan Dini membentuk sebuah simbol yang seringkali ditemui pada
konser musik metal. Secara umum gestur itu dipahami sebagai teriakan „metal‟.
Dini tampak menyeringai. Matanya memincing dan ia seperti berteriak „Metal ‟.
Latar belakangnya adalah potongan koran-koran yang ditempel di dinding. Dari sekian banyak potongan koran itu, yang paling jelas terlihat adalah tulisan
„Wow Madonna‟. Tulisan itu persis berada di bawah bayangan Dini yang membentuk simbol „Metal‟. Foto itu sepertinya ingin mengatakan bahwa hamil
besar adalah bukan sebuah alasan untuk tiba-tiba merubah penampilan menjadi konvensional. Seperti Madonna, seorang ikon pop asal Amerika, yang selalu
tampil funky dan keren, walaupun sudah berusia lebih dari 50 tahun dengan seorang anak perempuan bernama Lourdes serta anak lelaki bernama Rocco.
Foto keempat adalah perempuan bernama Pita yang berprofesi sebagai penyanyi. Pita mengenakan sejenis kemeja berwarna putih yang diikat pada
bagian tengahnya. Kemeja yang ia kenakan itu hanya menutupi bagian dada. Bagian perutnya yang membuncit benar-benar terekspos. Ia juga mengenakan
hotpants yang membuat Pita terlihat seksi.
69
Pita menghadap persis ke kamera. Ekspresi wajahnya tampak dingin dan misterius. Tidak ada senyum di wajahnya. Pita tampak cool dengan ekspresinya
itu. Tatanan rambutnya juga cukup berbeda. Rambutnya disasak ke atas, sehingga terkesan bergaya ala rocker punk. Tangan kanannya juga membentuk gesture
seperti yang dilakukan oleh Dini. Ia membentuk simbol „metal‟ dan menunjukannya persis ke arah kamera. Sementara itu tangan kirinya memegang
pinggang. Sepertinya ia ingin mengatakan “Walaupun saya hamil, saya tetap keren
.”
3. Mandiri dan Berkelas