masalah bentuk dan ruangan dengan cara berpikir logis dan terorganisir melalui proses pembelajaran.
2. Komponen-komponen Prestasi Matematika
Komponen-komponen prestasi matematika diidentifikasi dari materi yang digunakan dalam soal tugas, ulangan harian, dan UTS matematika.
Materi-materi tersebut terdiri dari sembilan bab, yaitu 1 operasi hitung bilangan bulat, 2 faktor prima, 3 operasi hitung campuran, 4 perpangkatan
dan akar sederhana, 5 operasi hitung satuan ukur, 6 operasi hitung bangun datar, 7 operasi hitung bangun ruang, 8 operasi hitung pecahan, dan 9
sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang Saepudin, Babudin, Mulyadi, Adang, 2009. Komponen-komponen tersebut digunakan sebagai dasar
untuk mengetahui prestasi matematika, yaitu melalui dokumentasi nilai-nilai tugas, ulangan harian, dan UTS matematika.
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Prestasi Matematika
Faktor-faktor yang memengaruhi prestasi matematika diidentifikasi dari faktor-faktor prestasi secara umum menurut Syah 2008, sebagai
berikut: 3.1
Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan
terdiri dari dua aspek, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.1.1 Aspek Fisiologis
Aspek fisiologis merupakan kondisi umum tubuh dan keberfungsian organ yang dapat memengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi yang lemah atau adanya gangguan pada suatu organ memengaruhi
penerimaan materi oleh siswa, sehingga materi tidak mampu diserap secara maksimal atau bahkan tidak dapat diterima sama
sekali Syah, 2008. Semakin baik kondisi fisik, maka semakin tinggi prestasi matematika siswa Grissom, 2005.
3.1.2 Aspek Psikologis
Aspek psikologis meliputi tingkat kemampuan, sikap, minat, dan motivasi siswa Syah, 2008.
3.1.2.1 Kemampuan Siswa
Kemampuan siswa
terdiri dari
kecerdasan kemampuan umum dan bakat kemampuan khusus
Syah, 2008. Kecerdasan dan bakat merupakan prediktor utama bagi prestasi akademik, termasuk prestasi
matematika Deary, Strand, Smith, Fernandes, 2007; Taub, Floyd, Keith, McGrew, 2008; Benbow
Arjmand, 1990. 3.1.2.2
Sikap Siswa Sikap merupakan kecenderungan untuk memberikan
reaksi atau respon dengan cara relatif tetap terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seseorang atau objek tertentu secara positif maupun negatif Syah, 2008. Michelli 2013 menemukan korelasi
positif yang signifikan sikap terhadap matematika dan prestasi matematika. Semakin positif sikap terhadap
matematika, semakin optimal prestasi matematika. Semakin negatif sikap terhadap matematika, semakin
rendah prestasi matematikanya. 3.1.2.3
Minat Siswa Minat merupakan kegairahan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat memiliki kaitan erat dengan pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan,
sehingga memengaruhi kualitas prestasi siswa dalam mata pelajaran tertentu Syah, 2008. Siswa dengan minat yang
tinggi dalam pelajaran matematika memiliki perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan yang tinggi untuk
memahami dan menguasai materi matematika, sehingga prestasi matematikanya tinggi Singh, Granville, Dika,
2002. 3.1.2.4
Motivasi Siswa Motivasi siswa merupakan daya yang mendorong
siswa untuk melakukan sesuatu secara terarah, khususnya belajar. Motivasi muncul dari dua sumber, yaitu dari
dalam diri siswa motivasi intrinsik dan dari luar diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa motivasi ekstrinsik Syah, 2008. Siswa yang memiliki motivasi tinggi pada pelajaran matematika
memiliki dorongan kuat untuk mempelajari dan menguasai materi matematika, sehingga memperoleh prestasi
matematika memuaskan Singh, Granville, Dika, 2002. 3.2
Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
siswa dan terdiri dari dua bagian, yaitu: 3.2.1
Faktor Lingkungan Sosial Faktor
lingkungan sosial
memiliki kaitan
dengan keberadaan manusia, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Faktor ini meliputi dukungan orang tua, keluarga, teman sebaya, guru, dan orang-orang di sekitar tempat tinggal
siswa Syah, 2008. Lingkungan sosial yang positif membantu siswa dalam melakukan proses belajar, sehingga siswa mampu
mencapai prestasi akademik yang tinggi Eamon, 2003. 3.2.2
Faktor Lingkungan Non-sosial Faktor lingkungan non-sosial meliputi lokasi, kondisi
bangunan sekolah dan tempat tinggal siswa, fasilitas belajar, suasana kelas, keadaan iklim, cuaca, waktu belajar siswa, serta
hal-hal fisik lain di luar pribadi siswa Syah, 2008. Siswa mampu menyerap materi matematika yang dipelajarinya dengan optimal
apabila keadaan lingkungan belajarnya kondusif Uline Tschannen-Moran, 2006.
3.3 Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar berkaitan dengan jenis upaya belajar siswa dalam mempelajari materi, sehingga memengaruhi proses dan
keberhasilan belajar Syah, 2008. Siswa yang mampu mengembangkan pendekatan belajar matematika yang mendalam
deepachieving
mampu mencapai tujuan akademik lebih tinggi Cano Berbén, 2009. Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi secara umum
menurut Syah 2008 tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai faktor sikap terhadap matematika dan bagaimana
hubungannya dengan prestasi matematika.
C. SIKAP TERHADAP MATEMATIKA