Deteksi Tepi DETEKSI JENIS PENYAKIT DAN PENGOBATANNYA PADA DAUN TANAMAN CABE BERBASIS METODE LAPLACIAN OF GAUSSIAN.

Format data citra digital berhubungan erat dengan warna. Pada kebanyakan kasus, terutama untuk keperluan penampilan secara visual, nilai data digital merepresentasikan warna dari citra yang diolah. Format citra digital yang banyak dipakai adalah Citra Biner monokrom, Citra Skala Keabuan grayscale , Citra Warna true color , dan Citra Warna Berindeks. Konsep dasar pengolahan citra dengan data masukan pokok internal data berupa langkah berikut : a. Pengumpulan data yang relevan, yaitu citra digital b. Klasifikasi atau pengelompokan dengan cara pengkelasan c. Penyusunan data sesuai kelas d. Perhitungan dan manipulasi e. Pengujian ketelitian dan perhitungan f. Penyimpulan dan rekapitulasi hasil g. Informasi

2.3 Deteksi Tepi

Tepi edge adalah batas antara dua daerah dengan nilai gray- level yang relatif berbeda atau dengan kata lain edge merupakan tempat-tempat yang memiliki perubahan intensitas yang besar dalam jarak yang pendek. Ada 3 macam tepi dalam citra digital Gambar 2.1 yaitu: a. Tepi curam, arah berkisar 90 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Tepi landai lebar, sudut arah kecil. Dianggap terdiri dari sejumlah tepi-tepi lokal yang lokasinya berdekatan c. Tepi yang mengandung noise. Perlu dilakukan image enhancement. Gambar 2.1 3 Macam Tepi Citra Digital Deteksi tepi Edge detection adalah operasi yang dijalankan untuk mendeteksi garis tepi edges yang membatasi dua wilayah citra homogen yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda Pitas 1993. Deteksi tepi pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah : a. Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra. Suatu titik x,y dikatakan sebagai tepi edge dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. Gambar 2.2 berikut ini menggambarkan bagaimana tepi suatu gambar di peroleh : Gambar 2.2 Proses Deteksi Tepi Proses pencarian edge dilakukan dengan menggunakan teknik spatial proses konvolusi. Pada gambar 2.3 terlihat bahwa hasil deteksi tepi berupa tepi-tepi dari suatu gambar. Bila diperhatikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bahwa tepi suatu gambar terletak pada titik-titik yang memiliki perbedaan tinggi. Gambar 2.3 Proses Konvolusi Citra Sebenarnya ada beberapa teknik untuk medeteksi tepi. Teknik untuk mendeteksi tepi yaitu : a. Operator gradien pertama, contoh beberapa gradien pertama yang dapat digunakan untuk mendeteksi tepi di dalam citra, yaitu operator gradien selisih-terpusat, operator sobel, operator prewitt, operator roberts, operator canny. b. Operator turunan kedua, disebut juga operator laplace. Operator laplace mendeteksi lokasi tepi khususnya pada citra tepi yang curam. Pada tepi yang curam, turunan keduanya mempunyai persilangan nol, yaitu titik di mana terdapat pergantian tanda nilai turunan kedua, sedangkan pada tepi yang landai tidak terdapat persilangan nol. Contohnya adalah operator laplacian gaussian, operator gaussian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Operator kompas, digunakan untuk mendeteksi semua tepi dari berbagai arah di dalam citra. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata angin yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat, barat daya, dan barat laut. Deteksi tepi dilakukan dengan mengkonvolusikan citra dengan berbagai mask kompas, lalu dicari nilai kekuatan tepi magnitude yang terbesar dan arahnya. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata angin, yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat, barat daya, dan barat laut.

2.4 Metode Laplacian of Gaussian