Format data citra digital berhubungan erat dengan warna. Pada kebanyakan kasus, terutama untuk keperluan penampilan secara visual,
nilai data digital merepresentasikan warna dari citra yang diolah. Format citra digital yang banyak dipakai adalah Citra Biner
monokrom, Citra Skala Keabuan grayscale , Citra Warna true color , dan Citra Warna Berindeks.
Konsep dasar pengolahan citra dengan data masukan pokok internal data berupa langkah berikut :
a. Pengumpulan data yang relevan, yaitu citra digital
b. Klasifikasi atau pengelompokan dengan cara pengkelasan
c. Penyusunan data sesuai kelas
d. Perhitungan dan manipulasi
e. Pengujian ketelitian dan perhitungan
f. Penyimpulan dan rekapitulasi hasil
g. Informasi
2.3 Deteksi Tepi
Tepi edge adalah batas antara dua daerah dengan nilai gray- level yang relatif berbeda atau dengan kata lain edge merupakan
tempat-tempat yang memiliki perubahan intensitas yang besar dalam jarak yang pendek.
Ada 3 macam tepi dalam citra digital Gambar 2.1 yaitu: a.
Tepi curam, arah berkisar 90
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Tepi landai lebar, sudut arah kecil. Dianggap terdiri dari
sejumlah tepi-tepi lokal yang lokasinya berdekatan c.
Tepi yang mengandung noise. Perlu dilakukan image enhancement.
Gambar 2.1 3 Macam Tepi Citra Digital
Deteksi tepi Edge detection adalah operasi yang dijalankan untuk mendeteksi garis tepi edges yang membatasi dua wilayah citra
homogen yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda Pitas 1993. Deteksi tepi pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan
tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah : a.
Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi
karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra. Suatu titik x,y dikatakan sebagai tepi edge dari suatu citra
bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. Gambar 2.2 berikut ini menggambarkan bagaimana tepi
suatu gambar di peroleh :
Gambar 2.2 Proses Deteksi Tepi
Proses pencarian edge dilakukan dengan menggunakan teknik spatial proses konvolusi. Pada gambar 2.3 terlihat bahwa hasil
deteksi tepi berupa tepi-tepi dari suatu gambar. Bila diperhatikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa tepi suatu gambar terletak pada titik-titik yang memiliki perbedaan tinggi.
Gambar 2.3 Proses Konvolusi Citra
Sebenarnya ada beberapa teknik untuk medeteksi tepi. Teknik untuk mendeteksi tepi yaitu :
a. Operator gradien pertama, contoh beberapa gradien pertama
yang dapat digunakan untuk mendeteksi tepi di dalam citra, yaitu operator gradien selisih-terpusat, operator sobel, operator
prewitt, operator roberts, operator canny. b.
Operator turunan kedua, disebut juga operator laplace. Operator laplace mendeteksi lokasi tepi khususnya pada citra
tepi yang curam. Pada tepi yang curam, turunan keduanya mempunyai persilangan nol, yaitu titik di mana terdapat
pergantian tanda nilai turunan kedua, sedangkan pada tepi yang landai tidak terdapat persilangan nol. Contohnya adalah
operator laplacian gaussian, operator gaussian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Operator kompas, digunakan untuk mendeteksi semua tepi dari
berbagai arah di dalam citra. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata
angin yaitu utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat, barat daya, dan barat laut. Deteksi tepi dilakukan dengan
mengkonvolusikan citra dengan berbagai mask kompas, lalu dicari nilai kekuatan tepi magnitude yang terbesar dan
arahnya. Operator kompas yang dipakai untuk deteksi tepi menampilkan tepi dari 8 macam arah mata angin, yaitu utara,
timur laut, timur, tenggara, selatan, barat, barat daya, dan barat laut.
2.4 Metode Laplacian of Gaussian