Latar belakang INDUKSI KALUS UBI JALAR UNGU SECARA IN VITRO.

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Ubi jalar Ipomoea batatas atau disebut juga ketela rambat merupakan tanaman umbi- umbian terna yang menjalar Heyne, 1987. Di antara tanaman umbi-umbian di Indonesia, ubi jalar merupakan tanaman terpenting kedua setelah singkong Saleh dan Hartojo, 2003. Umbi ubi jalar ada yang berwarna putih, kuning, oranye, merah dan ungu. Kandungan karbohidratnya yang tinggi, menyebabkan ubi jalar dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti beras. Di samping itu ubi jalar kuning mengandung beta karoten yang tinggi Sarwono, 2005, sedangkan ubi jalar ungu mengandung antosianin yang tinggi Kano et al., 2005 yang berfungsi sebagai antoksidan yang dapat mencegah proses oksidasi dan terbentuknya radikal bebas Kahkonen dan Heinonen, 2003. Di Bali, penggunaan ubi jalar sebagai bahan pangan sumber karbohidrat telah sejak lama dilakukan. Menu makanan khas Bali ’nasi séle’ nasi yang dicampur dengan ubi jalar yang dipotong segiempat kecildadu merupakan menu yang sejak lama dikonsumsi masyarakat Bali. Akhir- akhir ini menu ’nasi séle’ banyak ditawarkan bukan hanya di warung-warung dan di pasar tapi juga menjadi salah satu pilihan menu di restoran-restoran di Bali. Warna ubi jalar yang bervariasi membuat sajian ’nasi séle’ sangat menarik Radar Bali, 2007. Penciptaan varietas- varietas baru ubi ungu perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas ubi ungu. Menurut Saleh dan Hartojo 2003, dan Jusuf 2003 salah satu prioritas dalam penelitian ubi jalar adalah program penelitian pemuliaan untuk sifat-sifat khusus seperti kandungan, karoten, vitamin B dan C atau kandungan antosianin. Salah satu cara menambah variasi genetik ubi jalar ungu adalah melalui induksi kalus yang kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman. Regenerasi tanaman melalui kalus dapat menghasilkan tanaman yang berbeda dari asalnya akibat terjadinya perubahan materi genetik Pontaroli dan Camadro, 2005. Untuk jangka panjang, perbanyakan tanaman secara in vitro diharapkan dapat membantu perbaikan genetik ubi jalar ungu. Dalam perbaikan tanaman secara in vitro sistem induksi kalus dan regenerasi tanaman dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh dan konsentrasi sukrosa Jain, 1997, Sudarmadji, 2003. Untuk itu perlu diteliti berapakah 2 konsentrasi zat pengatur tumbuh serta konsentrasi sukrosa yang paling baik untuk induksi kalus ubi jalar ungu.

1.2. Perumusan masalah