Barisan Deret Deret Taylor dan Deret Maclaurin

Luas daerah di bawah kurva diaproksimasikan dengan total hampiran luas persegi panjang masing-masing subinterval yang dibentuk tersebut, sehingga aproksimasi luas di bawah kurva adalah Hal ini berarti bahwa total hampiran luas persegi panjang atau jumlahan Riemann fungsi pada interval sebagai hampiran luas daerah di bawah kurva dan di atas sumbu dapat ditulis sebagai berikut: ̅ ̅ ̅ ∑ ̅ Jika ‖ ‖ diperkecil pada interval tertutup , maka jumlah subinterval atau akan bertambah. Dengan kata lain, jika ‖ ‖ maka . Jika semakin membesar maka dan berarti bahwa semakin baik pula aproksimasi luasan dan semakin dekat dengan luasan yang sebenarnya. Dengan demikian, ∑ ̅

D. Barisan

Pada subbab mengenai konsep barisan ini, hanya dibatasi pada konsep barisan konvergen dan divergen beserta contohnya. Definisi 2.11 Suatu barisan dikatakan kovergen ke suatu bilangan jika untuk setiap bilang posistif terdapat suatu bilang bulat sedemikian sehingga untuk semua | | Jika tidak terdapat bilang , maka barisan tersebut dikatakan barisan divergen. Jika konvergen ke , maka , atau secara sederhana . Dan merupakan limit dari barisan. Contoh 2.10 Tunjukkan bahwa . Penyelesaian Misalkan Akan ditunjukkan bahwa terdapat bilangan bulat sedemikian hingga untuk semua , | | Bentuk implikasi di atas terpenuhi jika atau . Jika adalah sebarang bilangan bulat yang lebih besar dari , maka bentuk implikasi di atas terpenuhi untuk semua . Sehingga terbukti bahwa

E. Deret

Pada subbab ini hanya dibatasi pada konsep deret konvergen dan divergen beserta contohnya. Definisi 2.12 Diberikan suatu barisan bilangan , suatu ekspresi dalam bentuk dikatakan deret takhingga. Bilangan merupakan suku ke- dari deret. Barisan didefinisikan oleh: ∑ adalah barisan jumlah parsial dari deret, dengan adalah jumlah parsial ke- . Jika barisan jumlah parsial konvergen ke limit , maka deret tersebut konvergen dan jumlahannya adalah . Dalam kasus ini, akan dituliskan sebagai berikut: ∑ Jika barisan jumlah parsial dari suatu deret tidak konvergen, maka deret tersebut dikatakan deret divergen. Contoh 2.11 Selidiki kekonvergenan dari deret dibawah ini: Penyelesaian Jika diperhatikan sehingga diperoleh jumlah parsial ke- nya adalah: dan Jadi, karena barisan jumlah-jumlah parsialnya konvergen ke 1, maka deret di atas juga konvergen.

F. Deret Taylor dan Deret Maclaurin

Pada subbab ini akan dibahas mengenai definisi dan contoh-contoh deret Taylor dan deret Maclaurin. Definisi 2.13 Misalkan adalah sebuah fungsi yang memiliki turunan-turunan dari semua tingkat pada interval tertentu dengan adalah titik interior. Maka deret Taylor yang diberikan oleh di sekitar adalah: ∑ Deret Maclaurin yang diberikan oleh adalah ∑ yaitu deret Taylor yang diberikan oleh di sekitar . Contoh 2.12 Tentukan deret Taylor yang diberikan oleh di sekitar . Penyelesaian: Akan dicari . Dengan turunan maka diperoleh , , , dan seterusnya maka , sedemikian sehingga Deret Taylornya adalah: Dan ini merupakan deret geometri dengan suku pertama dan rasio . G. Konvergensi Deret Taylor Dalam subbab ini akan dibahas mengenai deret Taylor suatu fungsi yang konvergen ke fungsi itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dengan teorema berikut. Teorema 2.1 Teorema Taylor Jika dan turunan-turunan pertama hingga ke- kontinu pada interval tertutup antara dan , dan terdiferensial pada interval terbuka antara dan , maka terdapat bilangan antara dan sedemikian sehingga: Bukti Untuk membuktikan teorema Taylor maka akan diasumsikan bahwa . Dipandang polinomial Taylor berbentuk sebagai berikut: dan turunan pertama -nya sesuai dengan fungsi dan turunan pertama -nya pada . Hal ini tidak mengubah kesesuaian tersebut jika ditambahkan suku lain dari bentuk dengan adalah suatu konsanta, karena suku tersebut dan turunan pertama -nya semua sama dengan nol pada . Lalu, didefinisikan fungsi baru yaitu: dengan turunan pertama -nya masih sesuai dengan fungsi dan turunan pertama -nya pada . Sekarang akan dipilih suatu nilai tertentu dari yang membuat kurva sesuai dengan kurva asli pada , yaitu: 2.13 dengan didefinisikan oleh persamaan 2.13, maka fungsi: yang merupakan selisi antara fungsi asli dan fungsi aproksimasi untuk setiap di . Selanjutnya akan digunakan teorema Rolle. Pertama, karena dan dan keduanya kontinu pada , maka Lalu, karena dan dan keduanya kontinu pada , maka Terlihat bahwa teorema Rolle berhasil diaplikasikan pada yaitu: sedemikian sehingga sedemikian sehingga sedemikian sehingga Karena kontinu pada dan terdiferensial pada , dan , bahwa teorema Rolle mengimplikasikan bahwa terdapat suatu bilangan pada sedemikian sehingga 2.14 Jika diturunkan total dari kali, maka diperoleh: 2.15 Berdasarkan persamaan 2.14 dan 2.15, diperoleh: 2.16 Dan berdasarkan persamaan 2.13 dan 2.16, diperoleh: Maka terbukti. Ketika menggunakan teorema Taylor, maka akan diasumsikan tetap dan adalah variabel bebas. Rumus Taylor mudah digunakan saat mengganti dengan . Rumus di bawah ini merupakan versi dari teorema Taylor setelah mengubah dengan . Rumus Taylor Jika mempunyai turunan-turunan dari semua tingkat pada interval terbuka yang memuat , maka untuk setiap bilangan bulat positif dan untuk setiap di , 2.17 dengan 2.18 untuk antara dan . Ketika teorema Taylor dinyatakan seperti di atas, hal ini mengatakan bahwa untuk setiap , maka: Fungsi ditentukan oleh nilai dari turunan ke di titik yang bergantung pada kedua dan , dan terletak di antara mereka. Persamaan 2.12 disebut rumus Taylor. Fungsi disebut suku error untuk aproksimasi oleh terhadap interval . Definisi 2.14 Jika untuk semua maka deret Taylor yang dibangun oleh saat pada interval , ditulis sebagai berikut: ∑ dapat diperkirakan dengan tanpa mengetahui nilai , untuk mengetahuinya dapat dilihat contoh sebagai berikut. Contoh 2.13 Tunjukkan bahwa deret Taylor yang dibangun oleh saat konvergen ke untuk setiap . Penyelesaian: Fungsi mempunyai turunan dari semua orde sepanjang interval . Persamaan 2.12 dan 2.13 dengan dan , maka: dan untuk antara dan . Karena adalah fungsi naik, maka berada di antara dan . Ketika nilai maka nilai dan . Ketika nilai maka nilai dan . Dan ketika nilai maka dan . Maka, | | | | saat , dan | | saat . Lalu, karena untuk setiap , dan deret konvergen untuk setiap , maka: ∑ 2.19 29

BAB III METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN