50 Oleh karena itu, Backes menerangkan bahwa ada tiga fungsi dasar yang
dibentuk oleh TB, yaitu:
1. Forwarding
Forwarding adalah proses keputusan penerusan sebuah frame yang diterima pada sebuah bandar TB. Diagram alir ringkasan proses forwarding
sebuah frame dilukiskan pada Gambar 3.7
[8]
.
Gambar 3.7 Proses Forwarding Sebuah Frame
Pada Gambar 3.7 terlihat bahwa. bila sebuah frame diterima pada sebuah bandar bridge, alamat tujuan yang dikandung didalam header frame akan
bandingkan dengan informasi yang dikandung di dalam forwarding database. Forwarding database bridge berisi sebuah daftar tentang alamat-alamat stasiun
groupindividu dan informasi yang menghubungkan alamat-alamat ini ke sebuah
Universitas Sumatera Utara
51 bandar bridge atau lebih. Jika alamat tujuan tidak dijumpai dalam forwarding
database tersebut, maka frame ini akan dikirimkan ke semua bandar bridge, kecuali ke bandar dari mana frame tersebut diterima. Aksi ini dikenal sebagai
pembanjiran flooding. Jika alamat tujuan frame ini dijumpai didalam forwarding database, dan
identifikasi bandar yang disimpan bersama dengan alamat tujuan tersebut sirna dengan identifikasi bandar bridge yang telah menerima frame tersebut; maka
frame ini tidak akan diteruskan. Jika identifikasi bandar berbeda, maka frame akan diteruskan ke bandar bridge yang telah diidentifikasi didalam database itu.
Untuk lebih jelasnya, proses ini akan di terangkan dengan menggunakan diagram yang dilukiskan pada Gambar 3.8
[8]
.
Gambar 3.8 Diagram Alir Proses Bridge Forwarding.
Pada Gambar 3.8 terlihat bahwa, trafik pada LAN 1 misalnya, trafik dari A ke B dijaga tetap pada LAN 1 dan tidak direlai ke LAN 2. Trafik dari LAN 1
ke LAN 2 misalnya, trafik dari B ke C direlai oleh bridge 1, tetapi akan
Universitas Sumatera Utara
52 diabaikan oleh bridge 2. Trafik dari LAN 1 ke LAN 3 misalnya, trafik dari A ke
E direlai oleh bridge 1 dan bridge 2.
2. Learning
Fungsi kedua TB adalah mempelajari alamat-alamat dari stasiun yang berkomunikasi. Hal ini dilakukan oleh masing-masing TB dengan memonitor
bandar masuk dan bandar keluar nya masing-masing.
Gambar 3.9 Diagran Aliran Proses Bridge Learning
Pada Gambar 3.9
[8]
terlihat bahwa, sebuah database dari stasiun-stasiun yang berkomunikasi dibangun pada salah satu sisi bridge dengan mendengarkan
Universitas Sumatera Utara
53 semua pentransmisian yang terjadi. Proses ini dikenal sebagai learning belajar.
Bridge akan menjaga dan menyimpan sebuah daftar tentang stasiun-stasiun yang mengirim frame ke bandarnya. Alamat sumber dari semua frame yang diterima
tanpa kasalahan dibandingkan terhadap informasi yang ada didalam database. Jika alamat sumber tidak dijumpai didalam database tersebut, maka alamat ini
akan ditambahkan pada daftar tersebut. Bridge akan mengingat dari bandar mana sebuah frame diterimanya. Informasi ini juga ditambahkan ke database bersama
dengan alamat sumber tersebut. Nilai pewaktu untuk masukan database ini di set ulang reset untuk menunjukkan bahwa ini adalah sebuah masukan yang baru.
Jadi, bila sebuah frame mengandung alamat sumber yang baru diterima, sebuah masukan dibangun dalam forwarding database. Masukan ini terdiri dari alamat,
identifikasi bandar yang telah melihat alamat ini, dan pewaktu yang menunjukkan berapa lama alamat tersebut telah dilihat.
Jika alamat sumber dijumpai telah ada dalam forwarding database, dan database menunjukkan bahwa stasiun tersebut telah dilihat sebelumnya pada
sebuah bandar bridge yang berbeda, maka identifikasi bandar untuk masukan tersebut akan dirubah untuk menunjukkan bahwa ini adalah informasi yang baru.
Jika informasinya sama, maka ia akan dibiarkan tanpa disentuh. Dalam hal ini, pewaktu juga akan diset-ulang untuk menandaimenyegarkan kembali masukan
ini. Data akan dibuang dari forwarding database bila pewaktu untuk
masukan tersebut menunjukkan bahwa data adalah kadaluarsa misalnya, stasiun telah tidak membangkitkan frame untuk sebuah periode waktu tertentu. Waktu
ini dapat diset oleh manajemen jaringan, dan biasanya pada tingkat beberapa
Universitas Sumatera Utara
54 menit. Sebuah pewaktu singkat juga akan diset bila algoritma spanning tree
mendeteksi sebuah perubahan terjadi didalam topologi jaringan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa bridge secara potensial dapat mengakhiri dengan cepat
informasi lama yang sudah kadaluarsa.
3. Spanning Tree