55 tentang arah yang diperoleh oleh stasiun-stasiun ujung. Hal ini dapat
mengakibatkan terjadinya packet looping didalam jaringan, seperti yang dijelaskan oleh Gambar 3.10. Jika stasiun A mengirimkan sebuah paket dengan
alamat tujuan yang tidak diketahui, kedua bridge akan meneruskan paket tersebut. Tiap salinan yang dihasilkan oleh masing-masing bridge akan
diteruskan lagi, dan seterusnya. Loop dalam topologi tersebut akan menyebabkan seluruh bridged LAN gagal. Oleh karena itu diperlukan algoritma spanning tree
untuk mengobah bentuk setiap topologi mesh sembarang yang terjadi kedalam topologi tunggal, yaitu topologi spanning tree. yang tidak melingkar.
3.4.2 Translating Bridge
Translating bridge adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protokol pada data link layer contoh Ethernet dengan Token
Ring. Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protokol. Proses ini dilakukan pada preamble
dan FCS frame check sequence. Pada bagian lain akan membahas pula bagaimana menghitung
performance network dalam hubungannya dengan penerapan kedua jenis bridge ini.
Masalah yang ada pada segmentasi Ethernet. Dasar dari dibaginya sebuah network dalam beberapa segmen yang menggunakan bridge mengacu pada
rancangan topologi jaringannya. Misalnya dalam sebuah network yang terdiri dari departemen A dan B, maka untuk mengurangi overhead traffic jaringan secara
keseluruhan dibuatlah segmen fisik A dan B. Dengan tujuan agar traffic pada
Universitas Sumatera Utara
56 segmen A jika tidak diperlukan ke segmen B, benar-benar hanya berlalulalang di
segmen A saja. Telah di ketahui bahwa bridge melakukan filtering dan forwarding frame
pada masing-masing segmen nya yang menimbulkan konsekuensi jika filtering dan forwarding rate menjadi besar maka akan mempengaruhi kinerja jaringan
secara keseluruhan.
3.5 Prinsip Kerja Bridge
Bridge mempunyai kemampuan untuk melakukan bridging antar protokol pada data link layer contoh Ethernet dengan Token Ring. Dengan
demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing- masing protokol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS frame check
sequence. Pada bagian lain akan membahas pula bagaimana menghitung performance network dalam hubungannya dengan penerapan kedua jenis Bridge
ini. Masalah yang ada pada segmentasi Ethernet. Dasar dari dibaginya sebuah network dalam beberapa segmen yang
menggunakan bridge mengacu pada rancangan topologi jaringannya. Misalnya dalam sebuah network yang terdiri dari departemen A dan B, maka untuk
mengurangi overhead traffic jaringan secara keseluruhan dibuatlah segmen fisik A dan B. Dengan tujuan agar traffic pada segmen A jika tidak diperlukan ke
segmen B, benar-benar hanya berlalu-lalang di segmen A saja. Telah diketahui bahwa bridge melakukan filtering dan forwarding frame
pada masing-masing segmennya yang menimbulkan konsekuensi jika filtering
Universitas Sumatera Utara