Aktifitas Jaringan Metode Akses

70 inbound dan akan menerima dari headend outbound, dimana alamat tujuan disimpan dalam header frame. Topologi tree diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain. Topologi tree lebih flexible, lebih mudah untuk di layout.

4.2.1 Aktifitas Jaringan

Aktifitas Trafik model Local Area Network LAN dengan bridge pada Tugas Akhir ini diasumsikan bahwa minimal 27.10 6 framehari transaksi yang berlangsung dan seterusnya sampai batas maksimal kapasitas frame yang bisa dilewatkan. Rata-rata panjang frame ditetapkan 1250 byte. Jumlah bit tambahan bagi frame yang dialokasikan pada header dan tailer diasumsikan 25 byte, jadi rata-rata panjang frame untuk Wide Area Network WAN adalah 1275 byteframe, frame ditransmisikan selama 8 jam waktu pengamatan.

4.2.2 Metode Akses

Ada dua metode akses yang digunakan pada bridge yaitu: 1. CSMACD Teknik ini awalnya disebut ALOHA yang diterapkan pada radio frame. Stasiun dapat langsung mengirim data. Stasiun tersebut kemudian “mendengar” dalam kurun waktu tertentu max waktu delay perambatan di jaringan atau = 2 x waktu yang dibutuhkan untuk mengirim frame antara 2 stasiun yang terjauh + fixed time increment. Jika sampai sejumlah retransmisi stasiun tidak mendengar ACK, maka akan dikirim Universitas Sumatera Utara 71 ulang copy frame sebelumnya. Pengendalian Akses ke medium dengan CSMACD dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Semua data yang ditransmisikan oleh data terminal equipment DTE pengirim pertama kali dikemas dalam bentuk frame yang dilengkapi dengan alamat tujuan pada header frame. 2. Frame di-broadcast di transmisikan ke kabel medium. 3. Semua DTE yang terhubung ke kabel mendeteksi apakah ada sebuah frame yang sedang ditransmisikan atau tidak. 4. Bila DTE tujuan mendeteksi bahwa frame yang saat ini sedang di transmisikan memiliki alamat tujuan pada header-nya sama dengan alamat DTE tersebut maka DTE yang bersangkutan membaca copy data yang terkandung di dalam frame dan selanjutnya DTE penerima merespon langsung DTE sumberasal. Ada 2 karakteristik penting pada teknik CSMACD yaitu: 1. propagation delay pd 2. frame transmission time ftm 3. Jika pd ftm, akan dibutuhkan waktu yang lama bagi stasiun lain untuk mengetahui adanya frame yang dikirim, dan jika jarak pemisah cukup jauh, mungkin ada stasiun lain yang melakukan pengiriman, dan dapat terjadi collision. 4. Jika pd ftm, jika ada stasiun yang mengirimkan frame, maka stasiun lain akan segera mengetahuinya, sehingga stasiun lain tidak akan segera mengirimkan datanya . 2. Control Token Universitas Sumatera Utara 72 Control token dilewatkan dari satu DTE ke DTE lain sesuai dengan seperangkat aturan yang dimengerti dan dipatuhi oleh semua DTE yang terhubung ke medium. Sebuah DTE hanya bisa mentransmisikan frame bila milik dari token dan setelah mentransmisikan frame, DTE yang bersangkutan melewatkan token agar DTE yang lain dapat akses ke medium. Langkah-langkah operasi dengan Control token adalah sebagai berikut: 1. Pertama kali dibangun ring logika yang me-link-kan semua DTE yang tersambung ke medium dan sebuah Control token dibangkitkan. 2. Token dilewatkan dari satu DTE ke DTE lain mengelilingi ring logika hingga ia diterima oleh sebuah DTE yang sedang menunggu untuk mentransmisikan frame. 3. Selanjutnya DTE tersebut mengirimkan frame-frame-nya melalui medium fisik dan setelah itu DTE melepasakan token ke DTE berikutnya di dalam ring logika. 4. Fungsi monitoring di dalam DTE-DTE aktif yang tersambung ke medium fisik menyediakan dasar bagi inisialisasi dan recovery dari koneksi ring logika dan dari hilangya token. Pada satu saat hanya sebuah DTE yang memiliki tanggung jawab untuk recovery dan re-inisialisasi.

4.3 Analisis Perhitungan