ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN Analisis Metode Economic Value Added (Eva) Dan Return On Assets (Roa) Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan Pt.Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode 2012-2015 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

(1)

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

PERIODE 2012-2015 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

MIA RETNOWATI B100130170

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

PERIODE 2012-2015 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

MIA RETNOWATI B100130170

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) Dalam meningkatkan kinerja keuangan PT.TELEKOMUNIKASI

INDONESIA Tbk

Periode 2012-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Yang ditulis oleh: MIA RETNOWATI

B100130170

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Sabtu, 4 Februari 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dosen Penguji:

1. Imron Rosyadi,SE, MSi : (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Lukman Hakim, SE, MSi : (...) (Sekretaris Dewan Penguji)

3. Rini Kuswati, SE, MSi : (...) (Anggota Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Triyono, SE, MSi NIK : 195803091957031643


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Februari 2017 Penulis

MIA RETNOWATI NIM. B100130170


(5)

1

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk PERIODE 2012-2015 YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui positif dan signifikan kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi yang go public pada periode 2012-2015 dan mengetahui tanda-tanda awal terjadinya nilai tambah ekonomi dan nilai laba secara keseluruhan yang digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan dalam memperoleh nilai tambah ekonomi dan nilai laba secara keseluruhan adalah metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA). Untuk menentukan nilai tambah ekonomi dan nilai laba secara keseluruhan menggunakan delapan rasio keuangan yaitu Laba Bersih terhadap Bunga Setelah Pajak, Total Hutang dan Ekuitas terhadap Hutang Jangka Pendek, Total Hutang terhadap Total Hutang dan Ekuitas, Beban Bunga terhadap Total Hutang Jangka pendek, Total Equitas terhadap Total Hutang, Laba Bersih Setelah Pajak terhadap Total Equitas , Beban Pajak terhadap Laba Sebelum Pajak, Laba Bersih Setelah Pajak terhadap Total Aset. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan terhadap nilai tambah ekonomi dan nilai laba secara keseluruhan. Pada tahun 2013 menunjukkan penurunan terhadap nilai tambah ekonomi dan nilai laba secara keseluruhan. Pada 2014-2015 menunjukkan peningkatan terhadap nilai tambah ekonomi dan nilai laba secara keseluruhan. Selama empat tahun berturut-turut kondisinya baik dan menunjukkan kinerja keuangan yang positif dan signifikan.

Kata Kunci: Kesehatan Keuangan, Nilai Tambah dan Laba, EVA dan ROA

ABSTRACT

The purpose of this study was conducted to determine significant and positive financial performance of the telecomunication company that went public in the period 2012-2015 and knowing the signs of the onset of the economic added value and the value of overall profit used to predict financial performance in obtaining economic value added and value overall profit is the method of economic value added and return on assets. To determine the economic value added and value value overall profit using eight financial ratios namely Net Income to Interest After Taxes, Total Debt and and Equity to Debt Short Term, Total Debt to Total Debt and Equity, Expense Taxes on Income Before Taxes, Net Profit After Tax to Total Assets. The sample used in this study were Telekomunikasi Indonesia Tbk in 2012 showed an increase in the economic value added and value of overall profit. In 2013 showed a decrease of the economic added value and the value of overall profit. In 2014-2015 showed an increase in the economic economic value added and value of overall profit. For four consecutive years in good condition and showed a positive financial performance and significant.


(6)

2 1. PENDAHULUAN

Perkembangan perusahaan Telekomunikasi di era globalisasi saat ini berkembang begitu cepat seiring dengan pesatnya laju Teknologi informasi. Selain itu, informasi telekomunikasi diharapkan mampu memberikan dan mengembangkan kualitas serta pengetahuan masyarakat. Teknologi memberikan kemudahan kepada manusia dalam aktivitas berkomunikasi dan mampu menghemat biaya. Berkembangnya dan majunya teknologi pada saat ini tidak lagi memisahkan antara teknologi informasi dan komunikasi.

Seiring dengan berkembangnya zaman kebutuhan manusia akan telekomunikasi semakin penting. Telekomunikasi tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder tetapi telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat karena perangkat telekomunikasi dapat menunjang kehidupan manusia menjadi lebih berkembang. Para pelaku industri ini mengakibatkan munculnya persaingan.

Setiap perusahaan dalam bentuk apapun mempunyai tujuan yaitu berorientasi pada labaatau memaksimalkan laba, hal tersebut berguna untuk menjaga kelangsungan perusahaan dan mempertahankan eksistensi perusahaan dengan baik dalam menghadapi persaingan maupun untuk memperluas usaha sehingga dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar. Dalam mempertahankan eksistensi perusahaan perlu melakukan pengelolaan sumber daya yang secara efektif dan efisien.

Salah satu konsep dalam akuntansi adalah going concern yaitu adanya kesinambungan suatu usaha. Dalam dunia bisnis yang kompetitif perusahaan diharapkan dapat melipat gandakan kekayaan, yang dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para peyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan. (Merdekawati Zahara & Dwi Asih Haryanti, 2011). Selain itu kinerja keuangan dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan


(7)

3

perusahaan. Alat anailisis yang dapat dipergunakan dalam mengukur kinerja keuangan melaluui laporan keuangan adalah dengan rasio keuangan.

Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran kinerja berdasarka rasio keuangan ini belum dapat memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya bagi para peyandang dana. Bagi pihak manajemen dengan analisis rasio financial tersebut belum cukup untuk mengetahui apakah telah terjadi nilai tambah bagi perusahaan, sedangkan bagi para peyandang dana belum mempunyai keyakinan apakah modal yang telah ditanamkan di masa yang akan datang memberikan tingkat hasil yang diharapkan. (Suci Kurniawati, 2016).

Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan digunakan berbagai alat ukur, anatara lain adalah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi ( operating cash flow), earnings before extraordinary income, residual income.konsep yang didasarkan pada residual incomeadalah konsep Economic Value Added (EVA) yang mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan memperhatikan ekspetasi para peyandang dana (kreditur dan pemegang saham). Perhitungan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) akan diperoleh nilai yang realistis karena Economic Value Added (EVA) dihitung berdasarkan biaya modal rata-rata tertimbang dengan mempertibangkan kepentingan kreditur dan pemegang saham. (Merdekawati Zahara & Dwi Asih Haryanti, 2011).

Economic Value Added (EVA) sangat relevan sebagai alat ukur kinerja yang menunjukkan prestasi manajemen sebenarnya dengan tujuan untuk mendorong aktivitas atau strategi yang menambah nilai ekonomis karena Economic Value Added (EVA) dapat mengukur kinerja perusahaan berdasarkan jumlah nilai tambah yang diciptakan selama periode tertentu. Selai itu, Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Penerapan konsep Economic Value Added (EVA) dalam perusahaan akan mendorong manajemen untuk mengetahui biaya modal dari bisnis sehingga tingkat pengembalian bersih


(8)

4

dari modal bisa diperlihatkan secara jelas. Dalam menganalisis Economic Value Added (EVA) yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan mempunyai dampak yang baik bagi perusahaan yaitu menyebabkan perusahaan menjadi lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur modal, selain itu investor dapat mengetahui laba perusahaan dan kempuan perusahaan tersebut memberdayakan modalnya. (Suci Kurniawati, 2016).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui kinerja keuangan PT.TelekomunikasiIndonesia Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA). Dengan demikian penulis mengangkat judul

penelitian “ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

dan RETURN ON ASSETS (ROA) DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk PERIODE 2012-2015 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder digunakan untuk mengetahui informasi laporan keuangan yang berupa laporan neraca dan laporan laba rugi dari masing-masing perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

Data diperoleh dengan mengakses dari situs internet, website dan mengumpulkan literature-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan.

a. Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)


(9)

5 3. PEMBAHASAN

3.1Perhitungan Economic Value Added (EVA) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Perhitungan Economic Value Added (EVA) dilakukan dengan cara Net Operating Profit After Tax (NOPAT) dikurangkan dengan capital charges. Rumus Economic Value Added (EVA) :

EVA = NOPAT –Capital Charges

Tahun NOPAT Capital Charges EVA

2012 66.921.175 163.616 66.757.555

2013 32.5265 79.093 46.567

2014 153.046 89.185 63.861

2015 35.0469 65.789 100.8359

Sumber : Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Hasil nilai Economic Value Added (EVA) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2012 66.6757.555, mengalami penurunan pada periode 2013 menjadi 46.567, mengalami kenaikan pada periode 2014 sebesar 63.861 dan mengalami kenaikan pada periode 2015 sebesar 100.8359. nilai EVA tertinggi terletak pada periode 2015 sebesar 100.835.

3.2Perhitungan Return On Assets (ROA) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Perhitungan Return On Assets (ROA) dilakukan dengan cara laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aset dikalikan dengan 100%. Rumus Return On Assets (ROA) :

ROA = x100%

Aktiva Total

Pajak setelah Bersih

Laba

Tahun Laba Bersih setelah Pajak Total Aset ROA

2012 2.7543 111.369 2.47%

2013 3.0435 127.951 2.37%

2014 3.216 140.895 2.82%

2015 3.4935 103.700 3.36%

Sumber : Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Hasil nilai Return On Assets (ROA) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2012 sebesar 2.47% mengalami penurunan pada periode 2013 2.375% dan mengalamib penurunan lagi pada periode 2014 menjadi 2.28% dan


(10)

6

mengalami kenaikan pada periode 2015 menjadi 3.36% nilai ROA tertinggi terletak pada periode 2015 sebesar 3.36%.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

1. Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) menunjukkan peningkatan dan berfluktuatif dari tahun ke tahun secara stabil, artinya secara umum perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomi bagi perusahaan dan manajemen mampu menyelaraskan kepentingan antara investor dan manjemen terhadap resiko dan imbalan. Penurunan Economic Value Added (EVA) yang terjadi lebih disebabkan karena adanya penurunan pada nilai Net Operating Profit After Tax (NOPAT) yang cukup tinggi yang diikuti dengan peningkatan nilai Capital Charges serta semakin tingginya biaya modal yang harus ditanggung perusahaan.

2. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode Return On Assets (ROA) menunjukkan peningkatan dan berfluktuatif dari tahun ke tahun secara stabil, artinya secara umum perusahaan telah mampu menciptakan nilai laba secara keseluruhan bagi perusahaan dan manajemen mampu menyelaraskan kepentingan antara investor dan manjemen terhadap resiko dan imbalan. Penuruanan Return On Assets (ROA) yang terjadi lebih disebabkan oleh adanya faktor tingginya peningkatan yang kurang berarti pada pendapatan operasional perusahaan. Selain itu faktor krisis ekonomi yang menimpa indonesia juga ikut andil dalam penurunan niali Return On Assets (ROA) yang berimpas pada meningkatnya Harga Pokok Penjualan (HPP) dan menyebabkan perusahaan harus melakukan pinjaman jangka pendek keluar.


(11)

7 4.2Saran

1. Bagi investor untuk memilih portofolio saham harus memperhatikan Economic Value Added (ROA) dan Return On Assets (ROA) yang akan dicapai oleh perusahaan emiten.

2. Bagi penelitian berikutnya diharapan menambah rasio keuangan lainnya sebagai variabel independen, karena sangat mungkin rasio keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap perubahan harga saham kaitannya dengan return saham.

DAFTAR PUSTAKA

Menurut Mamduh dan Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta

Mamduh Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada

Martono. Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Ekonisia. Depok. Fakultas Ekonomi UII

Merdekawati Zahara, Dwi Asih Haryanti. 2011. Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added pada

PT.Telekomunikasi Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologis,Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil). Depok, Universitas Gunadarma.

Ros. Westerfield.dkk. 2015. Pengantar Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta

S. David Young, F O’Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai.

Salemba Empat. Jakarta

Suci Kurniawati. 2016. Penggunaan Analisis Economic Value Added sebagai alat pengukuran kinerja keuangan BNI SYARIAH.Jurnal STEI Ekonomi Vol 25- Nomor 1, Juni 2016. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.

www.idx.com www.telkom.co.id


(1)

2 1. PENDAHULUAN

Perkembangan perusahaan Telekomunikasi di era globalisasi saat ini berkembang begitu cepat seiring dengan pesatnya laju Teknologi informasi. Selain itu, informasi telekomunikasi diharapkan mampu memberikan dan mengembangkan kualitas serta pengetahuan masyarakat. Teknologi memberikan kemudahan kepada manusia dalam aktivitas berkomunikasi dan mampu menghemat biaya. Berkembangnya dan majunya teknologi pada saat ini tidak lagi memisahkan antara teknologi informasi dan komunikasi.

Seiring dengan berkembangnya zaman kebutuhan manusia akan telekomunikasi semakin penting. Telekomunikasi tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder tetapi telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat karena perangkat telekomunikasi dapat menunjang kehidupan manusia menjadi lebih berkembang. Para pelaku industri ini mengakibatkan munculnya persaingan.

Setiap perusahaan dalam bentuk apapun mempunyai tujuan yaitu berorientasi pada labaatau memaksimalkan laba, hal tersebut berguna untuk menjaga kelangsungan perusahaan dan mempertahankan eksistensi perusahaan dengan baik dalam menghadapi persaingan maupun untuk memperluas usaha sehingga dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar. Dalam mempertahankan eksistensi perusahaan perlu melakukan pengelolaan sumber daya yang secara efektif dan efisien.

Salah satu konsep dalam akuntansi adalah going concern yaitu adanya kesinambungan suatu usaha. Dalam dunia bisnis yang kompetitif perusahaan diharapkan dapat melipat gandakan kekayaan, yang dapat dilihat dari kinerja keuangannya. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para peyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan. (Merdekawati Zahara & Dwi Asih Haryanti, 2011). Selain itu kinerja keuangan dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan


(2)

3

perusahaan. Alat anailisis yang dapat dipergunakan dalam mengukur kinerja keuangan melaluui laporan keuangan adalah dengan rasio keuangan.

Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran kinerja berdasarka rasio keuangan ini belum dapat memuaskan keinginan pihak manajemen khususnya bagi para peyandang dana. Bagi pihak manajemen dengan analisis rasio financial tersebut belum cukup untuk mengetahui apakah telah terjadi nilai tambah bagi perusahaan, sedangkan bagi para peyandang dana belum mempunyai keyakinan apakah modal yang telah ditanamkan di masa yang akan datang memberikan tingkat hasil yang diharapkan. (Suci Kurniawati, 2016).

Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan digunakan berbagai alat ukur, anatara lain adalah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi ( operating cash flow), earnings before extraordinary income, residual income.konsep yang didasarkan pada residual incomeadalah konsep Economic Value Added (EVA) yang mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan memperhatikan ekspetasi para peyandang dana (kreditur dan pemegang saham). Perhitungan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) akan diperoleh nilai yang realistis karena Economic Value Added (EVA) dihitung berdasarkan biaya modal rata-rata tertimbang dengan mempertibangkan kepentingan kreditur dan pemegang saham. (Merdekawati Zahara & Dwi Asih Haryanti, 2011).

Economic Value Added (EVA) sangat relevan sebagai alat ukur kinerja yang menunjukkan prestasi manajemen sebenarnya dengan tujuan untuk mendorong aktivitas atau strategi yang menambah nilai ekonomis karena Economic Value Added (EVA) dapat mengukur kinerja perusahaan berdasarkan jumlah nilai tambah yang diciptakan selama periode tertentu. Selai itu, Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi. Penerapan konsep Economic Value Added (EVA) dalam perusahaan akan mendorong manajemen untuk mengetahui biaya modal dari bisnis sehingga tingkat pengembalian bersih


(3)

4

dari modal bisa diperlihatkan secara jelas. Dalam menganalisis Economic Value Added (EVA) yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan mempunyai dampak yang baik bagi perusahaan yaitu menyebabkan perusahaan menjadi lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur modal, selain itu investor dapat mengetahui laba perusahaan dan kempuan perusahaan tersebut memberdayakan modalnya. (Suci Kurniawati, 2016).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui kinerja keuangan PT.TelekomunikasiIndonesia Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA). Dengan demikian penulis mengangkat judul penelitian “ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

dan RETURN ON ASSETS (ROA) DALAM MENINGKATKAN

KINERJA KEUANGAN PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk PERIODE 2012-2015 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder digunakan untuk mengetahui informasi laporan keuangan yang berupa laporan neraca dan laporan laba rugi dari masing-masing perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.

Data diperoleh dengan mengakses dari situs internet, website dan mengumpulkan literature-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan.

a. Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)


(4)

5 3. PEMBAHASAN

3.1Perhitungan Economic Value Added (EVA) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Perhitungan Economic Value Added (EVA) dilakukan dengan cara Net Operating Profit After Tax (NOPAT) dikurangkan dengan capital charges. Rumus Economic Value Added (EVA) :

EVA = NOPAT – Capital Charges

Tahun NOPAT Capital Charges EVA

2012 66.921.175 163.616 66.757.555

2013 32.5265 79.093 46.567

2014 153.046 89.185 63.861

2015 35.0469 65.789 100.8359

Sumber : Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Hasil nilai Economic Value Added (EVA) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2012 66.6757.555, mengalami penurunan pada periode 2013 menjadi 46.567, mengalami kenaikan pada periode 2014 sebesar 63.861 dan mengalami kenaikan pada periode 2015 sebesar 100.8359. nilai EVA tertinggi terletak pada periode 2015 sebesar 100.835.

3.2Perhitungan Return On Assets (ROA) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Perhitungan Return On Assets (ROA) dilakukan dengan cara laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aset dikalikan dengan 100%. Rumus Return On Assets (ROA) :

ROA = x100%

Aktiva Total

Pajak setelah Bersih

Laba

Tahun Laba Bersih setelah Pajak Total Aset ROA

2012 2.7543 111.369 2.47%

2013 3.0435 127.951 2.37%

2014 3.216 140.895 2.82%

2015 3.4935 103.700 3.36%

Sumber : Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Hasil nilai Return On Assets (ROA) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2012 sebesar 2.47% mengalami penurunan pada periode 2013 2.375% dan mengalamib penurunan lagi pada periode 2014 menjadi 2.28% dan


(5)

6

mengalami kenaikan pada periode 2015 menjadi 3.36% nilai ROA tertinggi terletak pada periode 2015 sebesar 3.36%.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

1. Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) menunjukkan peningkatan dan berfluktuatif dari tahun ke tahun secara stabil, artinya secara umum perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomi bagi perusahaan dan manajemen mampu menyelaraskan kepentingan antara investor dan manjemen terhadap resiko dan imbalan. Penurunan Economic Value Added (EVA) yang terjadi lebih disebabkan karena adanya penurunan pada nilai Net Operating Profit After Tax (NOPAT) yang cukup tinggi yang diikuti dengan peningkatan nilai Capital Charges serta semakin tingginya biaya modal yang harus ditanggung perusahaan.

2. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode Return On Assets (ROA) menunjukkan peningkatan dan berfluktuatif dari tahun ke tahun secara stabil, artinya secara umum perusahaan telah mampu menciptakan nilai laba secara keseluruhan bagi perusahaan dan manajemen mampu menyelaraskan kepentingan antara investor dan manjemen terhadap resiko dan imbalan. Penuruanan Return On Assets (ROA) yang terjadi lebih disebabkan oleh adanya faktor tingginya peningkatan yang kurang berarti pada pendapatan operasional perusahaan. Selain itu faktor krisis ekonomi yang menimpa indonesia juga ikut andil dalam penurunan niali Return On Assets (ROA) yang berimpas pada meningkatnya Harga Pokok Penjualan (HPP) dan menyebabkan perusahaan harus melakukan pinjaman jangka pendek keluar.


(6)

7 4.2Saran

1. Bagi investor untuk memilih portofolio saham harus memperhatikan Economic Value Added (ROA) dan Return On Assets (ROA) yang akan dicapai oleh perusahaan emiten.

2. Bagi penelitian berikutnya diharapan menambah rasio keuangan lainnya sebagai variabel independen, karena sangat mungkin rasio keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap perubahan harga saham kaitannya dengan return saham.

DAFTAR PUSTAKA

Menurut Mamduh dan Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta

Mamduh Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada

Martono. Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Ekonisia. Depok. Fakultas Ekonomi UII

Merdekawati Zahara, Dwi Asih Haryanti. 2011. Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added pada

PT.Telekomunikasi Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologis,Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil). Depok, Universitas Gunadarma.

Ros. Westerfield.dkk. 2015. Pengantar Keuangan Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta

S. David Young, F O’Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Salemba Empat. Jakarta

Suci Kurniawati. 2016. Penggunaan Analisis Economic Value Added sebagai alat pengukuran kinerja keuangan BNI SYARIAH.Jurnal STEI Ekonomi Vol 25- Nomor 1, Juni 2016. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.

www.idx.com www.telkom.co.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitability Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007 – 2012

2 97 96

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 67 80

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bersa Efek Indonesia (BEI)

1 32 98

Pengaruh Economic Value Added, Earnings Per Share, Return On Assets, Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Consummer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 98

Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 43 91

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RETURN ON Analisis Metode Economic Value Added (Eva) Dan Return On Assets (Roa) Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan Pt.Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode 2012-2015 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (B

0 3 14