Gambar 2.2. Proses saat Atom menyerap energi pada panjang gelombang tertentu
Panjang gelombang sinar yang diserap bergantung pada konfigurasi elektron dari atom sedangkan intensitasnya bergantung pada jumlah atom dalam keadaan dasar.
Kedua fenomena ini menjadi dasar untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Keberadaan unsur logam lain dalam cuplikan tidak akan mengganggu proses analisis
sehingga tidak perlu dilakukan pemisahan terlebih dahulu.
2.6.1. Teori Spektrometri Serapan Atom
Metode spektrometri serapan atom berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung
pada sifat unsurnya. Cahaya pada panjang gelombang tertentu mempunyai energi yang cukup untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom tertentu. Transisi
elektronik suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. Panjang gelombang
yang dipilih harus menghasilkan garis spektrum yang tajam dan dengan intensitas maksimum. Inilah yang dikenal dengan garis resonansi. Garis-garis lain yang bukan
garis resonansi dapat berupa spektrum yang berasosiasi dengan tingkat energi molekul, biasanya berupa pita-pita lebar ataupun garis tidak berasal dari eksitasi
tingkat dasar yang disebabkan proses atomisasi. Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan cara memperoleh garis resonansi yang tepat. Hoang, 1998.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Cara Kerja Spektrometri Serapan Atom
Setiap alat spektrometri serapan atom terdiri atas tiga komponen berikut: a
Unit atomisasi; b
Sumber radiasi; dan c
Sistem pengukur fotometrik. Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala maupun dengan tungku.untuk
mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi yang tinggi. Skema alat spektrometri serapan atom ditunjukkan pada gambar 2.3.
A B
C D
E F
Gambar 2.3. Sistematis ringkas dari alat SSA
A. Lampu katoda berongga Lampu katoda berongga merupakan sumber sinar yang
memancarkan spektrum dari unsur logam yang akan dianalisa setiap logam yang memiliki lampu khusus untuk logam tersebut.
B. Chopper Mengatur sinar yang dipancarkan.
C. Tungku Tempat pembakaran untuk memecahkan larutan sampel pada tetesan halus
dan meleburkannya ke dalam nyala untuk diatomkan.
D. Monokromator Mendispersi sinar yang ditransmisikan oleh atom.
E. Detektor
Universitas Sumatera Utara
Mengukur sinar yang ditransmisikan dan memberikan signal sebagai respon terhadap sinar yang diterima.
F. Rekorder Untuk membaca nilai absorbansi.
Khopkar, S.M. 2002
2.6.3. Pemakaian Analitis Spektrometri Serapan Atom