Nilai Kerukunan Makna Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa

Pendidikan Kewarganegaraan 3 20 Sore itu Pak Badu dimarahi neneknya, karena tidak mau ikut kerja bakti di kampung. Nenek : “Badu, kenapa kamu tidak ikut kerja bakti kampung?” Pak Badu : “Maaf Bu, soalnya pekerjaan kantor masih me- numpuk. Pekan ini harus selesai buat pertang- gungjawaban.” Nenek : “Pekerjaan itu bisa dilanjutkan nanti malam saat anak-anak sudah tidur. Ayo, berangkatlah kerja bakti.” Pak Badu : “Saya agak lelah, Bu.” Nenek : “Apa tidak malu dengan tetangga. Kamu itu alasan saja. Sana, cepat berangkat. Bawa sabit atau cangkul, biar bisa ikut bersih-bersih taman kampung atau bersih-bersih selokan.” Pak Badu : “Nanti jika saya kecapekan bagaimana?” Nenek : “Kerja bakti itu tidak ada kata capeknya. Kerja bakti itu dikerjakan dengan bergotong-royong. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Jadi satu pekerjaan dikerjakan bersama-sama, semua pekerjaan yang berat jadi terasa lebih ringan dan cepat selesai.” Pak Badu : “Iya, Bu. Saya berangkat.” Gambar 1.8 Kegiatan kerja bakti di kampung. Sumpah Pemuda 21 Pak Badu akhirnya mau berangkat kerja bakti. Nenek menghampiri Tono. Tono adalah anak Pak Badu. Nenek : “Tono, kamu jangan seperti ayahmu ya, yang malas kerja bakti,” nasihat nenek. Tono : “Iya, Nek.” Nenek : “Kita sibuk boleh saja, tapi jika ada acara-acara kampung seperti kerja bakti, menjenguk tetangga yang sakit, dan membantu yang kesusahan, harus tetap dilaksanakan.” Tono : “Baik, nek. Tono kan anak Indonesia. Jika mengaku orang Indonesia, harus menjunjung budaya-budaya bangsa yang luhur. Budaya bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat. Bener bukan, Nek?” Nenek : “Wah, cucu nenek ini hebat. Itu namanya kamu anak yang bangga menjadi anak Indonesia. Anak yang mau mencintai bangsanya sendiri.” “Bangsa Indonesia terkenal dengan keramah- tamahannya, lemah-lembut, menjunjung tinggi etika, suka menolong dan suka bergotong- royong, makanya jangan malas-malasan.” “Jika mengaku orang Indonesia, harus baik di masyarakat, ramah dan suka bekerja keras.” Tono : “Wah, berarti saya beruntung tinggal di Indone- sia.” Nenek : “Iya, Tono. Lihat nenek. Meski sudah tua, nenek masih menjunjung tinggi kelebihan dan kekhasan bangsa Indonesia, Nenek selalu ramah pada siapa pun, suka membantu orang dan selalu gotong-royong kalau mengerjakan sesuatu. Semua pekerjaan jika dikerjakan bersama-sama tidak akan berat dan akan cepat selesai.”