Ayo, jawablah pertanyaan berikut dengan benar.

Pendidikan Kewarganegaraan 3 36

A. Aturan yang berlaku di Masyarakat

Bu Wati masuk kelas dengan bersemangat. Anak-anak pun sudah siap belajar. Bu Wati memulai pelajaran. “Manusia diciptakan di dunia dibekali hati dan akal oleh Sang Pencipta. Hati manusia menuntun manusia untuk selalu berbuat baik, tetapi kadang-kadang manusia juga punya kecenderungan untuk berbuat jahat,” jelas Bu Wati. “Bu bagaimanakah manusia dikatakan baik itu?” tanya Ida. “Manusia dikatakan “baik” karena dia selalu menaati aturan- aturan yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya manusia sering dikatakan melakukan hal-hal yang “tidak baik” karena mereka sering melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Manusia yang lebih banyak melakukan hal-hal yang tidak baik, biasanya merugikan orang lain, dan tanpa disadari sudah merugikan dirinya sendiri,” jawab Bu Wati. “Bu, adakah aturan yang mengatur tingkah laku manusia? tanya Atep. “Ada, Atep. Aturan yang mengatur tingkah laku manusia disebut norma. Norma yang berlaku di masyarakat ada bermacam-macam. Diantaranya: 1. Norma agama 2. Norma kesusilaan 3. Norma kesopanan 4. Norma hukum Norma-norma tersebut mempunyai karakteristik masing- masing, baik sumber, tujuan maupun sanksinya. Agar para pelaku pelanggaran norma jera, maka setiap aturan pasti mempunyai sanksi. Antara satu norma dengan norma yang lainnya, sanksinya berbeda-beda,” jelas Bu Wati panjang lebar. Bu Wati mulai menjelaskan satu persatu. Anak-anak mendengarkan dengan saksama. Norma 37

1. Norma Agama

“Norma agama adalah suatu aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan mengatur tingkah laku manusia dengan sesama yang berdasarkan pada ajaran suatu agama. Norma agama biasanya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci suatu agama. Di Indonesia ada beberapa kitab suci yang dipercaya oleh pengikutnya. Di antaranya adalah sebagai berikut: a. Al Quran dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Islam. b. Injil dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Kristen dan Katolik. c. Tripitaka dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Buddha. d. Weda dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Hindu,” jelas Bu Wati. “Apakah tujuan norma agama itu, Bu?” tanya Togar. “Tujuan norma agama adalah menyempurnakan manusia untuk menjadikan orang yang baik dan selalu menjauhi hal-hal yang buruk. Norma agama berbeda dengan norma-norma yang lainnya. Norma agama lebih mengarah kepada batin manusia. Jadi jika ada orang yang melanggar norma agama, batinnya pasti akan merasa tidak tenang dan seperti terbebani,” jelas Bu Wati. “Bagaimanakah dengan sanksi dari norma agama, Bu?” tanya Ida. “Perbedaan lainnya, yang membedakan norma agama dengan norma yang lain terletak pada sanksinya. Gambar 2.1 Norma agama. a. Agama Kristen b. Agama Islam Pendidikan Kewarganegaraan 3 38 Sanksi untuk pelanggar norma agama biasanya tidak langsung. Sanksinya berupa dosa, karma dan jika tidak mau bertobat, akan dimasukkan ke dalam neraka. Sangsi ini tidak langsung dijatuhkan kepada orang yang melanggar, melainkan nanti setelah manusia berhadapan dengan Tuhan,” jawab Bu Wati. Apa saja kewajiban-kewajiban manusia menurut norma agama, Bu? tanya Atep. “Semua norma agama memuat beberapa kewajiban yang harus ditaati oleh manusia. Beberapa contoh di antaranya adalah: a. kewajiban selalu beribadah, b. saling tolong-menolong, c. hormat-menghormati antar pemeluk agama, d. saling mengasihi dan tidak menyakiti. Selain kewajiban-kewajiban tersebut masih banyak lagi kewajiban-kewajiban lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu- persatu. Orang yang taat pada aturan agama hidupnya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan tidak terpuji,” jelas Bu Wati.

2. Norma Kesusilaan

“Norma kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari hati nurani dan akhlak manusia,” jelas Bu Wati. “Apakah tujuan norma kesusilaan itu, Bu?” tanya Togar. “Tujuan dari norma kesu- silaan hampir sama seperti nor- ma agama yaitu membentuk manusia menjadi baik. Adapun sanksinya untuk pelanggaran norma kesusilaan adalah tekanan batin, perasaan malu, dan penyesalan. Gambar 2.2 Anak yang berbohong dihantui rasa bersalah dan penyesalan.