20 sifat dan tingkah laku yang bisa menjatuhkan harga diri manusia

Pendidikan Kewarganegaraan 3 80 “Bu, bagaimana contoh kekurangan manusia dan cara memperbaikinya?” tanya Ida. Contoh-contoh kekurangan manusia dan cara memperbaiki- nya. Misalnya jika nilai jelek, maka kita harus lebih banyak belajar, giat berlatih soal, sering membaca. Dan apabila pelupa maka sebaiknya mencatat hal-hal yang penting misalnya janji, tugas, ulangan, alat-alat yang dibawa saat acara dan sebagainya, lebih konsentrasi dalam segala urusan, mengonsumsi makan atau minum yang dapat memperbaiki daya ingat,” jelas Bu Wati. “Bu, bagaimana untuk memperbaiki rasa minder?” tanya Atep. “Jika minder, sebaiknya anggap semua itu sederajat, sering- sering bergaul dengan orang lain, meski agak dipaksakan, dan sadari akibat buruknya,” jawab Bu Wati. Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu. 1. Mengapa kalian tidak boleh mengejek teman yang lain? 2. Apa yang dimaksud harga diri itu? 3. Kenapa kita harus menghormati orang lain? 4. Apa yang akan kalian lakukan jika ada teman yang meng- ejekmu? 5. Bagaimana cara kita mempertahankan harga diri? Harga Diri 81

B. Menghargai Kelebihan Diri

Minder Jadi Mundur Kelas 3 SD Nusantara merupakan kelas unggulan. Suatu ketika ada seleksi olimpiade matematika. Seleksi ini diadakan untuk menentukan siapa saja yang mengikuti lomba olimpiade matematika tingkat kota. Setelah dites, akhirnya Bu Guru mendapatkan 4 besar. 4 besar tersebut antara lain: Ida, Atep, Made, dan Togar. Di kelasnya Ida selalu rangking 1, Atep dan Togar bergantian rangking 3 dan 4. Selain mereka bertiga, masih ada Made. Made dikelasnya sering mendapat rangking 10. Meski peringkatnya 10, tapi dia sangat pandai dan sangat berprestasi dalam pelajaran matematika. Tiba saatnya Bu Guru mengumumkan… “Anak-anakku yang sangat Bu Guru sayangi dan banggakan, ini Bu Guru bagikan hasil tes olimpiade matematika kalian. Nanti jangan kaget, ya. Bagi yang mendapat peringkat 10 terbaik di kelas belum tentu masuk dalam 4 besar. Masing-masing anak mempunyai bakat sendiri-sendiri, jadi jangan berkecil hati” jelas Bu Wati. “Iya Bu,” seru anak-anak bersama-sama. “Baik, semua dengarkan. Juara 1 Ida, juara 2 Atep, juara 3 Togar, dan juara 4 Made. Bagi anak-anak yang terpanggil tadi besok hari Sabtu dipersiapkan, kita latihan dulu,” jelas Bu Wati. “Iya Bu,” seru mereka bersama-sama, kecuali Ida. Ida memang anak yang cerdas tapi mideran dan pemalu. Pada saat latihan tiba, Ida belum terlihat. Dia benar-benar pemalu dan minderan. Tapi sebenarnya rasa malu dan mindernya tersebut tidak pada tempatnya. Mempunyai kelebihan seharusnya menjadikan dirinya lebih percaya diri, bukan malah malu. Mungkin juga karena rendah hati