Pengertian Kas Arus Kas Operasi

2.1.2.4 Arus Kas Operasi

Dalam PSAK No. 2 paragraf 13 IAI : 2009 dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Menurut Sofyan Syafri Harahap 2009:259, “Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan labarugi dikelompokan dalam golongan ini.” Di sini dikelompokan transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan nonkas lainnya yang digunakan perusahaan.” Pada umumnya arus kas tersebut berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penentapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 paragraf 14 IAI: 2009 adalah: a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. b. penerimaan kas dari royalty, fees, komisi dan pendapatan lain. c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. Selanjutnya Toto Prihadi 2008:103, menyatakan “Rasio arus kas cukup dominan dalam pengukuran kebangkrutan dan financial distress. Hal ini dikarenakan ketika perusahaan mulai bermasalah dengan pembayaran utang, maka arus kas menjadi dominan sebagai alat ukurnya. Arus kas merupakan laporan yang memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode waktu tertent u.” Toto Prihadi 2008:108, menyatakan “Eficiency ratio diukur dengan cash flow to sales dan cash flow return on assets. Rasio Cash Flow to Sales mengukur seberapa besar setiap penjualan akan menjadi arus kas operasi. Semakin besar angka cash flow to sales maka semakin banyak kas yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Toto Prihadi 2008:112, rasio cash flow to sales diukur dengan rumus berikut: Cash Flow to Sales = Arus Kas Operasi Penjualan

2.1.1.5 Metode Laporan Arus Kas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 62 101

Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

15 202 99

Analisa Perbedaan Rasio Keuangan pada Perusahaan yang Tergolong dalam Kondisi Financial distress dan Non financial distress berdasar Metode Altman Z-Score

3 13 66

ANALISIS AKURASI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 10 71

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 3 87

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa

0 3 19

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUKMEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 4 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA: ANALISIS MODEL ATLMAN Z-SCORE.

0 0 15

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 12