Indikator Financial Distress FINANCIAL DISTRESS

Penelitian ini adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta. 2. Penelitian Verifikatif Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih akurat maka peneliti melakukan beberapa tahapan analisis dan penggujian untuk dapat menghasilkan sebuah penelitian yang merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator BLUE. Berikut beberapa langkah-langkah verifikatif yang peneliti akan lakukan: Analisis Kuantitatif Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah: 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas 1. Analisis Grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. 2. Analisis Statistik Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas Asymtotic-Significance, yaitu: a. Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas 0.05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. H : Data residual berdistribusi normal. H 1 : Data residual tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah: a Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antar anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

d. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Umi Narimawati 2008:5 Analisis Regresi Linier Berganda yaitu: “Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval”. Persamaan regresinya sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2014:253 Dimana: Y = variabel terikat financial distress Α = bilangan berkonstanta β 1 , β 2 = koefisien arah garis X 1 = variabel bebas X 1 Rasio Keuangan dengan Model Altman Z-score X 2 = variabel bebas X 2 Arus Kas Operasi

2. Analisis Korelasi Menurut

Jonatan Sarwono 2010:72 “Korelsi pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval parametik dimana SPSS menyebut sebagai scale. Dalam korelasi tidak dibedakam antara variabel bebas dan Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 62 101

Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

15 202 99

Analisa Perbedaan Rasio Keuangan pada Perusahaan yang Tergolong dalam Kondisi Financial distress dan Non financial distress berdasar Metode Altman Z-Score

3 13 66

ANALISIS AKURASI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 10 71

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 3 87

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa

0 3 19

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN (Z SCORE) UNTUKMEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA Analisis Penggunaan Model Altman (Z Score) Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efe

0 4 16

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA: ANALISIS MODEL ATLMAN Z-SCORE.

0 0 15

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 12