105
3.3.3 Implementasi database
Database pada program ini digunakan untuk menyimpan data akses right siapa saja yang di ijinkan mengakses program oleh superadmin.File konfigurasi
tidak dimasukan ke database, tapi masih dimasukan ke dalam badan program. Adapun isi dari databasenya adalah:
Nama field Tipe
Ukuran Id
Integer 2
Nama Varchar
21 Nik
Varchar 11
Username Varchar
11 Password
Varchar 32
Level Varchar
11 Tabel 3. Database
3.3.4 Implementasi A
a Tampilan U
b Tampilan L
106
si Antar Muka n Utama
Gambar 3.18 tampilan utama n Login
Gambar 3.19 tampilan login
c Tampilan ta
Ga
d Tampilan p
107
n tabel admin dan user
Gambar 3.20 tampilan tabel admin dan user
n profil user
Gambar 3.21 tampilan profil user
e Tampilan d
f Tampilan k
108
n daftar user
Gambar 3.22 tampilan daftar user
n konfigurasi
Gambar 3.23 tampilan konfigurasi
g Tampilan c
Gam
h Tampilan H
G
109
n common
ambar 3.24 tampilan common configuration
n HSS
Gambar 3.25 Tampilan HSS configuration
i Tampilan P
Ga
j Tampilan I
110
P-CSCF
ambar 3.26 tampilan P-CSCF configuration
I-CSCF
Gambar 3.27 tampilan I-CSCF configuratio tion
k Tampilan S
Ga
3.4 Evaluasi Sistem
Pada masing- dan value yang digun
di file lain, maupun parameter dan valu
parameternya, tetapi terdapat di file icscf.c
value yang berbeda, berbeda kelompok in
merupakan alias dari dari testbed IMS itu s
Pada sistem ko manual dengan mem
menggunakan text mengetahui letak dan
potensi terjadi kesala mengganti value yang
111
n S-CSCF
ambar 3.28 tampilan S-CSCF configuration
tem
-masing kolompok yang teridentifikasi, terd unakan secara khusus tanpa relasi dengan para
un yang digunakan secara identik memilik lue di file lain. Value dapat dikenali d
pi terdapat anomaly yang terjadi pada param f.cfg. Pada kasus ini terdapat dua parameter ya
a, sehingga sulit untuk diidentifikasi kepemili ini. Maka dibuat suatu asumsi bahwa alias per
ri nama I-CSCF dan alias berikutnya merupaka sendiri.
konfigurasi sebelumnya admin melakukkan ko embuka dan mengedit file konfigurasi satu
t editor. Admin diharuskan teliti dalam an relasi value antar file yang akan diubah,
lahan cukup besar entah salah ketik, lupa ata ng padahal berelasi. Belum lagi waktu yang di
erdapat parameter rameter dan value
liki relasi dengan dengan melihat
ameter alias yang yang sama dengan
ilikan value yang ertama pada baris
kan nama domain
konfigurasi secara u persatu dengan
mengedit dan ah, dengan begitu
tau terlewat tidak dibutuhkan dalam
112
konfigurasi akan cukup lama karena harus dilakukkan secara teliti dan manual. Dengan adanya aplikasi ini pada sistem, admin tidak perlu mengingat file-file
konfigurasi berikut relasinya, diharapkan akan meminimalisir kesalahan dan mengefisienkan waktu saat konfigurasi, serta admin mendapatkan kemudahan
dengan interface yang lebih baik. Sebagai prototype aplikasi ini masih memiliki kekurangan. Pertama
parameter-parameter yang dipakai dalam mengambil value disimpan di badan program dan tidak disimpan di database. Akibatnya, jika terdapat parameter baru
yang ingin ditambahkan, maka harus dilakukan modifikasi program dengan cara membuka kode program dan menambahkan parameter tersebut secara manual
pada badan program. Kedua, file konfigurasi harus berada di perangkat yang sama dengan aplikasi, akibatnya aplikasi harus ditanam di perangkat atau komputer
dimana file konfigurasi berada. Selain itu program masih menggunakan konsep pemrograman prosedural,
sehingga apabila ingin menambahkan fitur atau fungsi baru pada program harus
merubah program secara keseluruhan.