Metode Penentuan Populasi dan Sampel Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Sehubungan dengan penelitian yang akan penulis lakukan maka dalam penentuan sampel dari populasi yang akan diteliti menggunakan metode purposive sampling, yaitu suatu metode pengambilan anggota sample berdasarkan atas pertimbangan maksud dan tujuan penelitian Irawan Soehartono, 1999 : 89.

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Pada prosedur pengumpulan data, penulis melakukan beberapa langkah- langkah, yaitu : a. Untuk memperoleh data primer, dilakukan tehnik wawancara atau interview secara terarah. b. Untuk memperoleh data sekunder, dilakukan melalui serangkaian kegiatan studi kepustakaan dengan cara membaca, menelaah, dan mengutip peraturan perundang-undangan, buku-buku ilmiah, dokumen dan tulisan ilmiah maupun informasi lain yang berhubungan dengan penelitian. 2. Prosedur Pengolahan Data, pada pelaksanaan pengolahan data yang telah diperoleh penulis melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Editng, yaitu memeriksa kembali mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran data yang diterima serta relevansi bagi penelitian. b. Tabulasi, yaitu melakukan pencatatan data secara sistematis dan konsisten kedalam bentuk tabel. c. Sistematisasi data, yaitu melakukan penyusunan data secara sistematis sesuai dengan jenis dan pokok bahasan dengan maksud memudahkan dalam menganalisa data tersebut.

E. Analisis Data

Setelah data diperoleh dan kemudian diolah, maka selanjutnya dilakukan analisis data secara kualitatif, dimana data tersebut diuraikan kedalam bentuk kalimat- kalimat yang tersusun secara sistematis sehingga diperoleh gambaran secara umum yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran yang berupa jawaban permasalahan berdasarkan hasil penelitian.

V. PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan tentang ““Analisis Yuridis Terhadap Penentuan Kualifikasi Pemakai atau Pengedar pada Tindak Pidana Narkotika Berdasarkan Undang-undang Narkotika No. 35 Tahun 2009”. Maka pada bab akhir ini penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penentuan atau kualifikasi antara Pemakai atau Pengedar dalam tindak pidana Narkotika berdasar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dapat dilihat dari rumusan norma hukum atau unsur-unsur perbuatan perbuatan, akibat, dan keadaan yang bersangkutan yaitu : a. Pemakai Narkotika : setiap orang yang tanpa hak melawan hukum memilihara, memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan dan menggunakan Narkotika. b. Pengedar Narkotika : setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli dan menyerahkan Narkotika atau menggunakan Narkotika terhadap orang lain membertikan Narkotika untuk digunakan orang lain.

Dokumen yang terkait

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

4 89 158

Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Mengenai Penyalahgunaan Metilon Salah Satu Senyawa Turunan Katinona sebagai Tindak Pidana Narkotika)

0 85 174

Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

33 230 74

PENULISAN HUKUM PEMBUKTIAN UNSUR TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN ZAT NARKOTIKA DAN AKIBAT HUKUMNYA (Tinjauan Yuridis terhadap Penyalahgunaan Zat Narkotika Menurut Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika)

0 4 31

ANALISIS KEBIJAKAN FORMULASI SANKSI PIDANA BAGI PEMAKAI DAN PENGEDAR NARKOTIKA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DIBANDINGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1997

0 10 15

EFEKTIVITAS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG TINDAK PIDANA NARKOTIKA Efektivitas Penerapan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika (Studi Kasus di Wilayah Kota Surakarta).

0 3 11

PENDAHULUAN Kajian Yuridis Penyidikan Tindak Pidana Narkotika Melalui Teknik Pembelian Terselubung Oleh Penyidik Polri Berdasarkan Undang-Undang No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

0 2 14

POLITIK HUKUM PIDANA DALAM PENETAPAN SANKSI PIDANA DENDA TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

0 0 1

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

0 0 15

JURNAL ILMIAH TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA JENIS BARU YANG BELUM DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NO 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

0 0 16