20 dengan sabun dan dilap kering. Kemudian gelas plastik dilabel dengan notasi
kombinasi perlakuan dan ulangan. Setiap masing-masing gelas plastik dilapisi bagian dasarnya dengan menggunakan kapas dan diasahi dengan aquades.
Dalam satu gelas plastik ditanami dengan lima kecambah padi. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat dalam Gambar 4 :
Keterangan : a
1
b
1
= 12 jam + 0 mgl asam salisilat a
1
b
2
= 12 jam + 50 mgl asam salisilat a
1
b
3
= 12 jam + 100 mgl asam salisilat a
2
b
1
= 24 jam + 0 mgl asam salisilat a
2
b
2
= 24 jam + 50 mgl asam salisilat a
2
b
3
= 24 jam + 100 mgl asam salisilat
u
1
-u
4
= ulangan 1 - ulangan 4
Gambar 4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan
a
2
b
1
u
2
a
1
b
2
u
3
a
2
b
3
u
2
a
1
b
1
u
2
a
1
b
3
u
1
a
2
b
2
u
4
a
1
b
1
u
4
a
1
b
3
u
2
a
2
b
2
u
3
a
2
b
1
u
1
a
1
b
3
u
4
a
2
b
2
u
1
a
2
b
2
u
2
a
1
b
1
u
1
a
2
b
3
u
3
a
2
b
1
u
4
a
2
b
1
u
3
a
1
b
3
u
3
a
1
b
1
u
3
a
2
b
3
u
4
a
2
b
3
u
1
a
1
b
2
u
4
a
1
b
2
u
2
a
1
b
2
u
1
21
2.1 Pengukuran Panjang
Pengukuran panjang kecambah dilakukan 7 hari setelah periode pertumbuhan dengan menggunakan mistar. Pengukuran dilakukan dari pangkal sampai
ujung daun kecambah yang terpanjang.
2.2 Pengukuran Berat Segar
Akar dipisahkan dari shoot batang dan daun dan masing-masing ditimbang berat segarnya dengan neraca analitik. Berat segar kecambah adalah berat
akar + berat tunas.
2.3 Pengukuran Berat Kering
Kecambah dikeringkan dengan oven pada suhu 130
o
C selama 2 jam. Kemudian kecambah yang telah dikeringkan ditimbang dengan neraca
analitik.
2.4 Penentuan Rasio tunas akar
Rasio tunas akar ditentukan dengan membagi berat batang + daun dengan berat akar.
Rasio tunas akar = Yuliana, 2013.
2.5 Kandungan Air Relatif
Kandungan air relatif ditentukan berdasarkan rumus: Kandungan air relatif =
Yamasaki et al. 1999.
22
2.6 Penentuan Kandungan Klorofil
Penentuan kandungan klorofil dilakukan menurut Miazek, 2002. 0,03 gram daun kecambah padi gogo digerus sampai halus didalam mortar, dan
kemudian ditambahkan 30ml ethanol 95, cairan disaring kedalam Erlenmeyer, sisa digerus yang masih melekat dikertas saring digerus kembali
kemudian disaring kembali kedalam Erlenmeyer. Volume akhir disesuaikan menjadi 100ml dengan menambahkan ethanol 95. Kemudian di sentrifus
selama 30 menit. Ekstrak siap ditentukan kandungan klorofil a, klorofil b dan totalnya. Ekstrak klorofil ini diukur absorbansinya masing-masing pada
panjang gelombang 648nm dan 664nm. Kandungan klorofil dinyatakan mg klorofil per gram jaringan yang diekstraksi dan dihitung berdasarkan
persamaan berikut : Chl
a
= 13.36
.
A
664
โ 5.19
.
A
648
Chl
b
= 27.43
.
A
648
โ 8.12
.
A
664
Chl
total
= 5.24
.
A
664
+ 22.24
.
A
648
Keterangan : Chl
a =
klorofil a Chl
b =
klorofil b A
664 =
absorbansi pada panjang gelombang A
648 =
absorbansi pada panjang gelombang
23
F. Analisis Data
Data hasil penelitian ini di analisis ragam pada taraf nyata 5. Jika interaksi nyata maka dilanjutkan dengan penentuan simple effect lama perendaman
faktor A pada setiap konsentrasi asam salisilat faktor B dengan uji BNT pada taraf nyata 5.
17
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lampung pada bulan Desember 2014.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut beaker glass, erlenmayer, corong, nampan plastik, gelas plastik, tabung reaksi dan
raknya, gelas ukur, mortar dan penggerus, pipet volume, pipet tetes, pisau, mistar, label, kertas saring, kapas, oven, sentrifus, dan spektrofotometer UV.
Bahan-bahan yang digunakan adalah benih padi gogo varietas Situ Bagendit dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Lampung , asam salisilat,
etanol 95, dan aquades.
C. Rancangan Percobaan
Penelitian dilaksanakan dalam percobaan faktorial 2x3. Faktor A adalah lama perendaman dengan 2 taraf yaitu 12 jam dan 24 jam perendaman. Faktor B
adalah konsentrasi asam salisilat dengan 3 taraf yaitu konsentrasi 0 mgl,
18 50 mgl dan 100 mgl. Setiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Jumlah
satuan percobaan adalah 24. Notasi faktor, taraf, kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Notasi faktor taraf kombinasi perlakuan
Faktor A
B Taraf
a
1
a
2
b
1
a
1
b
1
a
2
b
1
b
2
a
1
b
2
a
2
b
2
b
3
a
1
b
3
a
2
b
3
Keterangan : a
1
b
1
= 12 jam, 0 mgl asam salisilat a
2
b
1
= 24 jam, 0 mgl asam salisilat a
1
b
2
= 12 jam, 50 mgl asam salisilat a
2
b
2
= 24 jam, 50 mgl asam salisilat a
1
b
3
= 12 jam, 100 mgl asam salisilat a
2
b
3
= 24 jam, 100 mgl asam salisilat
D. Variabel dan Parameter
Varibel dalam penelitian ini adalah persentase benih yang berkecambah, panjang tunas, berat segar kecambah, berat kering kecambah, rasio tunas akar,
kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total. Parameter dalam penelitian ini adalah nilai tengah ยต panjang tunas, berat segar kecambah,
berat kering kecambah, rasio tunas akar, kandungan air relatif, kandungan klorofil a, b, dan total.
19
E. Cara Kerja
1. Perkecambahan Benih
Berdasarkan jumlah kombinasi perlakuan maka jumlah nampan yang digunakan sebagai wadah perkecambahan benih adalah sebanyak 6 buah.
Nampan dicuci bersih dengan sabun cuci dan dilap kering. Nampan dilabel dengan notasi kombinasi perlakuan. Nampan dilapisi dengan kapas dan
dibasahi dengan aquades. Kemudian kedalam setiap nampan ditaruh 100 benih padi yang telah direndam dengan larutan asam salisilat. Tata letak nampan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Pengamatan jumlah benih yang berkecambah dilakukan 5 hari setelah penaburan benih. Menurut ISTA 2006 persentase benih yang berkecambah
dihitung berdasarkan rumus : โ
2. Pertumbuhan Benih
Berdasarkan jumlah satuan percobaan maka 24 buah gelas plastik digunakan untuk studi pertumbuhan selanjutnya dari benih padi. Gelas padi dicuci bersih
a
1
b
3
a
1
b
2
a
2
b
3
a
2
b
2
a
1
b
1
a
2
b
1