Waktu dan Tempat Penelitian Alur Penelitian

3.4.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah grading acne vulgaris. Tabel 4. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Kategori Pengukuran Skala 1. Acne Vulgaris Penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo terbuka black head, komedo tertutup white head, papul, pustul, nodul, dan kista pada tempat predileksinya Nilai ukur :  1= Grade 1  2=Grade 2  3=Grade 3 Ordinal 2. Perilaku kebersihan kulit wajah Dimana yang berperilaku tidak baik membersihkan wajah mendapatkan skoring 0-6, sedangkan yang berperilaku baik dalam membersihkan wajah mendapatkan skoring 7-12. Nilai ukur :  1 =Ya teratur  0 = Tidak tidak teratur Nomial 3.5 Cara pengumpulan data 3.5.1 Alat Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa daftar pertanyaan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Pengujian reliabilitas koesioner dilakukan pengujian internal dengan menguji coba kuesioner hanya satu kali, kemudian dilakukan analisis untuk memprediksi reliabilitas kuesioner.

3.5.2 Jenis data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dengan cara pengisian kuesioner oleh responden dan dalam pengisian kuesioner dipandu oleh pihak peneliti.

3.5.3 Cara Kerja

Penelitian ini dilakukan pada Pelajar kelas2 SMKN 2 Bandar Lampung.Akan dilakukan permintaan persutujuan penelitian informed consentdan diberikan lembar kuesioner dimana pengisiannya dipandu oleh peneliti. Bentuk kuesioner yang digunakan sebagai alat pengumpulan data adalah bentuk pertanyaan tertutup Closed Ended dengan variasi pertanyaan berupa dikotomi jawaban Ya atau Tidak, yang mana dari beberapa jawaban yang disediakan responden hanya memilih satu diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya dan multiple choice yang mana dari beberapa pertanyaan bisa memilih beberapa jawaban sesuai dengan pendapatnya.

3.6 Alur Penelitian

Gambar 1. Alur Penelitian Permintaan Persetujuan sebagai responden pada pelajar kelas 2 di SMKN 2 Bandar Lampung Pemilahan responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi Hasil Pengolahan dan analisis data Pengisian kuesioner oleh responden

3.7 Analisis data

Setelah data terkumpul, dilakukan : 1. Pengecekan terhadap data–data yang terdapat pada kuesioner. 2. Melakukan seleksi terhadap data–data yang telah terkumpul, pada tahap ini dilakukan penilaian apakah sampel masuk ke dalam kriteria inklusi atau eksklusi. 3. Dilakukan analisis data. Analisis data antara variabel membersihkan kulit wajah terhadap grading acne vulgaris dilakukan uji hipotesa dengan analisis bivariat chi square.

3.8 Persetujuan Etik

Penelitian ini telah diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk mendapatkan surat persetujuan etik penelitan Ethical Clearance. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Sebagian besar siswa kelas 2 SMKN 2 Bandar Lampung yang tidak berperilaku membersihkan kulit yaitu pada 163 responden dan siswa kelas 2 SMKN 2 Bandar Lampung yang berperilaku membersihkan kulit yaitu sebanyak 83 responden. 2. Sebagian besar siswa kelas 2 SMKN 2 Bandar Lampung yang tidak berperilaku membersihkan kulit dan mengalami acne vulgaris grade 1 yaitu sebanyak 49 responden 30,1, sedangkan yang berperilaku membersihkan kulit dan mengalami acne vulgaris grade 1 sebanyak 39 responden 47,0. Siswa kelas 2 SMKN 2 Bandar Lampung yang tidak berperilaku membersihkan kulit dan mengalami acne Vulgaris grade 2 yaitu sebanyak 89 responden 54,6, sedangkan yang berperilaku membersihkan kulit dan mengalami acne vulgaris grade 2 sebanyak 40 responden 48,2. Siswa kelas 2 SMKN 2 Bandar Lampung yang tidak berperilaku membersihkan kulit dan mengalami acne Vulgaris grade 3 yaitu sebanyak 25 responden 15,3, sedangkan yang berperilaku membersihkan kulit dan mengalami acne vulgaris grade 3 sebanyak 4 responden 4,8. 3. Terdapat hubungan bermakna perilaku membersihkan kulit terhadap grading acne vulgaris pada siswa kelas 2 SMKN 2 Bandar Lampung dengan p-value= 0,007.

5.2 Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan, dapat melanjutkan penelitian untuk menilai faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian acne vulgaris. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkenaan dengan pengaruh perilaku membersihkan kulit terhadap grading acne vulgaris dengan design rancangan yang lebih baik seperti case-control, cohort untuk menjelaskan kuatnya hubungan. 3. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan regresi logistic untuk menghindari bias dalam penelitian. 4. Untuk siswa pelajar SMKN 2 diharapkan untuk selalu membersihkan dan mempertahankan perilaku kebersihan pada kulit terutama wajah agar dapat mengurangi terjadinya jerawat. 5. Perlu adanya penyuluhan kepada siswa SMKN 2 Bandar Lampung agar dapat mencegah dan mengurangi acne vulgaris. DAFTAR PUSTAKA Alsop, R., 2008. Cara dan Kebiasaan Membersihkan Wajah. Acne Vulgaris. InnovAiT. 1. 7:470-73. Ayudianti, P. Indramaya, D.M., 2010. Retrospective Study : Factors Aggravating Acne Vulgaris. Faktor Pencetus Akne Vulgaris, 26No. 1, pp.41 –47. Baumann L, Keri J. Acne Type 1 sensitive skin. In : Baumann L, Saghari S, Weisberg E, eds. Cosmetic dermatology principles and practice. 2nd ed. New York: Mc Graw Hill; 2009. 121-7. Barratt, H., Hamilton, F., Car, J., Lyons, C., Layton, A., Majeed, A. 2009. Outcome measures in acne vulgaris: systematic review. British Journal of Dermatology, 160:132-6. Birawan, I.M., 2011. Hubungan Antara Interleukin-8 IL-8 dengan Derajat Keparahan Acne Vulgaris. Universitas Udayana Denpasar. PhD Thesis. Burns T, Graham B, Brown. 2005. Lecture Notes Dermatologi. Edisi Ke- 3.Jakarta:Erlangga. Bruggemann, H. 2005. Insights in the Pathogenic Potential of Propionibacterium acnes From Its Complete Genome. Semin Cutan Med Surg 24:67-72 Djuanda. Ardhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Jilid III. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Djuanda A . 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin .Edisi Ke-5 . Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Draelos, Z.D., 2013. Modern Moisturizer Myths, Misconception, and Truths. Cutis;91: 308-14. Draelos, Z.D., 2012. Dermatologists, Patients, Consumers, and Suncreens. Cos Derm; 25: 8-10. FAHEEM, N.A.A. BIN, 2010. Universitas Sumatera Utara. Pengaruh Cara dan Kebiasaan Membersihkan Wajah Terhadap Pertumbuhan Jerawat di Kalangan Siswa SMA Harapan 1 Medan.