Manfaat Penelitian Metode Penelitian

11 b. Untuk mengetahui implikasi yuridis penggunaan alat bukti elektronik khususnya Internet Protokol sebagai alat bukti dalam tindak pidana kejahatan mayantara cyber crime. 2. Tujuan Subyektif a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya dalam hal Hukum Acara Pidana tentang penggunaan alat bukti elektronik dalam hal pembuktian perkara kejahatan mayantara cyber crime. b. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan teori-teori Hukum Acara khususnya Acara Pidana dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah di lapangan.

D. Manfaat Penelitian

Nilai suatu penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini antara lain: 60 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di bidang hukum khususnya dalam bidang hukum Acara Pidana dalam hal pembuktian dengan menggunakan alat bukti elektronik. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan, sumber referensi bagi para pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini. 60 Amirudin dan Zainal Askin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo PErsada. 12 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang penggunaan alat bukti elektronik dalam hal ini adalah Internet Protokol sebagai alat bukti dalam pembuktian dalam kejahatan mayantara cyber crime. b. Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran baik masyarakat maupun aparat penegak hukum mengenai penggunaan alat bukti elektronik sebagai alat bukti dalam pembuktian dalam kejahatan mayantara cyber crime.

E. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu; sistematis adalah berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu Metodologi pada hakikatnya memberikan pedoman tentang cara-cara seorang ilmuan mempelajari, menganalisis dan memahami lingkungan-lingkungan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian hukum normatif atau disebut juga sebagai penelitian hukum doktrinal. Hutchinson mendefinisikan penelitian hukum doktrinal sebagai, penelitian yang memberikan aposisi sistematis peraturan yang mengatur kategori hukum tertentu, analisis hubungan antara aturan, 13 menjelaskan kesulitan dan daerah. mungkin, memprediksi pengembangan masa depan. Penelitian hukum normatif, mencakup penelitian inventarisasi hukum positif, asas-asas hukum, penelitian hukum klinis, sistematika peraturan perundang- undangan, sinkronisasi suatu perundang-undangan, sejarah hukum dan perbandingan hukum. 61 2. Sifat Penelitian Penelitian hukum ini merupakan penelitian mengenai sinkronisasi peraturan perundang-undangan. Pada penelitian hukum normatif sepenuhnya menggunakan data sekunder dan tidak diperlukan penyusunan atau perumusan hipotesis. Penelitian yang peneliti lakukan adalah termasuk penelitian deskriptif, yakni penelitian hukum yang bersifat pemaparan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran deskripsi lengkap tentang keadaan hukum yang berlaku. 62 3. Jenis Data Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi mengenai macam- macam alat bukti digital yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia serta penggunaan alat bukti digital khususnya Internet Protokol sebagai alat bukti pada tindak pidana kejahatan mayantara cyber crime. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari : 61 Soerjono Soekanto, op.cit. 62 Peter Mahmud marzuki. 2008. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Persada Media Group. 14 a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya memiliki otoritas. 63 b. Bahan Hukum Sekunder Bahan-bahan hukum primer dalam penelitian ini terdiri dari peraturan perundangundangan antara lain Kitab Undang- Undang Hukum Pidana KUHP, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum pendukung yang memberi penjelasan mengenai bahan hukum primer, meliputi buku-buku teks, dokumen-dokumen, artikel dan jurnal-jurnal hukum. Pada penelitian ini sebagai bahan hukum sekunder peneliti menggunakan buku-buku ilmu hukum, jurnal, publikasi media cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas pada penelitian ini. c. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, baik itu berupa rancangan undang-undang, kamus hukum, maupun ensiklopedia 4. Teknik Pengumpulan Data Mengingat jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa jenis data sekunder yang diperoleh dari bahan pustaka, maka teknik 63 Ibid. 15 pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Pustaka yang dimaksud terdiri dari peraturan perundang-undangan, buku- buku, karya tulis, dan data yang didapat dari halaman-halaman internet web page. Kegiatan studi pustaka tersebut dilakukan dengan mengikuti tahap- tahap sebagai berikut : a. Penentuan sumber data sekunder. b. identifikasi data sekunder yang diperlukan, yaitu proses mencari dan mengenal bahan hukum. c. inventarisasi data yang relevan dengan rumusan masalah, dengan cara pengutipan atau pencatatan. d. pengkajian data yang sudah terkumpul guna menentukan relevansinya dengan kebutuhan dan rumusan masalah. 5. Analisis Data Setelah data terkumpul kemudian dianalisa menggunakan metode analisis kualitatif. Menurut Winarno Surakhmad, analisis kualitatif adalah suatu analisa yang memahami kebenaran yang diperoleh dari hasil penelitian dan jawaban- jawaban responden untuk dicari hubungan antara satu dengan yang lain, kemudian disusun secara sistematis. 64 64 Winarno Surakhmad. 1998. Paper, Skripsi, Thesis, Disertasi. Bandung: Tarsito. hal. 16. 16

F. Sistematika