Soal untuk Hasil Belajar Siswa dengan Pre Test dan Post Test

Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sementara itu skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Menurut Nana Syaodih 2010:238 : Model Likert menggunakan skala deskriptif SS, S, R, TS, STS. Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan setuju-tidak setuju terhadap sesuatu objek. Berikut gambar rentang skala pada model Likert dalam penelitian ini Tabel 3.4 Rentang Skala Likert Pernyataan sikap Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju Positif 5 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 5 Sumber: Syaodih 2006:240

2. Wawancara

Menurut Ali 2011:121 wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang berskala nominal dan data kualitatif dalam riset yang melibatkan subjek manusia. Adapun tujuan utama teknik pengumpulan data melalui wawancara ini adalah untuk mengetahui jawaban yang lebih mendalam dari permalasalahan penelitian. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono 2011:194, wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitain berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.

3. Soal untuk Hasil Belajar Siswa dengan Pre Test dan Post Test

Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil belajar siswa di dengan menggunakan soal yang diberikan pada saat pre test dan post test. Teknisnya baik kelas kontrol ataupun kelas eksperimen diberikan soal yang sama, yang sudah divaliditas dan diketahui derajat reliabilitasnya. Yakni dengan dilakukan uji soal. Setelah didapatkan soal yang valid dan reliabel, baru di gunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. Setelah anggota sampel baik kelas eksperimen ataupun kelas kontrol diberikan pre test, selanjutnya dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode yang sama dan tidak dibedakan. Tahap berikutnya adalah pemberian perlakuan, yakni untuk kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan di kirim Short Message Service SMS motivasi belajar. Sementara dikelas kontrol tidak diberikan perlakukan apapun. Pada pertemuan berikutnya dilakukan post test dengan menggunakan soal yang sama ketika waktu pre test untuk melihat gain skor masing-masing anggota sampel baik dikelas eksperimen ataupun kelas kontrol. Hasilnya dianalisis sebagai data pendukung untuk mengukur pengaruh penggunaan Short Message Service SMS terhadap peningkatan motivasi belajar yang dibuktikan dengan peningkatan skor hasil belajar. G. Teknik Uji Instrumen Menurut Arikunto 2006:160 “instrumen penelitian adalah alat dan fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam sebuah proses penelitian, seorang peneliti harus cermat menyusun instrumen penelitian, karena keberhasilan sebuah penelitian sangat bergantung kepada kualitas instrumen penelitiannya, sebab data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian diperoleh melalui instrumen penelitian. Hal ini senada den gan ungkapan Nana Sudjana dan Ibrahim 2007:96 “instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya”. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim 2007:96 dalam menyusun instrumen penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Masalah dan variabel yang diteliti termasuk indikator variabel, harus jelas dan spesifik sehingga dapat dengan mudah menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan, 2. Sumber datainformasi baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam instrumen penelitian. 3. Keterandalan dalam instrumen itu sendiri sebagai alat pengumpul data baik dari keajegan, kesahihah maupun objektivitasnya. 4. Jenis data yang diharapkan dari penggunaan isntrumen harus jela, sehingga peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah penelitina. 5. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam menyusun instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub variabel dan mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa di ukur dan bisa menghasilkan data yang dibutuhkan peneliti. 2. Menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur variabelsub variabelindikator-indikatornya. Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Seteah menetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi ini berupa jenis pertanyaan, jumlah pertanyaan dan waktu yang dibutuhkan. 4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditentukan dalam kisi-kisi. 5. Instrumen yang telah dibuat, di uji coba untuk melihat validitas, reliabilitas dan keterbacaannya. 6. Setelah di uji coba baru kemudian di gunakan untuk mendapatkan data dari objek penelitiannya. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni instrumen yang akan digunakan pada saat pretest dan saat postest yakni instrumen yang di buat untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan melalui penggunaan Short Message Service SMS. Instrumen pretest dan post test sengaja disamakan untuk mengetahui signifikansi perubahan motivasi belajar siswa kelas eksperimen antara sebelum diberikan perlakuan dengan program Short Message Service SMS dengan setelah diberikan perlakukan. Sehingga pada saat post test peneliti bisa mendapatkan hasilnya untuk diolah dan di tarik kesimpulannya sebagaimana yang di rumuskan dalam rumusan masalah dan pengajuan hipotesis. Sebuah instrumen dikatakan baik jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu secara tepat. Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh instrument penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik uji instrumen yang akan digunakan yaitu:

1. Uji Validitas