Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
demikain diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat kevalidan hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan para dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan Short Message Service SMS dan kelompok
kontrol yang tidak diberikan perlakukan.
C. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. Penggunaan Short Message Service SMS di kelas Eksperimen dan
tanpa perlakuan apapun di kelas kontrol ditempatkan sebagai variabel bebas. Sedangkan motivasi belajar siswa ditempatkan sebagai variabel terikat.
Hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Var- Bebas Var- Terikat
Penggunaan Short Message Service X
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Motivasi Belajar Y X1Y1
X2Y2
Keterangan:
X : Variabel bebas yakni penggunaan Short Message Service SMS
Y : Variabel terikat motivasi belajar
XIY1 : Peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan Short
Message Service SMS X2Y2 : Peningkatan motivasi belajar siswa tanpa menggunakan Short Message
Service SMS
Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Desain Penelitian
Sementara itu desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok Kontrol Pre Test-Post Test Pre Test-Post Test Control Group
Design. Dalam penelitian ini subjek penelitian dikelompokan menjadi dua kelompok penelitian yang mendapatkan perlakukan berbeda. Masing-masing
kelompok mendapatkan pre test T
1
dan post test T
2
untuk instrumen soal. Sementara untuk instrumen angket hanya diberikan pada saat setelah diberikan
perlakuan. Hal ini dilakukan karena tujuan pemberian angket untuk mengukur persepsi dan motivasi siswa setelah mendapatkan kiriman Short Message Service
SMS. Tabel desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pre Test
Perlakukan Post Test
Eksperimen T
1
X
1
T
2
Kontrol T
1
- T
2
Keterangan: T1= Pre Test soal
T2= Post Test soal X1= Perlakukan dikelas eksperimen menggunakan Short Message Service
SMS Hal pertama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan
kelompok yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol, sekaligus pendataan no handphone dan alamat email masing-
masing subjek penelitian. Kelompok yang menggunakan Short Message Service SMS ditetapkan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tanpa
diberikan pengiriman SMS ditetapkan sebagai kelompok kontrol.
Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sebelum diberi perlakuakn X, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre test soal terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
memberikan perlakukan pada kelompok eksperimen yang menggunakan Short Message Service SMS dan kelompok kontrol tanpa pengiriman SMS. Proses
berikutnya adalah kedua kelompok diberikan post test dengan soal yang sama yang diberikan pada saat pre test. Sementara itu kedua kelas diberikan angket
isian yang berkaitan dengan pengukuran motivasi belajar masing-masing. Baik pada kelas eksperimen yang telah di berikan kiriman SMS ataupun dikelas kontrol
yang tanpa diberikan kiriman SMS. Hasil post test soal akan dibandingkan dengan skor pre test soal. Sementara itu hasil angket akan dijadikan bahan pengukuran
pengaruh pengunaan SMS terhadap peningkatan motivasi belajar masing-masing. Walaupun yang kelas kontrol tanpa diberikan kiriman SMS. Gain antara pre test
dan post test akan dijadikan bahan untuk menjawab hipotesis dan rumusan masalah dalam penelitian ini.
Sementara itu analisis penelitiannya menggunakan analisis korelasional. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yakni
variabel penggunaan Short Message Service SMS sebagai variabel bebas dengan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Menurut Ali 2011:201 analisis korelasi
adalah analisis yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel baik yang bersifat simetris atau kesejalanan, dalam arti variabel bergerak sejalan berkorelasi
positif atau berlawanan arah berkorelasi negatif antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Dalam penelitian ini juga akan dilihat hasilnya apakah ada hubungan yang signifikan atau tidak antara penggunaan Short Message Service SMS dengan
motivasi belajar siswa. Artinya jika variabel bergerak searah berarti ada korelasi yang pisitif, namun jika berlawanan arah itu berarti terjadi korelasi negatif.
Ence Surahman, 2013 Pengaruh Penggunaan Short Message Service SMS Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Dalam Proses Pembelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMP Kartika XIX-2 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Partisipan Penelitian