pengukuran ulang“. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun
dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
Purwanto, 2011:175 Keterangan :
r
11
= reliabilitas yang dicari n = jumlah item
� 2
= varians item
2
= varians total Hasil uji reliabilitas tersebut kemudian dibandingkan dengan r
tabel
dengan keputusan:
Jika r
11
r
tabel
maka reliabel Jika r
11
r
tabel
maka tidak reliabel Untuk menghitung uji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis
menggunakan SPSS V.20 for Windows untuk memudahkan pengolahan data.
3.7. Teknik Pengujian Hipotesis
3.7.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Karena hal ini akan berpengaruh kepada perhitungan statistik yang
digunakan. Jika data berdistribusi normal maka perhitungan menggunakan � =
� � −
−
�
statistik parametrik sedangkan jika data berdistribusi tidak normal maka perhitungan yang digunakan adalah statistik nonparametrik.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS V.20 for Windows
, dapat dilihat dari grafik P-P Plot dimana jika data tersebar atau berada di sekeliling garis lurus, maka data tersebut berdistribusi normal.
Setelah data terkumpul, maka data tersebut langsung diolah melalui langkah-langkah berikut:
1. Tabulasi data untuk masing-masing variabel dengan cara menghitung
jumlah keseluruhan jawaban responden untuk masing-masing variabel. 2.
Deskripsi data hasil penelitian baik berupa angket maupun dokumentasi digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
3.7.2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen. Dalam penelitian ini digunakan korelasi
sederhana yaitu dengan teknik korelasi Product Moment. Teknik korelasi product moment
yang digunakan yaitu teknik perhitungan dengan skor asli. Adapun rumusnya yaitu:
Sudjana, 2005:369 =
−
2
−
2 2
−
2
Ketentuan nilai r tidak lebih dari harga - 1≤ r ≤+1. Nilai r yang bertanda
negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan nilai r yang bertanda positif menyatakan adanya korelasi positif. Khusus untuk r = 0
maka hendaknya ini ditafsirkan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara variabel x dan y.
Untuk menghitung korelasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan SPSS V.20 for Windows
untuk memudahkan pengolahan data.
3.7.3. Koefisien Determinasi
Koefisien korelasi yang dikuadratkan r
2
dinamakan dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan proporsi untuk menentukan
terjadinya persentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y jika dikalikan dengan 100. Dapat dikatakan pula koefisien determinasi digunakan
untuk mengetahui seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Oleh karena itu, besarnya koefisien determinasi adalah 0
≤
2
≤ 1 . Rumus untuk koefisen determinasi adalah
Riduwan, 2010:81 Dimana : KD
= Nilai koefisien determinasi r
= Nilai koefisien korelasi �� =
2
� 100
3.7.4. Pengujian Hipotesis