Proses Pengembangan Istrumen Teknik Analisis Data

Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sudah dimiliki. Gordon dan Brown dalam Moeschalitoen,2004:19 dalam Aprilia, C 2011. 3. Kreativitas dalam penelitian ini yaitu sikap, gagasan, dan karya serta perilaku, imajinasi, keterampila sosial, dan perbuatan yang kreatif yang ditimbulkan oleh anak. 4. Bermain adalah suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional anak. Utami munandar 1995 dalam buku education games 2006:11. 5. Bahan Alam adalah berbagai alat dan bahan seperti cat, krayon, spidol, play dough, air, pasir, lumpur, tanah liatyang dirancang sedemikian rupa untuk mengembangkan aspek perkembangan kemampuan dasar dan aspek pengembangan pembiasaan. Ari Sulistyo dalam buku Panduan Mengajar Dan Mendidik Anak Usia Dini, 2012 : 60.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini yang berperan sebagai instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Sebagaimana yang disampaikan oleh Moeleong 2007:121 bahwa : “kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya”. Jadi dalam hal peneliti berperan langsung dalam berinteraksi dengan sumber data sumber informasi dalam suatu wawancara bebas dan mengamati situasi sosial dan kegiatan. Dengan langkah di atas, diharapkan data yang terkumpul dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi yang meyakinkan peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan memenuhi persyaratan peneliti kualitatif.

F. Proses Pengembangan Istrumen

Dalam proses pengembangan instrumen, peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu: Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Membuat kisi-kisi penelitian 2. Menjabarkan kisi-kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara dan pedoman observasi 3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang pedoman wawancara dan observasi 4. Melakukan penelitian lapangan

G. Teknik Pengumpulan Data

Dengan adanya teknik pengumpulan data, diharapkan peneliti dapat mendapatkan hasil penelitian yang oftimal. Teknik pengumpulan data yaitu langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Sugiyono, 2011:224. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan.Teknik pengumpulan data ini diharapkan dapat mempermudah mencari data atau informasi di lapangan.

1. Pengamatan Observation

Observasi ini dilakukan penulis dengan mengamati secara langsung anak usia dini pada tiga keluarga di RT 03 RW 16 KP. Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang. “pengamatan secara langsung dapat dilaksanakan terhadap subjek sebagaimana adanya dilapangan” Nazir, 1983:214 dalam Aprilia, C 2011 . Untuk mempermudah penulis dalam melakukan observasi, penulis menggunakan instrumen data berupa pedoman observasi. Observasi menurut Mohamad Ali 1982:91 dalam aprilia, C 2011 adalah suatu teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut D. Sudjana, 2004:301 menyatakan: “observasi adalah kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melalui upaya mengamati dan mencatat data atau informasi informasi secara sistematis”. Observasi sebagai alat pengumpul data harus sistematis, artinya observasi serta pencatatannya menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat di ulangi kembali oleh peneliti lain. Selain itu hasil observasi harus memberi kemungkinan untuk menafsirkannya secara alamiah, yang menjadi objek observasi dari penelitian ini adalah benda, kondisi, perilaku, sarana prasarana, metode dan objek lain yang mendukung dalam proses bermain berlangsung. Observasi dibagi menjadi dua, yaitu : a. Observasi langsung, yaitu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada bersama objek yang diteliti b. Observasi tidak langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Untuk mendapatkan pengamatan yang baik agar memperoleh data yang representatif Achmadi, 1997:71 dalam Aprilia, C 2011 memberikan petunjuk sebagai berikut : a. Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan di observasi b. Menyelidiki tujuan umum maupun tujuan khusus penelitian c. Menentukan cara untuk mencatat data hasil observasi d. Membatasi tingkat kategorisasi secara tegas e. Pengamatan harus dilakukan secara cermat dan kritis f. Mencatat setiap gejala secara terpisah agar tidak saling mempengaruhi g. Mengetahui sebaik baiknya alat alat pencatatan dan cara pengunaannya sebelum melakukan observasi. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mengambil observasi langsung untuk mengamati dan melihat secara langsung situasi dan kondisi serta pengamatan dapat menggambarkan situasi situasi yang rumit sehingga dapat memberi pemahaman kepada peneliti sehingga dapat mengetahui kejadian sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lincoln dan Guba Moeleong, 2007:174 yaitu: Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Pengamatan didasarkan atas pengalaman langsung, peneliti dapat mengamati secara langsung peristiwa yang terjadi sehingga akan memperoleh keyakinan tentang keabsahan data b. Pengamatan dapat memungkinkan peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data d. Pengamatan dapat memperkuat hasil wawancara yang kurang dapat diingat oleh peneliti e. Pengamatan dapat memberi pemahaman kepada peneliti tentang situasi situasi yang rumit dan perilaku perilaku yang kompleks f. Pengamatan bisa menjadi efektif dan bermanfaat ketika alat lain seperti wawancara tidak bisa dilakukan

2. Wawancara Interview

Wawancara atau interview adalah satu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara ialah suatu percakapan, Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Kartini Kartono, 1996:187 dalam Aprilia, C 2011. Menurut Sugiyono 2011:138 secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu sebagai berikut : a. Pedoman wawancara berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pedoman wawancara tidak berstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Pedoman yang harus diperhatikan ketika sedang melakukan wawancara antara lain : a. Dari segi penampilan dan sikap b. Dari segi penguasaan pertanyaan c. Gunakan terminology yang tepat d. Harius membuktikan respon yang diberikan intervuiew e. Perlu melakukan latihan kepada interviewer Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada orang tua yang dijadikan responden dengan tujuan untuk mengumpulkan data mengenai bagaimana peranan orang tua dalam meningkatkan kreativitas anak melalui bermain bahan alam di RT 03 RW 16 Kp. Babakan Ampera Desa Jayagiri kecamatan lembang.

3. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi dokumentasi karena studi dokumentasi merupakan suatu usaha penelaahan terhadap beberapa dokumentasi barang barang tertulis atau arsip.Sebagaimana dikemukakan oleh S. Arikunto 2006:158, “didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda benda tertulis seperti buku buku, majalah, dokumentasi, peraturan peraturan, notulen rapat, catatan harian”. Tujuan penggunaan studi dokumentasi ini adalah untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen yang menjadi salah satu sumber pengumpulan data yaitu berupa foto dan data para orang tua serta anak anaknya.

4. Studi Kepustakaan

Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Merupakan proses pengambilan beberapa teori dan konsep untuk dijadikan sumber pustaka diantaranya: konsep pendidikan keluarga, konsep kreativitas dan konsep bermain. Literatur dan buku buku yang dikaji dalam studi kepustakaan terutama berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian.

5. Triangulasi

Triangulasi dilakukan dengan cara membandingkan informasi dari informan dengan informan atau sumber data lainnya. Seperti hasil observasi atau melalui telaah isi dokumen yang berkaitan.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution 1988 dalam Sugiyono 2011:245 menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. 1. Analisis sebelum di lapangan Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. 2. Analisis data lapangan Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis data dalam penelitia kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakuka analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman dalam Sugiyono 2011:246 mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reductionreduksi data, data displaypenyajian data, dan conclusiontahap kesimpulan. a. Reduksi Data Data Reduction Peneliti telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk ke lapangan. Dalam hal ini peneliti telah melakukan langkah pertama, yaitu mencari latar belakang permasalahan, melakukan wawancara serta observasi. b. Penyajian Data Display Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2011:249 menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam hal ini Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2011:249 dalam melakukan penyajian data disarankan, selain dengan teks yang bersifat naratif juga dapat berupa matriks, grafik. c. Penarikan Kesimpulan Conclusion DrawingVerification Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2011:252 adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan tersebut merupkan jawaban jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang diperoleh peneliti sebagai hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Kesimpulan yang diambil hanya bersifat sementara, oleh karena itu kesimpulan senantiasa harus verifikasi selama penelitian berlangsung hingga akhirnya tercapai kesimpulan akhir. Elah Sulastri, 2013 Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga Studi Kasus Pada Tiga Keluarga Di RT 03 RW 16 KP.Ampera Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Adapun simpulan yang dapat diambil dari pertanyaan penelitian yang penulis dapat ungkapkan adalah sebagai berikut :

1. Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui

Bermain Bahan Alam Dalam Keluarga. Peran orang tua disini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak dengan memberikan perhatian, kasih sayang, kesabaran, bimbingan, adanya interaksi antara orang tua dan anak, hal ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan anak. Dari penelitian kiranya jelas betapa pentingnya pengaruh peranan orang tua dalam keluarga walaupun berupa interaksi bermain sambil belajar, dengan hal tersebut anak dapat berkreasi.

2. Bentuk Kreativitas Anak Melalui Bermain Bahan Alam

Bentuk bentuk kreativitas anak disini adalah dapat terlihat dengan adanya gagasan pada anak yaitu mempunyai kemampuan berinisiatif, mampu dalam mengembangkan ide ide, mampu mengerjakan sesuatu dengan tekun, menyelesaikan bermain sesuai langkah langkah permainan. Selanjutnya memiliki Sikap senang menanyakan sesuatu, sikapnya terbuka terhadap situasi yang baru, senang mencoba hal hal baru, bisa dalam mengambil resiko, berusaha berhasil, berani mempertahankan gagasan, memiliki kebebasan berekspresi. Serta ditunjang oleh karya yang baik, hal ini terlihat pada anak yang mampu dan berani memodifikasi permainan, mampu mengembangkan berbagai inovasi dan menghasilkan berbagai solusi permasalahan sosial yang dihadapi, mampu menyelesaikan langkah langkah dalam permainan, menunggu giliran, serta membereskan alat alat permainan yang telah digunakan.