Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Operasional

Anggara Bayu Pratama, 2014 Penerapan Model Pembangkit Argumen D engan Metode Investigasi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswa Pada Materi Kalor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa pada materi kalor? Masalah tersebut dapat diturunkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan berargumentasi siswa sebagai impak dari penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi kalor? 2. Bagaimanakah peningkatan setiap aspek kemampuan berargumentasi siswa sebagai impak dari penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi kalor?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan kemampuan berargumentasi siswa sebagai impak penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi kalor. 2. Mendapatkan gambaran tentang profil peningkatan setiap aspek kemampuan berargumentasi siswa sebagai impak penerapan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains pada materi kalor.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Anggara Bayu Pratama, 2014 Penerapan Model Pembangkit Argumen D engan Metode Investigasi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswa Pada Materi Kalor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Menjadi bukti bahwa model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa. 2. Memperkaya hasil-hasil penelitian dalam kajian sejenis sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, seperti guru, mahasiswa, peneliti bidang pendidikan, dan LPTK. 3. Menjadi bahan rujukan dan pembanding bagi pihak yang berkepentingan untuk menerapkan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains di dalam proses pembelajaran, serta menjadi pendukung bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

F. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah keterlaksanaan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains dan kemampuan berargumentasi. Sedangkan definisi operasional untuk setiap variabel dijelaskan sebagai berikut: 1. Keterlaksanaan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa yang meliputi lima tahapan pembelajaran, yaitu tahap: 1 penyajian masalah, 2 menguji penjelasan melalui kegiatan investigasi sains, 3 pembangkitan argumen tentatif, 4 sesi argumentasi, dan 5 perumusan argumen hasil pemikiran kelompok. Keterlaksanaan model pembangkit argumen dengan metode investigasi sains diobservasi menggunakan lembar observasi. 2. Kemampuan berargumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membuat klaim claim, menyertakan dan menganalisis data, membuat pembenaran warrant yang dapat menjelaskan hubungan data dan klaim, dan memberikan dukungan backing untuk menerima atau menolak klaim. Kemampuan Anggara Bayu Pratama, 2014 Penerapan Model Pembangkit Argumen D engan Metode Investigasi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswa Pada Materi Kalor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berargumentasi diukur melalui tes kemampuan berargumentasi berupa soal uraian. Anggara Bayu Pratama, 2014 Penerapan Model Pembangkit Argumen D engan Metode Investigasi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berargumentasi Siswa Pada Materi Kalor Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA.

1 7 11

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBANGKIT ARGUMEN DENGAN METODE INVESTIGASI SAINS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

1 12 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DENGAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK.

0 5 38

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA SMP PADA MATERI CAHAYA.

0 0 37

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA - repository UPI T IPA 1200906 Title

0 1 5

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI SISWA SMP PADA MATERI CAHAYA - repository UPI S FIS 0900439 Title

0 0 3

PENERAPAN MODEL PEMBANGKIT ARGUMEN DENGAN METODE INVESTIGASI SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERARGUMENTASI SISWA PADA MATERI KALOR - repository UPI S FIS 0902056 Title

0 0 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN MULTIPLE EXTERNAL REPRESENTATIONS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMP - repository UPI T IPA 1302699 Title

0 1 7

Efektivitas Modul dengan Model Inkuiri untuk Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Kalor

0 1 6