Populasi dan Sampel 1. Populasi Teknik Analisis Data

commit to user Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola pre-test dan post test one group design dalam buku Prosedur Penelitian oleh Suharsimi Arikunto 2002: 275 Gambar 2. Rancangan Design Pre Test Post Test Langkah-langkah design one group pretest-posttest menurut Sumadi Suryabrata 1998: 46, sebagai berikut: 1. Kenakan T1, yaitu pre test untuk mengukur mean sebelum subyek diajar dengan game Petualangan Bolala di Bumi. 2. Kenakan subyek dengan X, yaitu dengan game Petualangan Bolala di Bumi untuk jangka waktu tertentu. 3. Berikan T2, yaitu post test, untuk mengukur mean setelah subyek dikenakan variabel eksperimental X. 4. Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya variabel eksperimental X. 5. Terapkan test statistic yang cocok ±dalam hal ini tes- untuk menentukan apakah ada perbedaan signifikan.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi universe adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti bahan penelitian. Objek atau nilai disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, hasil produksi, rumah tangga, dan pertanian Iqbal Hasan, 2001: 84. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: ³3RSXODVLDGDODKkHVHOXUXKDQVXE\HNSHQHOLWLDQ´ Pre test Treatment Post Test T1 X T2 commit to user Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan subyek dan ciri-cirinya yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi tuna grahita ringan kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan yang berjumlah 4 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Iqbal Hasan 2001: 84 adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam sampel disebut unit sampel. Unit sampel mungkin sama dengan unit analisis, tetapi mungkin juga tidak. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: ³6DPSHODGDODKVHEDJLDQDWDXZDNLOSRSXODVL yang akan diteliti ´Menurut Sutrisno Hadi 1993: ³Sampling adalah cara \DQJGLJXQDNDQXQWXNPHQJDPELOVDPSHO´3HQJDPELODQVDPSHOGLGDVDUNDQ pada pendapat Suharsimi Arikunto 2002: ³SDELODVXE\HNQ\DNXUDQJ dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan SHQHOLWLDQSRSXODVL´ Iqbal Hasan 2001: 85 EHUSHQGDSDWEDKZD³PHWRGHVDPSOLQJ adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi ´. Penelitian ini tidak menggunakan sampel dan teknik sampling karena jumlah populasi yang kecil sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi artinya keseluruhan populasi di kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan yang kurang dari 100 orang dijadikan sebagai subyek penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Variabel dalam penelitian ini adalah game Petualangan Bolala di Bumi sebagai variabel bebas. Game Petualangan Bolala di Bumi mempengaruhi variabel terikat. Game Petualangan Bolala di Bumi digunakan dalam mengerjakan soal IPA dan menyelesaikan level game. Sedangkan variabel terikat yaitu prestasi belajar. Peningkatan prestasi belajar akan dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu commit to user Game Petualangan Bolala di Bumi. Teknik pengumpulan data dari variabel terikat tersebut maka peneliti menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Tes

Anas Sudijono 2008: 66 berpendapat bahwa secara harfiah, kata ´WHV´ EHUDVDO GDUL EDKDVD 3HUDQFLV .XQR testum GHQJDQ DUWL ´SLULQJ XQWXN menyisihkan logam- ORJDP PXOLD´ GDODP EDKDVD ,QJJULV GLWXOLV WHVt yang dalam bahasa ,QGRQHVLD GLWHUMHPDKNDQ GHQJDQ ´WHV´ ´XMLDQ´ atau ´SHUFREDDQ´ Dalam bahasa Arab adalah imtihan. Test adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa berlangsungnya pengukuran dan penilaian; tester artinya orang yang melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor yaitu orang yang sedang melakukan percobaan; sedangkan testee adalah pihak yang sedang dikenai tes. Adapun dari segi istilah, menurut Anne Anastasi Anas Sudijono,2008:19 dalam karya tulisnya berjudul Psychological Testing, yang dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Adapun menurut Lee J. Cronbach Anas Sudijono,2008:21 dalam bukunya berjudul Essential of Psychological Testing, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut F. L. Goodenough Anas Sudijono,2008:21, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain. Test menurut Suharsimi Arikunto 2002: DGDODK ´6HUHQWHWDQ pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur NHPDPSXDQDWDXEDNDW\DQJGLPLOLNLLQGLYLGXDWDXNHORPSRN´ Test menurut Mohamad Kasiran 2002: 15 dalam bukunya Teknik-Teknik Analisa Item commit to user Tes Hasil Belajar adalah test sebagai alat ukur kemajuan belajar murid yang dapat didefinisikan sebagai berikut: A test is a systematic procedure in which the individual tested is persented with a set of constructed stimulito which he responds, the responses anabting the tester to assign the testee a numeral or set of numeral is from which LQIHUHQFH FDQ EH PDGH DERXW WKH WHVWHH¶V SRVVHVLRQ RI ZKDWHYHU WKH WHVW V supposed to measure. Artinya hasil dari tes, umumnya berupa angka-angka yang disebut score. Dari score ini tester dapat menentukan kedudukan daripada testee sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dengan tes tersebut. Dalam tes \DQJ WHUGLUL GDUL VHMXPODK LWHP DGD SULQVLS \DQJ GLVHEXW ¶WULFNV RI WKH WUDGH´ \DLWXLWHP-item yang tidak membingungkan murid yang mengetahui materinya, tetapi sebaliknya bagi murid yang kurang menguasai materinya, akan mengalami kesulitan untuk menerka guesing secara benar dan menjawab secara baik.

a. Fungsi tes

Anas Sudijono 2008:67 mengemukakan secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu: 1 Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. 2 Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.

b. Syarat-syarat tes

Syarat-syarat tes yang baik menurut Mohammad Kasiran 2002: 18 adalah sebagai berikut: 1 Tes harus valid Suatu tes valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. commit to user 2 Tes harus reliabel Suatu tes adalah reliabel apabila tes memiliki keajegan hasil atau konsistensi. Artinya, mempunyai nilai yang sama walaupun dikerjakan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. 3 Tes harus distandarisasikan Tes harus distandarisasikan artinya dilakukan pembakuan bahan, aturan atau prosedur agar semua testee mendapat perlakuan yang sama sehingga dapat diketahui perbedaan individual yang bersumber dari kemampuan masing-masing testee. 4 Tes harus objektif Tes objektif jika memberikan hasil yang sama apabila sekiranya tes tersebut diskor oleh orang lain dan dalam waktu yang berbeda, jadi bagaimana hasil skor tidak tergantung pada subyek yang memberikan skor. Tes harus objektif agar hasil yang diperoleh benar-benar menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya, bebas dari pengaruh subyektif penilai. 5 Tes harus diskriminatif Artinya mampu membedakan siswa yang pandai dan kurang pandai. Suatu tes dikatakan diskriminatif jika tes itu disusun sedemikian rupa sehingga dapat melacak menunjukkan perbedaan-perbedaan yang kecil sekalipun. Artinya, mampu membedakan siswa yang pandai dan kurang pandai. 6 Tes harus komprehensif Suatu tes dikatakan komprahensif jika tes tersebut mencakup segala persoalan yang harus diselidiki atau mencakup semua yang akan diukur. 7 Tes harus praktibilitas. Bahwa tes itu harus mudah digunakan. commit to user Dalam buku Pengembangan Tes Hasil Belajar oleh Sumadi Suryabrata 1987 mengemukakan banyak jenis-jenis item yang dapat digunakan secara efektif dalam test. Jenis-jenis item tes ada 5 yaitu multiple choice pilihan ganda, true false item, matching item, complition item, dan essay item. Beliau mengungkapkan bahwa jenis item multiple choice yaitu sebagai berikut: 1. Multiple choice pilihan ganda Jenis item pilihan berganda ini adalah paling banyak digunakan.Yang dimaksud jenis item multiple choice atau pilihan ganda ialah jenis item yang alternative jawaban yang disediakan lebih dari dua, dan murid disuruh memilih satu alternative jawaban yang benar. Misalnya dengan memberi tanda silang di depan alternative jawaban yang dipilihnya. Multiple choice item mempunyai dua bagian, yaitu yang GLVHEXW ´VWHP´ GDQ ´GLVWUDFWRU´. Stem yaitu pernyataan pendahuluan tentang problem yang bersangkutan, kemudian diikuti oleh seri jawaban- MDZDEDQ \DQJ GLVHGLDNDQ GLVHEXW ´RSWLRQV´ FKRLFHV DWDX DOWHUQDWLYH Salah satu dari jawaban-jawaban tersebut adalah jawaban yang benar, GLVHEXW ´DQVZHU´ LVWUDFWRU GLVHEXW MXJD ´IDLOV´ DWDX ´GHFD\V´ \DLWX jawaban-jawaban salah. Multiple choice item dikatakan baik apabila murid-murid yang menguasai bahan-bahan pelajaran dapat menunjukkan secara jelas jawaban mana yang benar dan dapat memilihnya. Sebaliknya murid- murid yang tidak menguasai bahan-bahannya akan mendapat kesulitan untuk mengidentifikasi jawaban yang benar. Hal ini disebabkan karena berfungsinya distractor pada item tersebut. Distractor tersebut cukup dapat menarik perhatian untuk dijadikan pilihan yang benar. Dengan demikian pemilihan yang benar dari murid bukan semata-mata hasil guessing, akan tetapi karena murid-murid benar-benar mengetahuinya. Mengenai jumlah options tidak ada ketentuan yang pasti, hanya untuk mencari distractor yang baik lebih dari tiga, merupakan kesulitan tersendiri. Oleh karena itu pada umumnya options multiple choice berkisar antara 3-4. commit to user Adapun cara scoring dari multiple choice item ini, digunakan rumus koreksi guessing, yaitu: S = 1 n W R di mana: S = score R = jawaban yang benar W = jawaban yang salah n = jumlah options tiap item 1 = angka konstan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk tes multiple choice dengan empat alternatif jawaban. Tiap nomor dengan jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban yang salah mendapat nilai 0. Soal tes akan dibuat sendiri dengan terlebih dahulu membuat instrumen tes yang telah dikonsultasikan dengan ahlinya. Sebagai instrument untuk soal prestasi belajar IPA dibuat soal piliahan ganda sebanyak 50 buah dan dikerjakan sebelum dan setelah proses game Petualangan Bolala di Bumi diberikan. Tes prestasi belajar IPA digunakan untuk memperoleh data tentang peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA terlampir. Tujuan digunakannya bentuk soal pilihan ganda dalam penelitian ini yaitu: 1 Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang telah diberikan. 2 Dapat mengukur kemampuan siswa dalam pelajaran IPA lewat pilihan jawaban yang tepat. 3 Lebih mudah dan cepat dalam pengerjaan dan pengoreksian. 4 Penilaian yang diberikan bersifat objektif karena untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah. Sebelum membuat soal tes, penulis terlebih dahulu membuat kisi-kisi tes. Soal-soal tes yang dibuat sebanyak 50 soal. Kisi-kisi blue commit to user print instrumen tes untuk menguji prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam Anak Tuna Grahita Ringan Kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan Tahun Ajaran 20102011 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Ilmu Pengetahuan Alam. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Uraian Materi Indikator Item Soal 1. 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam 6.1 Mendiskripsi- kan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar Bumi dan Alam Semes ta 1. Ciri-ciri Bumi. 2. Bentuk permuk aan Bumi - Mengidentifikasi bentuk bumi . Menyebutkan ciri- ciri bumi -- Mengidentifikasi bentuk permukaan Bumi. - Menyebutkan bentuk permukaan bumi. 1,10,14,1 5,16,17,1 8,19,24,3 2,34,47. 2,3,4,5,6, 7,8,9,11, 12,13,20, 21,22,23, 25,26,27, 28,29,30, 31,33,35, 36,37,38, 39,40,41, 42,43,44, 45,46,48, 49,50

2. Uji Coba Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen, maka instrumen harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba try out dilakukan kepada siswa SDLB N Cangakan Karanganyar kelas IV sejumlah 4 siswa. commit to user

a. Uji Validitas Instrumen

Anas Sudijono 2008: 93 mendefinisikan bahwa validitas sering diartikan: tepat, benar, shahih, absah. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar, secara shahih, atau secara absah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Nana Syaodih 2006: 228 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Suharsimi Arikunto 2002: 158 menyatakan bahwa instrument atau DODW XNXU GLNDWDNDQ ´YDOLG DSDELOD GDSDW PHQgungkap atau mengukur apa \DQJVHKDUXVQ\DGLXNXU´6HGDQJNDQYDOLGLWDV ´6HMDXKPDQDNHWHSDWDQGDQ NHFHUPDWDQVXDWXDODWXNXUGDODPPHODNXNDQIXQJVLXNXUQ\D´ Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, dengan menerapkan Teknik Analisis Korelasional Product Moment dari Karl Peason. Hipotesis nihil Ho yang akan diuji, dirumuskan dalam VXVXQDQ NDOLPDW VHEDJDL EHULNXW ´7LGDN WHUGDSDW NRUHODVL SRVLWLI \DQJ signifikan, antara tes hasil belajar yang sedang diuji validitas ramalannya vari DEHO;GHQJDQNULWHULXP\DQJWHODKGLWHQWXNDQ YDULDEHO´ Anas Sudijono, 2008: 170. Rumus korelasi product moment Suharsimi Arikunto, 2002: 145 sebagai berikut: r xy = Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara variabel x dan y xy : jumlah perkalian x dan y x2 : jumlah kuadrat dari x y 2 : jumlah kuadrat dari y N : jumlah subyek commit to user Suatu instrumen dikatakan valid jika rxy lebih besar daripada r tabel, dimana r tabel. Sebaliknya, jika rxy lebih kecil dari r tabel maka ítem tersebut tidak valid, sehingga item tersebut tidak baik dalam pre-test maupun post-test. Validitas instrument penelitian yang dilakukan akan menghasilkan butir-butir soal yang memiliki revalidan. Sehingga butir soal yang valid tersebut dapat digunakan untuk menghitung pengaruh variabel independent pada variabel dependent atau terikat. Setelah melakukan pengolahan data try out, maka dapat diketahui validitas dari instrumen. Instrumen yang dimiliki penulis terdiri dari 50 butir soal objektif multiple choice, dari olah data tersebut diperoleh hasil bahwa sebanyak 10 butir soal tidak valid, yaitu nomor soal 15, 16, 19, 20, 23, 31, 33, 34, 36 dan 46. Soal yang valid dipakai untuk pengambilan data penelitian dan soal yang tidak valid dibuang dan tidak dipakai dalam pengambilan data penelitian.

b. Reliabilitas Instrumen

Suharsimi Arikunto 2002: 90 EHUSHQGDSDW EDKZD ´5HOLDELOLWDV adalah ketepatan suatu test apabila ditetapkan pada objek yang sama ´Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur tersebut menunjukkan sejauh mana pengukuran mampu memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Untuk perhitungan koefisien korelasi reliabilitas ini digunakan rumus Spearman-Brown Suharsimi Arikunto, 2002: 92-95 sebagai berikut: r 11 = dimana: r 11 : koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan. r 1212 : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. commit to user Dari uji reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan rumus Spearman-Brown Belah Dua split-half method ganjil-genap, maka diperoleh hasil 0,998 sedangkan r tabel product moment sebesar 0,95 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian reliabel sebagai alat pengambil data.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian, guna membuktikan hipotesis yang telah diajukan. Penelitian ini menggunakan jenis statistik non parametrik. Statistik nonparametrik termasuk salah satu bagian dari statistik inferensi atau statistik induktif dan disebut juga statistik bebas distribusi. Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi tertentu, misalnya mengenai bentuk distribusi dan hipotesis-hipotesis yang berkaitan dengan nilai- nilai parameter tertentu Iqbal Hasan, 2001: 300-301.Alasan digunakan statistik non parametrik sebagai berikut: 1. Sampel yang digunakan memiliki ukuran yang kecil. 2. Data yang digunakan bersifat ordinal, yaitu data-data yang bisa disusun dalam urutan atau diklasifikasikan rangkingnya. 3. Data yang digunakan bersifat nominal, yaaitu data-data yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dan dihitung frekuensinya. 4. Bentuk distribusi populasi dan tempat pengambilan sampel tidak diketahui menyebar secara normal. 5. Ingin menyelesaikan masalah statistik secara cepat tanpa menggunakan alat hitung. Di dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisa data Uji Ranking Bertanda Wilcoxon The Signed Rank Test Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan kemampuan IPA siswa. Dipilih analisis ini adalah karena tidak ada sampel dalam penelitian ini dalam hal ini populasi penelitian berjumlah sedikit kurang dari 100 orang dengan kata lain jumlah responden yang terlalu sedikit sehingga populasi yang ada dijadikan obyek penelitian kemudian hasil commit to user yang diperoleh dari pre-test dan post-test akan dibandingkan, sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang diharapkan. ´8ML XUXWDQ EHUWDQGD :LOFR[RQ SHUWDPD NDOL GLSHUNHQDONDQ ROHK UDQN Wilcoxon pada tahun 1945 sebagai SHQ\HPSXUQDDQGDULXMLWDQGD´ Iqbal Hasan, 2001: 304. Adapun langkah-langkah dari teknik analisa sign test wilcoxon adalah sebagai berikut: 1 Merumuskan hipotesa a Ho : Penggunaan media Game Petualangan Bolala di Bumi tidak dapat meningkatkan prestasi belajar IPA anak Tuna Grahita Ringan Kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan Tahun Ajaran 20102011. b Ha : Penggunaan media Game Petualangan Bolala di Bumi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA anak Tuna Grahita Ringan Kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan Tahun Ajaran 20102011. 2 Memilih taraf signifikansi, yaitu 5. 3 Penentuan statistik uji Statistik uji adalah Sign Test Wilcoxon yang diberi simbol T. 4 Keputusan uji a. Ho ditolak bila nilai Z dengan p 0,05. Dengan demikian, hipotesis menyatakan bahwa penggunaan media game Petualangan Bolala di Bumi sebagai media pembelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Anak Tuna Grahita Ringan Kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan. b. Ho diterima bila nilai Z dengan p 0,05. Dengan demikian, hipotesis menyatakan bahwa penggunaan media game Petualangan Bolala di Bumi sebagai media pembelajaran IPA tidak dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Anak Tuna Grahita Ringan Kelas IV SDLB N Cangakan Filial Karangpandan. commit to user 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media game Petualangan Bolala di Bumi dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada anak tuna grahita ringan kelas IV di SDLB N Cangakan Filial Karangpandan tahun ajaran 20102011. Deskripsi data dari objek penelitian sejumlah 4 siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3. Daftar Responden Siswa Kelas IV SDLB N Cangakan Filial No Nama Inisial Siswa Jenis Kelamin 1 DS Laki-Laki 2 DS Laki-Laki 3 GNP Laki-Laki 4 Pm Perempuan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksperimen. Adapun desain rancangan penelitian yang digunakan one group pre test-post test design. Untuk analisis data, penulis menggunakan statistik non parametrik, karena jumlah populasi yang kecil. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan Uji Tanda Wilcoxon. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan prestasi belajar IPA sebelum diterapkan penggunaan media game petualangan bolala di bumi dalam pembelajaran IPA pre test dan sesudah diterapkan penggunaan media game Petualangan Bolala di Bumi dalam pembelajaran IPA post test. Hasil try out dari 50 item soal yang diujicobakan pada responden sejumlah 4 siswa di SDLB N Cangakan Karanganyar, sebanyak 40 item dinyatakan valid dan 10 item pertanyaan dinyatakan gugur yaitu nomor 15, 16, 19, 20, 23, 31, 33, 34, 36, dan 46, untuk selanjutnya digunakan sebagai soal pre test dan post test dalam penelitian.

Dokumen yang terkait

Perancangan Aplikasi Mobile Learning Untuk Pembelajaran Siswa Tuna Grahita Ringan di SDLB / C Terate Berbasis Android

0 23 121

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF CIRI KHAS MAKHLUK HIDUP MANUSIA UNTUK KELAS 5 SDLB TUNA GRAHITA RINGAN.

0 3 6

PENGGUNAAN TEKNIK UPPER HAND LOWER HAND DAN TRAILING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNANETRA KELAS I DALAM BELAJAR MENGENAL LINGKUNGAN SEKOLAH DI SDLB N CANGAKAN KARANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

3 13 109

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE QUANTUM LEARNING ANAK TUNANETRA KELAS IV SDLB NEGERI CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 112

PENDAHULUAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN GAMBAR DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Tuna Grahita Ringan Kelas III Semester Gasal SDLB - C Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2010

0 1 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN UANG PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB N CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SIMULASI PERAN PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS VI SDLB N SUKOHARJO PATI TAHUN AJARAN 2014 / 2015.

0 0 16

MODEL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS TERAPI BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU KOOPERATIF ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C TINGKAT SD.

0 0 13

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TEBAK KATA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR SEDERHANA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SDLB N CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 (Single Subject Research).

0 0 18

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 141