28
yang dinilai paling menguntungkan. Memilih investasi yang paling menguntungkan dan risiko yang paling kecil, disini manajer dapat mengelola
keuangan dengan baik dan akan menarik investor. Semakin baiknya keputusan investasi yang diambil perusahaan, maka investor akan menaruh kepercayaannya
untuk mendapatkan keuntungan.Semakin banyaknya investor yang tertarik maka permintaan saham pun bertambah dan akan meningkatkan nilai penjualan.
2.1.7 Leverage
Struktur utang atau leverage merupakan gambaran dari jumlah besar atau kecilnya pemakaian utang oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk
membiayai aktivitas operasionalnya. Rizqia, dkk 2013 menyatakan bahwa dalam menajemen keuangan, leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana
oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Tujuan perusahaan menggunakan
leverage adalah agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan variabilitas risiko
keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapat keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan
keuntungan pemegang saham. Konsep leverage ini sangat penting terutama untuk menunjukkan
kepada analis keuangan dalam melihat trade-off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai keputusan finansial. Leverage dapat dipahami sebagai
29
penaksir risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Hal ini berarti leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang besar pula. Leverage keuangan
merupakan total utang dilaporkan ke ekuitas sebuah perusahaan, yang mencerminkan kapasitas manajer keuangan untuk menarik sumber daya
eksternal keuangan
dalam rangka
meningkatkan efisiensi
ekuitas Kzistami,2011.
Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya selain juga
berpengaruh terhadap risiko perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan porsi hutangnya, maka perusahaan ini dengan sendirinya akan
meningkatkan risiko keuangan Joni dan Lina, 2010. Keputusan pembiayaan suatu perusahaan pada dasarnya harus mengarah pada struktur modal optimal.
Struktur modal menunjuk pada perbedaan pilihan yang digunakan perusahaan untuk membiayai modalnya Saleem et al. 2013. Modal sebagai komponen
struktur modal relevan dengan nilai perusahaan, dan jangka panjang hutang juga ditemukan menjadi penentu utama nilai perusahaan Antwi, 2012
Tingkat leverage suatu perusahaan dapat menggambarkan risiko keuangan perusahaan, karena leverage merupakan suatu alat ukur besar atau
kecilnya perusahan yang bergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Walaupun hutang berarti risiko, hal ini juga memberikan potensi
bagi pemilik perusahaan. Jika hutang dikelola dengan baik dan bila laba usaha lebih besar dan cukup untuk menutup beban hutang, tingkat pengembalian akan
30
memperbesar bagian pemegang saham karena adanya leverage keuangan Fraser dan Ormiston, 2001:185. Secara umum dalam manajemen keuangan dikenal dua
macam leverage, yaitu sebagai berikut Maryam, 2014 1
Leverage operasi Leverage operasi merupakan penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan
harapan bahwa revenue atau penerimaan yang diperoleh pengguna aktiva itu cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya varibel. Yang merupakan suatu cara
untuk mengukur risiko usaha dari suatu perusahaan. Biaya tetap tersebut misalnya, beban penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi, dan
biaya lain yang muncul dari penggguna fasilitas manajemen. Biaya operasi tetap dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih
besar daripada seluruh biaya operasi yang tetap dan variabel. 2
Leverage keuangan financial leverage Financial leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban
tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang
tersedia bagi pemegang saham. Berdasarkan aspek keuangan, leverage dapat dihitung dengan rasio
yang tergolong dalam rasio solvabilitas atau disebut juga rasio leverage. Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya Hanafi, 2009:81. Perusahaan yang tidak solvable, berarti total hutang yang dimiliki perusahaan
31
lebih besar daripada total asetnya. Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas yang rendah akan menghadapi risiko kerugian yang lebih kecil pada saat
perekonomian sedang menurun, tetapi memiliki tingkat return yang rendah pada saat perekonomian tinggi dan sebaliknya Wiagustini, 2010:76.
Leverage dapat diukur dengan debt to equity ratio DER. DER merupakan rasio yang mengukur risiko struktur modal dengan membandingkan
dana dari kreditur hutang dengan investor Fraser dan Ormiston, 2001:185.
2.2 Hipotesis Penelitian