Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

89 Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta didukung oleh teori yang dipelajari dan pembahasan yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan atas identifikasi masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Implementasi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara menggunakan self assessment system, dimana wajib pajak diberi kepercayaan sepenuhnya untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang untuk negara sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan telah dilaksanakan dengan baik, terbukti dengan meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan serta meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak sehingga dengan adanya self assessment system ini dapat mendorong para wajib pajak maupun calon wajib pajak untuk berperan serta dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Self assessment system sangatlah efektif bagi wajib pajak sebagai pembayar pajak maupun aparatur perpajakan sebagai pemungut pajak. 2. Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi berada antara 68 sampai dengan 83,9. Hal ini dilihat dari tanggapan responden sebesar 4555 atau 75,9. Pelaksanaan self assessment system berada antara 68 sampai dengan 83,9, Universitas Kristen Maranatha juga dilihat dari tanggapan responden sebesar 9877 atau 76,0. Jadi, persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap pelaksanaan self assessment system termasuk ke dalam kategori yang cukup baik. 3. Besarnya pengaruh persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap pelaksanaan self assessment system dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 32,2. Jadi setiap perubahan sebesar 32,2 pada pelaksanaan self assessment system disebabkan oleh persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi. Dimana semakin baik persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi, maka pelaksanaan self assessment system akan meningkat atau sebaliknya, jika persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi tidak baik, maka pelaksanaan self assessment system akan turun.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 46 63

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Karees)

0 9 7

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)

0 13 43

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegalega)

0 2 1

Pengaruh Tingkat Moral Pajak dan Pelaksanaan Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon)

5 28 71

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KEWAJIBAN PERPA

2 7 15

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) terhadap Pelaksanaan Self Assessment System (Studi Kasu pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 1 22

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

0 0 24

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assesment System Pajak Penghasilan (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega).

0 0 48