Pengertian Penanaman Modal Asing

Dalam ketentuan UU No 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing , menyatakan bahwa pengertian penanaman modal asing di dalam undang-undang ini adalah penanaman modal untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam artian penanam modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut dengan keluarnya UU No 25 tahun 2007.

2.1.2 Pengertian Penanaman Modal Asing

Penanaman modal asing dapat di diartikan sebagai suatu kegiatan penanaman modal yang di dalamnya terdapat unsur asing, yang dapat ditentukan oleh adanya kewarganegaraan yang berbeda, asal modal dan sebagainya 24 Undang-Undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal melalui ketentuan umum telah merumuskan apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing, dengan terlebih dahulu memberikan pengertian tentang penanaman modal. Pasal 1 angka 3 dirumuskan bahwa penanaman modal asing adalah kegiatan menanamkan modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Prof M Sornarajah memberikan difinisi tentang penanaman modal asing adalah 25 : “ merupakan transfer modal baik nyata maupun tidak nyata dari suatu negara ke negara lain, tujuannnya untuk digunakan di negara tersebut 24 Hulaman penjaitan dan Anner M Sianipar, Hukum Penanaman Modal asing , CV Indhill Co, jakarta , 2008, hal. 41 25 Ibid, hal.47 agar menghasilkan keuntungan di bawah pengawasan dari pemilik modal, baik se cara total maupun sebagian “ Dari beberapa definisi diatas dapat diketahui Penanaman Modal Asing PMA dikontruksikan sebagai upaya pemindahan modal dari satu negara ke negara lainnya yang tujuan utamanya memperoleh keuntungan. Menurut Penanaman Modal Asing dan UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal terdapat istilah modal asing. Istilah modal asing berasal dari bahasa inggris , yaitu foreign capital, modal asing menurut UU No 25 tahun 2007 adalah : 1. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kakayaan devisa Indonesia dan dengan pembiayaan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan indonesia. 2. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan yang dimasukan dari luar negeri kedalam wilayah Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dari kekayaan devisa Indonesia. 3. Bagaian dari hasil perusahaan yang di dasarkan undang-undang ini diperkirakan di transfer, tetapi dipergunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.

2.2. Jenis - Jenis Investasi