Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

commit to user 1. Apa saja faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri? 2. Alternatif strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri? 3. Prioritas strategi apa yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. 2. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. 3. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada industri rumah tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi pengusaha keripik tempe, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai strategi pemasaran usahanya. 2. Bagi pemerintah daerah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang, terutama dalam pemasaran keripik tempe pada industri rumah tangga, khususnya di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. 3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengalaman dan pengetahuan, disamping untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bagi pihak lain, semoga penelitian ini dapat menjadi salah satu tambahan 6 commit to user informasi, wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi penelitian yang sejenis selanjutnya. 7 commit to user

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Menurut hasil penelitian Abadi 2008 dengan judul Analisis Pemasaran Keripik Tempe di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen, di dalam pemasaran keripik tempe di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen terdapat tiga saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran I, produsen langsung konsumen. Saluran pemasaran II yaitu produsen ke pedagang pengecer, dalam penelitian ini adalah pemasar, kemudian konsumen. Saluran terakhir yaitu saluran III yaitu produsen ke pedagang pengumpul, pedagang pengecer, baru konsumen. Dalam pemasaran keripik tempe di Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen ketiga saluran pemasaran yang ada sudah termasuk kedalam pemasaran yang efisien, karena bagian yang diterima produsen lebih dari 50. Dalam jurnal yang diterbitkan Balitbangjatim 2007 tentang pemasaran keripik tempe di Malang Jawa Timur, memperoleh hasil struktur pasar yang terjadi pada produk industri keripik tempe termasuk dalam pasar persaingan monopolistik. Diferensiasi dari produk keripik tempe meliputi merk, rasa, kemasan, dan kualitas. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa pemasaran keripik tempe belum efisien, karena distribusi marjin, distribusi share dan RC antar lembaga pemasaran di tiap-tiap saluran pemasaran masih bervariasi dan belum terdistribusi secara adil. Usaha industri keripik tempe memberikan peluang besar dimasa mendatang, akan tetapi masih diperlukan penataan dalam aspek pemasaran. Peran ini harus diambil oleh pihak pemerintah daerah khususnya dalam mewujudkan agroindustri wilayah. Penelitian Analisis Pemasaran Keripik Tempe di Kecamataan Sambungmacan Kabupaten Sragen dan jurnal pemasaran keripik tempe di Kota Malang Jawa Timur ini memberikan pertimbangan tentang komoditas dan cara pemasaran keripik tempe yang dilakukan dalam penelitian yang dilakukan. Model analisis yang sama dengan penelitian strategi pemasaran keripik tempe ini juga dipakai pada penelitian terdahulu, walaupun komoditasnya lain. Komoditas penelitian Astuti 2007 adalah jahe, dengan judul Strategi Pemasaran Jahe di Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitiannya adalah kekuatan dalam usaha pemasaran jahe adalah organisme pengganggu tanaman yang terkendali, adanya 1