commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa dekade terakhir ini pertumbuhan ekonomi dunia meningkat tinggi, hal tersebut tentunya berpengaruh besar terhadap kegiatan
ekspor-impor. Dimana jumlah dan jenis barang yang diekspor maupun yang diimpor semakin banyak dan bervariasi seiring perkembangan zaman. Sehingga
hal tersebut mendatangkan problema tersendiri bagi kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, dimana kegiatan tersebut tidak dapat
lagi dilakukan oleh perusahaan itu sendiri tanpa adanya pihak ketiga yang berperan sebagai “transporter” . Transporter merupakan suatu perusahaan yang
bergerak di bidang pengangkutan barang ekspor atau impor, dimana perusahaan tersebut memiliki system tersendiri yang harus dijalankan oleh perusahaan-
perusahaan yang menggunakan jasanya. Dalam perdagangan internasional, perusahaan transporter lebih dikenal dengan sebutan “ Freight Forwarding”.
Perusahaan freight forwarding melakukan kegiatan pengangkutan pengiriman barang ekspor atau impor melalui darat, laut, dan udara Multimodal
Transport . Dengan adanya system pengangkutan multimodal transport tersebut,
badan perdagangan internasoinal yang sering disebut Kamar Dagang Internsaional International Chamber of Commerce membuat keseragaman peraturan
pengiriman barang. Dimana peraturan tersebut dikenal dengan nama Incoterm
commit to user
2000. Incoterm 2000 terdiri dari 13 term yang mengatur proses pengiriman barang dengan multimodal transport. Adapun jalur laut sungai memiliki 6 term
Incoterm 2000 dalam pengiriman barang, antara lain : Free Along Ship FAS,
Free On Board FOB, Cost and Freight CFR, Cost Insurance and Freight CIF, Delivery Ex Ship DES, Delivery Ex Quay DEQ
. Dari sekian term tersebut, yang tidak kalah popular adalah term CFR.
CFR merupakan term dimana eksportir shipper mempunyai kewajiban membayar biaya angkutan freight hingga ke pelabuhan tujuan port of
unloadingdischargesdestination . Dari sinilah peran freight forwarding berasal,
dimana freight forwarding membantu dalam proses pengiriman barang tersebut. Dalam beberapa kegiatan pengiriman barang, term inilah yang paling
sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai negara, terutama perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Term ini memberikan kemudahan
bagi perusahaan yang mengekspor maupun mengimpor barang. Dari sisi eksportir, term ini memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengontrol barang yang
dikirim selama dalam perjalanan dan memastikan barang tersebut tiba di pelabuhan tujuan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan kondisi barang tetap
baik. Di sisi lain,dari term CFR ini, eksportir dapat me-mark up keuntungan lebih tinggi lagi dibanding dengan term FOB Free On Board maupun Exwork. Dari
sisi importir consignee, term ini memberikan kemudahan dimana importir tidak menanggung biaya pengapalan serta tidak bertanggungjawab dalam proses
pengapalan tersebut. Sehingga, apapun yang terjadi dalam proses pengapalan,
commit to user
baik itu biaya, risiko, serta tanggung jawab lainnya, importir tidak menanggung hal-hal tersebut.
Adapun eksportir dan importir hendaknya memahami benar apa yang dimaksud dengan pengiriman barang menggunakan term CFR, serta mengetahui
segala proses yang harus dijalankan pada saat menggunakan term CFR tersebut. Sehingga hal tersebut dapat meminimalisir kesalahan karena miss understanding
antara eksportir dan importir. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mengangkat judul PROSES PENGIRIMAN BARANG DENGAN TERM CFR
PADA PT. AGILITY INTERNATIONAL SURAKARTA, dimana penulis berusaha memaparkan pengertian term CFR beserta hal-hal penting lain yang
terkait berdasarkan penyusunan Tugas Akhir yang dilakukan pada PT. AGILITY INTERNATIONAL SURAKARTA, serta melakukan studi pustaka.
commit to user
B. Perumusan Masalah