Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

68 Sofi Sofhia Utami, 2014 Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mendeteksi normalitas data dibandingkan dengan pengujian dengan menggunakan grafik. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal apabila Asymptoticsig tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian, dalam hal ini adalah 95 atau α=5. Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas Asymptoticsig, yaitu: Jika probabilitas 0,05 maka populasi berdistribusi normal Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi normal.

3.2.6.2 Pengujian Hipotesis

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Penentuan hipotesis statistik a. Ho : µ = 0 Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split Ha1 : µ ≠ 0 Terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split b. Ho : µ = 0 Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split Ha2 : µ ≠ 0 Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split 69 Sofi Sofhia Utami, 2014 Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Penentuan taraf nyata Taraf nyata merupakan batas toleransi dalam mennerima kesalahan hasil hipotesis nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α baca:alfa. Taraf nyata yang digunakan dalam penelitan ini adalah 5 0,05. 3. Penentuan statistik uji Data dari kedua variabel ini merupakan data kuantitatif dengan menggunakan skala rasio, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka dan angka pada data ini menunjukan ukuran yang sebenarnya dari objek yang diukur. Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah stock split pada masing-masing variabel, maka data tersebut harus dianalisis dan diolah dengan uji statistik. Untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah stock split pada masing-masing variabel, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan pengujian menggunakan pengujian parametrik paired sample test. Paired sample t-test merupakan uji parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua sampel yang berpasangan Santoso, 2012 : 263. Sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakukan atau pengukuran yang berbeda. Ketentuan untuk uji menggunakan uji Paired sampel t-test diantaranya : a. Data berskala interval atau rasio b. Data memenuhi asumsi distribusi normal 70 Sofi Sofhia Utami, 2014 Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Data berpasangan satu sampel diukur dua kali, yaitu keadaan sebelum dan sesudah d. Sampel data yang digunakan adalah sampel kecil. Jika n30 dan standar deviasi populasi belum diketahui, maka diperlukan pengujian t-statistic. Jika sampel lebih dari 30 atau n30 dan standar deviasi populasi sudah diketahui maka boleh menggunakan z-statistic. e. Signifikansi, nilai hasil t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel , derajat bebas n-1, daerah penerimaan Ho jika –t 0,5 α t hitung t 0,5 α Rumus yang digunakan untuk uji statistik ini adalah dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut : a. Rumus t-test yang digunakan adalah b. Rumus untuk mencari rata-rata kemandirian tiap variabel c. Rumus Varians d. Rumus Simpangan baku 71 Sofi Sofhia Utami, 2014 Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Rumus Korelasi Product Moment Sugiyono, 2009:246 Keterangan : : Rata-rata variabel 1 : Rata-rata variabel 2 : Simpangan baku 1 : Simpangan baku 2 : Varians 1 : Varians 2 : Koefisien korelasi antara dua variabel Uji hipotesis paired sample t-test dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.0 dengan dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan nilai probabilitas sebagai berikut :  Jika probabilitas 0,05 maka Ha ditolak  Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ha diterima Sofi Sofhia Utami, 2014 Analisis Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB IV mengenai analisis volume perdagangan saham dan abnormal return sebelum dan sesudah stock split, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Dari hasil perhitungan terhadap volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split terdapat 7 perusahaan mengalami kenaikan setelah sahamnya di split dan 7 persahaan mengalami penurunan volume perdagangan saham sesudah sahamnya di split. Sedangkan dari hasil perhitungan terhadap abnormal return saham terdapat 5 perusahaan yang mengalami peningkatan abnormal return dan 9 perusahaan yang mengalami penurunan abnormal return. 2. Dari hasil uji beda terhadap rata-rata volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah stock split, secara statistik menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini bertolak belakang dari trading range theory yang menyatakan bahwa peristiwa stock split akan menyebabkan meningkatnya volume perdagangan saham atau meningkatnya likuiditas harga yang lebih menarik bagi investor. Hasil ini mengindikasikan bahwa pengumuman stock split tidak mengakibatkan volume perdagangan saham tidak berubah secara signifikan sesudah stock split.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Dampak Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham

0 29 79

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT DI BEI TAHUN 2010-2014

0 6 70

Analisis dampak pengumuman stock split dan reverse stock split terhadap abnormal return dan perubahan beta saham

0 38 121

Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dengan analisis stock split dan reverse stock split

0 6 47

ANALISIS PERBANDINGAN TRADING COST, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Stock Split Periode Tahun 2010 – 2013)

1 11 55

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik yang Terdaftar di Bu

0 2 18

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, LIKUIDITAS SAHAM, DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH Analisis Abnormal Return Saham, Likuiditas Saham, dan Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham (Stock Split)(Pada Perusahaan Go Publik

2 21 15

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

0 0 34

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

0 0 11