Analisis Tes METODOLOGI PENELITIAN

3. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan model pembelajaran berbasis pengalaman pada pembelajaran pesawat sederhana. Observasi dilakukan pada guru dan siswa selama proses pembelajaran. Instrumen observasi ini berbentuk cheklist, artinya observer hanya memberikan tanda ceklis √ jika kriteria yang dimaksud dalam daftar cek format observasi ditunjukkan guru dan siswa. 4. Angket Penggunaan angket adalah untuk menjaring respon guru dan siswa terhadap penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman. Guru dan siswa diminta untuk menjawab suatu pernyataan dengan jawaban; Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS.

E. Analisis Tes

Analisis tes dilakukan untuk mengetahui kelayakan perangkat tes dalam pengambilan data. Analisis yang dilakukan meliputi uji validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas instrumen. Butir soal yang tidak memenuhi salah satu kriteria kualitasnya rendah, maka soal tersebut perlu direvisi atau dibuang. Analisis hasil uji coba tes penelitian berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 13 soal pemahaman konsep dan 12 soal keterampilan proses sains. 1. Validitas Butir Soal Validitas merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas butir soal yang digunakan adalah uji validitas isi content validity dan uji validitas yang dihubungkan dengan kriteria criteria related validity. Untuk mengetahui uji validitas isi, dilakukan penelaahan judgement terhadap butir-butir soal yang dipertimbangkan oleh dua orang dosen prodi IPA SPS UPI. sedangkan mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment Pearson Arikunto, 2003. { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 xy Y Y N X X N Y X XY N r 3.1 Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = jumlah siswa X = skor tiap butir soal Y = skor total Kriteria untuk validitas setiap item soal dapat dilihat dalam tabel 3.1 Arikunto, 2003. Tabel 3.1 Interpretasi Validitas Koefisien Korelasi Kriteria validitas 0,80 r ≤ 1,00 sangat tinggi 0,60 r ≤ 0,80 tinggi 0,40 r ≤ 0,60 cukup 0,20 r ≤ 0,40 rendah r ≤ 0,20 sangat rendah Arikunto, 2003. 2. Reliabilitas Tes Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat ukur yang digunakan. Arikunto 2003: 154 menyatakan bahwa reliabilitas merujuk pada tingkat keterandalan sesuatu tes. Suatu tes dapat mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas tes dalam penelitian ini melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Spearman Brown: Arikunto, 2003:       + = 2 1 2 1 2 1 2 1 11 r 1 r 2 r 3.2 Keterangan : r 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan r 2 1 2 1 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes Harga dari 2 1 2 1 r dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson : Arikunto, 2003. { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 2 1 2 1 Y Y N X X N Y X XY N r 3.3 Keterangan: r 2 1 2 1 = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor item ganjil Y = skor item genap N = jumlah sampel Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang ditunjukkan pada tabel 3.2 Arikunto, 2003. Tabel 3.2 Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas 0,81 r ≤ 1,00 sangat tinggi 0,61 r ≤ 0,80 tinggi 0,41 r ≤ 0,60 cukup 0,21 r ≤ 0,40 rendah r ≤ 0,21 sangat rendah Arikunto, 2003. 3. Tingkat Kemudahan Soal Tingkat kemudahan soal merupakan indeks yang menunjukan taraf kemudahan suatu butir soal. Tingkat kemudahan suatu butir soal dapat ditentukan melalui perhitungan indek kemudahan dengan menggunakan rumus: Syambasri Munaf, 2001: 63 : JS B P = 3.4 Keterangan : P : Indeks tingkat kemudahan B : Jumlah siswa yang menjawab soal itu benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks tingkat kemudahan soal ditunjukan pada tabel 3.3 Munaf, 2001 Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Tingkat Kemudahan Indeks Tingkat Kemudahan 0,00 – 0,25 sukar 0,26 – 0,75 sedang 0,76 – 1,00 mudah Munaf, 2001 4. Daya Pembeda Syambasri Munaf 2001: 21 menyatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Daya pembeda butir soal dapat ditentukan dengan menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus: Munaf, 2001 B P A P B J B B A J A B D − = − = 3.5 Keterangan : J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal itu benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar . Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan daya pembeda soal ditunjukan pada tabel 3.4. Munaf, 2001 Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda Daya pembeda Klasifikasi 0,70 ≤ r 1,00 baik sekali 0,41 ≤ r 0,70 baik 0,20 ≤ r 0,40 cukup r 0,20 jelek Munaf, 2001

F. Pelaksanaan Tes

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI DISCOVERY LEARNING BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

0 9 130

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA.

0 5 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 0 46

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP KOLOID.

0 0 39

MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SERTA IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SETELAH PEMBELAJARAN.

0 6 54

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG SISWA SMP.

0 0 55

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBIASAN CAHAYA DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP.

0 2 41

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMK PADA KONSEP HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 40

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA - repository UPI S FIS 1001056 Title

0 0 3