Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35 4.1. Hasil Penelitian 35 4.1.1. Nilai Pre test Kelas TPS dan STAD 35 4.1.2. Nilai Post test Kelas TPS dan STAD 37 4.1.3. Aktivitas Belajar Kelompok dalam Pembelajaran Biologi Pada Kelas TPS dan STAD 39 4.2. Analisis Hasil Penelitian 40 4.2.1. Uji Normalitas 40 4.2.2. Uji Homogenitas 41 4.2.3. Uji Hipotesis 41 4.3. Pembahasan 42 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46 5.1. Kesimpulan 46 5.2. Saran 46 DAFTAR PUSTAKA 48 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 14 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 26 Tabel 3.2. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 29 Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas TPS 35 Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas STAD 36 Tabel 4.3. Hasil Postes Kelas TPS 37 Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas STAD 38 Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Pretes 40 Tabel 4.6 . Hasil Uji Normalitas Data Postes 40 Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Varians 41 Tabel 4.8. Ringkasan Uji Hipotesis 42 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Bagan alur kelompok belajar tipe TPS 12 Gambar 2. 2. Bagan alur kelompok belajar tipe STAD 15 Gambar 2.3. Predasi 16 Gambar 2.4. Parasitisme 17 Gambar 2.5. Komensalisme 17 Gambar 2.6. Mutualisme 18 Gambar 2.7. Kompetisi 18 Gambar 2.8. Bioma gurun 19 Gambar 2.9. Bioma Padang Rumput 19 Gambar 2.10. Bioma hutan basah 20 Gambar 2.11. Hutan Gugur 20 Gambar 2.12. Taiga 20 Gambar 2.13. Tundra 21 Gambar 2.14. Sungai ekosistem lotik 21 Gambar 2.15. Ekosistem laut 22 Gambar 2.16. Contoh Ekosistem Estuari 22 Gambar 2.17. Pertanian contoh ekosistem buatan 23 Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pre test Siswa Kelas TPS dan Kelas STAD 36 Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Post test Siswa Kelas TPS Dan Kelas STAD 38 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 50 Lampiran 2. RPP 52 Lampiran 3. Instrumen Tes 79 Lampiran 4. Kunci Jawaban 85 Lampiran 5. Tabel Uji Validitas Tes Hasil Belajar 86 Lampiran 6. Tabel Perhitungan Reliabilitas 87 Lampiran 7. Perhitungan Validitas 88 Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 91 Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal 92 Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94 Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa 96 Lampiran 12. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Nilai Pretes 99 Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Postes 101 Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 103 Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 107 Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 109 Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok Kelas STAD 111 Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok Kelas TPS 112 Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 113 Lampiran 20. Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment 118 Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 119 Lampiran 22. Tabel Distribusi Normal Standar 120 Lampiran 23. Nilai Kritis Distribusi t 121 Lampiran 24. Tabel Distribusi F 123 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung pada sumber daya manusia SDM sedangkan kualitas SDM sangat ditentukan oleh pendidikannya. Apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk saling bersaing secara bebas dimana hanya bangsa yang berkualitas yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas. Karena pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan meningkatkan mutu hidup seseorang. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek intelektual, psikologis dan biologis Djamarah dan Zain, 2006. Metode pengajaran merupakan unsur penting dalam keberhasilan dalam mengajar. Jadi memilih dan mengembangkan metode pengajaran harus mempertimbangkan dari siswa, yakni seberapa jauh siswa diikutsertakan dalam proses pengajaran untuk dirinya. Penulis melakukan penelitian di sekolah SMA Dharma Pancasila karena penulis tersebut adalah pengajar bimbel di kelas X sehingga memudahkan dalam melakukan survai ke siswa dan administrasi selama penelitian. Hasil prasurvai yang telah dilakukan di SMA Dharma Pancasila ternyata sebagian besar siswa SMA tersebut khususnya kelas X nilai yang diperoleh adalah 60. Padahal nilai KKM untuk mata pelajaran biologi di sekolah tersebut adalah 70. Berdasarkan observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar terlihat membosankan dan sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru serta asyik berbincang- bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri individual, tidak mau mengajak temannya diskusi dan tidak mau mengajarkan pelajaran yang temannya tidak tahu. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti tidak sangat kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan variasi mengajar bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dapat dikatakan pembelajarannya Teacher –Center. Padahal dapat diketahui bahwa metode tersebut sudah tidak efektif lagi digunakan pada pelajaran biologi yang lebih menuntut pemahaman sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Berdasarkan pengalaman PPLT yang telah dilakukan penulis di SMP N I Lubuk Pakam, salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pembelajaran yang monoton yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Proses pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Model kooperatif yang digunakan adalah model kooperatif tipe STAD. Metode Student Teams Achievement Divisions STAD merupakan metode yang dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Kelebihan metode ini diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan, pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena bahasa yang digunakan lebih sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini akan bertahan lama, menimbulkan penerimaan yang luas terhadap anggota yang berbeda kemampuan, kelas sosial dan budayanya Trianto,2009. Ternyata dari pembelajaran menggunakan STAD Student Teams Achievement Student diperoleh nilai siswa yang cukup memuaskan. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal 2011 dimana nilai siswa yang diajar dengan menggunakan metode STAD mengalami peningkatan, yang sebelumnya 49,74 menjadi 77,69. Hanya saja fakta di lapangan membuktikan tidak semua siswa yang berperan aktif dalam diskusi kelompok. Sebagian siswa hanya sebagai penonton dan tidak mengeluarkan pendapatnya serta siswa yang pintar lebih mendominasi jalannya diskusi.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

0 3 16

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 79

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 17 110

KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 5 94

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RUKTI HARJO

1 12 61

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16