DAFTAR TABEL halaman
Tabel 2.1. Produksi Glutamat Per Tahun
5 Tabel 2.2.
Data biologi normal mencit Mus musculus L. 9
Tabel 4.1. Pengaruh pemberian MSG terhadap rerata berat badan F1
Mus musculus .L yang diberikan sejak dalam kandungan
hingga usia 60 hari 19
Tabel 4.2 Pengaruh pemberian MSG terhadap rerata berat testis F1
Dewasa 60 hari Mus musculus. L yang terpapar sejak dalam kandungan
20 Tabel 4.3
Hasil penimbangan testis lepas sapih yang telah terpapar sejak dalam kandungan hingga berusia 21 hari
20 Tabel 4.4
Diameter tubulus seminiferus mencit dewasa F1 yang telah terpapar sejak dalam kandungan hingga berusia
60 hari 21
Tabel 4.5 Diameter tubulus seminiferus mencit lepas sapih 21 hari
F1 yang telah terpapar MSG sejak dalam kandungan 22
Tabel 4.6 Perbandingan Diameter tubulus seminiferus mencit lepas
sapih 21 hari F1 dengan diameter tubulus seminiferus mencit dewasa60 hari yang telah terpapar MSG sejak
dalam kandungan
23 Tabel 4.7
Perbandingan Diameter tubulus seminiferus mencit lepas Sapih 21 hari F1 dengan diameter tubulus seminiferus
mencit dewasa 60 hari kontrol 24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Monosodium Glutamat MSG 4
Gambar 2.2. Rumus bangun monosodium glutamat MSG 6
Gambar 2.3. Mencit Mus musculus L. 8
Gambar 2.4. Penampang melintang testis 11
Gambar 3.1. Desain Penelitian 16
Gambar 4.1. Penampang melintang testis mencit F1 dewasa 60 hari A kontrol, B
yang telah terpapar MSG sejak dalam kandungan 21
Gambar 4.2. Histologi testis mencit F1 lepas sapih 21 hari dari induk kontrol A dan dari induk yang terpapar MSG B
22
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran I
Dokumentasi Penelitian 31
Lampiran II Hasil Uji Statistik Pengaruh MSG terhadap Berat
Badan F1 Mus musculus. L 33
Lampiran III Hasil Uji Statistik Pengaruh MSG terhadap Berat Testis F1 Mus musculus. L
34 Lampiran IV Hasil Uji Statistik Pengaruh MSG terhadap Berat
Testis Sapih F1 Mus musculus. L 35
Lampiran V Data Berat Badan Induk Mus musculus. L 36
Lampiran VI Data Berat Testis 40
Lampiran VII Hasil Uji Statistik Perbandingan Diameter Tubulus Seminiferus Mencit Sapih Kontrol SK Dengan Mencit
Dewasa Kontrol DK 42
Lampiran VIII Hasil Uji Statistik Pengaruh Pemberian MSG Terhadap Rerata Berat Badan Mus musculus. L
43 Lampiran IX Hasil Uji Statistik Perbandingan Diameter Tubulus
Seminiferus Mencit Dewasa Kontrol DK Dengan Mencit Dewasa Terpapar MSG DM
44 Lampiran X Hasil Uji Statistik Perbandingan Diameter Tubulus
Seminiferus Mencit Lepas Sapih Kontrol SK Dengan Mencit Lepas Sapih Terpapar MSG SM
45 Lampiran XI Hasil Uji Statistik Perbandingan Diameter Tubulus
Seminiferus Mencit Lepas Sapih Terpapar MSG SM Dengan Mencit Dewasa Terpapar MSG DM
46 Lampiran XII Data Diameter Tubulus Seminiferus Mus Musculus. L
47
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini, infertilitas merupakan salah satu masalah yang dialami pria dan wanita di seluruh dunia. Di negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang,
kasus infertil baik pria maupun wanita mencapai 80 dari 400 juta pasangan. Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga 1996 diperkirakan ±3,5 juta
pasangan 7 juta orang mengalami infertil. Saat ini, para ahli memastikan angka infertil meningkat hingga 15-20 dari sekitar 50 juta pasangan di Indonesia.
Untuk itu diperlukan pengendalian infertilitas, salah satunya adalah dengan cara meneliti pengaruh MSG pada sistim reproduksi manusia. Dimana MSG
Monosodium glutamat banyak terdapat pada bahan makanan cepat saji, yang merupakan makanan favorit manusia saat ini Elpiana, 2012.
Glutamat tersebar dimana-mana di alam. Bisa dihasilkan dalam organ maupun jaringan tubuh manusia, dalam sistem pencernaan, otak, dan darah.
Glutamat juga bisa ditemukan pada tomat, keju, jamur, kacang polong, dan jagung. MSG yang terdapat dalam makanan biasanya diambil dari jagung. Kita
biasanya mengkonsumsi glutamat dalam makanan sehari-hari, baik secara alami dalam makanan maupun dari makanan instan yang mengandung MSG. Rata-rata
jumlah MSG yang kita konsumsi melalui bahan penyedap makanan adalah sebanyak 11000 dari jumlah glutamat yang sudah ada dalam jaringan tubuh kita.
Rata-rata masyarakat di Amerika mengkonsumsi MSG sekitar ½-1 gram perhari. Sama dengan konsumsi MSG di Inggris, tetapi jauh lebih sedikit jika
dibandingkan dengan konsumsi MSG di Taiwan, yaitu mencapai 3gr perhari Hodgson, 2001.
MSG dikategorikan sebagai bahan aditif makanan yang aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan gangguan bagi kesehatan. Hal tersebut dikemukakan baik
oleh FDA bahkan WHO Geha et al., 2000. Namun, dari berbagai laporan penelitian menunjukkan bahwa MSG dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
seperti asma, obesitas, gangguan fungsi sistim saraf, reproduksi, dan lainnya. Hal
1
ini juga dikemukakan beberapa konsumen yang merasa kebas, jantung berdebar, mual, dan sakit kepala setelah menikmati makanan di restoran China. Gejala ini
kemudian dikenal dengan nama Chinese restaurant syndrome CSR. Erb 2006, dalam laporannya kepada WHO, menyebutkan beberapa efek
mengkonsumsi MSG. Beberapa diantaranya adalah MSG dapat memicu terjadinya kerusakan pada otak, menekan sekresi hormon pertumbuhan, dan
bahkan dapat membahayakan janin. Penelitian yang dilakukan dengan memberikan MSG 4 mgg BB setiap 2
hari sejak lahir sampai hari ke 30 menunjukkan penurunan yang signifikan pada berat testis dan jumlah sel Sertoli dan sel Leydig per testis Franca et al., 2005.
Pemberian MSG pada tikus Wistar betina dengan 2 perlakuan masing- masing 0.04mgkg dan 0.08mgkg setiap hari, menunjukkan kerusakan pada tuba
falopi tikus tersebut. Kerusakan paling parah ditemukan pada tikus dengan pemberian MSG 0.08mgkg. Dari hasil penelitian tersebut, MSG mungkin juga
dapat menyebabkan infertilitas pada tikus betina Eweka et al., 2010. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas, untuk mengetahui
bagaimana pengaruh MSG terhadap organ reproduksi mamalia yang dipapari sejak sumbat vagina terbentuk.
1.2.Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada : 1. Pemberian MSG pada mencit Mus musculus. L yang sedang hamil hingga
masa sapih dan kemudian dilanjutkan pada anak hingga berusia 21 hari.
2. Pengamatan dibatasi pada berat badan, berat testis, berat epididimis, dan histologi testis Mus musculus. L.
1.3.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian MSG pada mencit Mus musculus.L yang
telah dipapari MSG sejak dalam kandungan hingga usia 60 hari terhadap berat badan?