Sifat Konstitusi Substansi Konstitusi

commit to user 14 Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi dapat berupa hukum tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Jimly Asshiddiqie, 2006:35. Sedangkan C.S.T Kansil mengartikan UUD 1945 adalah peraturan negara yang tertinggi dalam negara, yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber dari pada Peraturan Perundangan lainnya yang kemudian dikeluarkan oleh negara itu Indonesia. C.S.T Kansil, 1984: 59. Konstitusi di satu pihak: a. menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai satu fungsi konstitusionalisme, tetapi di pihak lain, b. memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintahan. Konstitusi juga, c. berfungsi sebagai instrument untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki Jimly Asshiddiqie, 2006:24.

b. Sifat Konstitusi

Konstitusi pada umumnya bersikat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis formal. namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi Miriam Budiardjo, dkk, 2003:44. Berdasarkan sifat konstitusi, K. C. Wheare membagi konstitusi menjadi 2, yaitu : a Konstitusi rigid kaku Adalah konstitusi yang bisa diamandemen, tetapi harus melalui proses khusus. b Konstitusi Fleksibel Adalah konstitusi yang dapat diamandemen tanpa melalui proses khusus. Sifat konstitusi yang flexible atau rigid ditentukan dengan dua kriteria, yaitu: commit to user 15 1. Dari cara merubah perubahan konstitusi. Suatu konstitusi dikatakan bersifat flexible luwes, apabila prosedur atau cara perubahannya tidak diperlukan cara-cara yang istimewa, yakni cukup dilakukan badan pembuat Undang-Undang biasa. Sebaliknya suatu konstitusi dikatakan rigid kaku perubahannya mensyaratkan dengan cara yang istimewa, misalnya dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum. 2. Mudah atau tidaknya konstitusi itu dalam mengikuti perkembangan zaman. Konstitusi yang bersifat flexible adalah konstitusi yang dengan mudah mengikuti perkembangan zaman, dan sebaliknya konstitusi yang rigid adalah konstitusi yang sulit untuk mengikuti perkemangan zaman K.C Wheare, 2003:25.

c. Substansi Konstitusi

Substansi konstitusi antara lain menyangkut: a terjaminnya perlindungan hak asasi manusia yang meliputi hak asasi manusia daspek individu klasik maupun aspek sosial politik HAM modern. b pemisahan kekuasaan. Untuk mempertegas unsur ini, maka mekanisme hubungan antar lembaga tinggi negara harus dimasukkan di dalam konstitusi. c legalitas pemerintahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintahan dalam arti luas berdasarkan rambu-rambu hukum sangat dibutuhkan untuk membatasi pelaksanaan kekuasaan yang ada. d peradilan yang bebas. Konstitusi harus mengakomodasi persoalan ini, khususnya dalam rangka menegakkan supremasi hukum dalam tataran implementasi. Tidak retorika politik semata B. Hestu Cipto Handoyo, 2003:41-42.

d. Fungsi Konstitusi