4 dengan baik, kemampuan untuk bergaul dengan kawan sekerja, dan
kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Anoraga 2008: 33 mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi
semangat kerja adalah keamanan kerja, kesempatan untuk mendapatkan kemajuan, lingkungan kerja, rekan sekerja yang baik, dan gaji atau
pendapatan. Menurut Zainun 2004: 66 faktor yang mempengaruhi moral adalah hubungan yang harmonis, kepuasan terhadap pekerjaan, suasana dan
iklim kerja, rasa kemanfaatan, kepuasan ekonomi dan materiil, dan adanya ketenangan jiwa.
4. Upaya Membina Semangat Kerja
Membina semangat kerja pegawai perlu dilakukan secara terus- menerus agar mereka menjadi terbiasa mempunyai semangat kerja yang
tinggi. Pembinaan semangat kerja dalam suatu perusahaan tentulah pimpinan sebagai atasan langsung pegawai bersangkutan. Menurut Saydam 2006: 69,
keberhasilan pembinaan semangat kerja sangat tergantung pada supervisi yang bermutu, kondisi kerja yang menyenangkan, adanya kesempatan untuk
berpartisipasi, hubungan yang harmonis, dan adanya aturan main yang jelas. Teknik pengawasan dan kebijakan manajemen meliputi pengawas berusaha
agar pegawai mempunyai minat kerja yang besar, memberi pujian, ada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat, kondisi fisik
pekerjaan, kesempatan, peralatan kerja, dan prosedur untuk memperhatikan keluhan pegawai.
C. Kinerja Pegawai
Kinerja pegawai adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi Robins 2001: 22. Jika ada yang tidak memadai, kinerja akan
dipengaruhi secara negatif. Disamping motivasi perlu juga dipertimbangkan kecerdasan dan ketrampilan untuk menjelaskan dan menilai kinerja pegawai.
Kesempatan untuk berkinerja pada ditambahkan meskipun seorang pegawai mungkin bersedia dan mampu. Hal ini untuk menghindari tingkatan kinerja yang
tinggi sebagian merupakan fungsi dan tidak diketahui rintangan-rintangan yang menjadi kendala bagi pegawai yang bersangkutan. Penilaian adalah kegiatan
manajer untuk mengevaluasi perilaku kinerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya Hasibuan, 2000: 87.
Penilaian perilaku meliputi kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, dedikasi dan partipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak
ada standar fisiknya, sedangkan untuk menilai hasil kerja relatif lebih mudah karena ada standar fisik yang dipakai sebagai tolok ukurnya seperti meter, liter
dan kilogram. Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya Mangkunegara, 2001: 67.
Performance appraisal adalah suatu proses yang digunakan majikan untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekerjaannya sesuai.
Mangkunegara, 2001: 69. Penilaian adalah proses penaksiran atau penentuan nilai kualitas atau status dari beberapa obyek, orang atau sesuatu Mangkunegara,
2001: 72. Penilaian kinerja adalah proses yang mengukur kinerja pegawai,
5 penilaian kerja pada umumnya mencakup baik aspek kualitatif maupun aspek
kuantitatif dari kinerja pelaksanaan pekerjaan Simamora, 2006: 45. METODE PENELITIAN
A.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
1. Populasi
Arikunto, 2002: 107 populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek satuan-satuan individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Kenaria Sragen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi pada
PT. Kenaria Sragen yang berjumlah 500 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasijumlah lebih sedikit dari
pada jumlah populasinya Arikunto, 2002: 108. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebagian orang yang mewakili para karyawan. Jumlah sampel
yang dipergunakan sebanyak 50 orang. Jumlah sampel ditentukan sebesar 10 mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu
sendiri. Jadi bila jumlah populasi 500 orang dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 50 orang tersebut tanpa ada kesalahan. Untuk sekedar
patokan maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika
jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih.
3. Teknik Sampel
Tehnik sampling dalam penelitian ini adalah random sampling atau sampel acak, hal ini dilakukan mengingat keadaan populasi yang heterogen.
Sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel, sedangkan cara pengambilan sampel yaitu pengambilan dengan
menggunakan sample random sampling yaitu pengambilan sampel tanpa memilih-milih individu yang akan dijadikan anggota sampel.
B. Sumber Data