Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

15 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Polimer adalah makromolekul molekul raksasa yang tersusun dari satuan-satuan kimia sederhana yang disebut monomer, Misalnya etilena, propilena, isobutilena dan butadiene. Bahan polimer ini dapat dikelompokkan atas dua bagian yaitu polimer alamiah dan polimer sintetik Hartomo, 1995. Termoplastik memiliki peran utama dalam industri, dengan jenis plastik yang bervariasi. konsumsi tahunan termoplastik semakin meningkat tiap tahunnya dari sekitar 5 juta ton tahun 1950 menjadi 100 juta ton pada hari ini. Dan di India diperkirakan produksi polimer adalah 4,7 juta metrik ton per tahun. Dari jumlah ini 60-70 untuk produksi PE. Polietilena adalah bahan termoplastik yang transparan, berwarna putih yang mempunyai titik leleh bervariasi antara 110-137 o C. M. Awang, 2007 Polietilena memiliki kekuatan benturan – benturan yang tinggi dan tahan terhadap pelarut organik pada suhu 60 o C. Kelemahan polietilena adalah pada suhu - 30 o C mudah pecah, kaku, mudah retak, kurang stabil terhadap pemanasan, mempunyai tegangan tensile yang rendah, mudah terdegradasi oleh zat pengoksida seperti asam nitrat dan hydrogen peroksida. Ramzah ram, 2008 16 Polietilena dapat teroksida diudara pada temperature tinggi atau dengan sinar UV. Struktur rantai polietilena dapat berupa linier, bercabang atau berikat silang. Beberapa struktur rantai bercabang mempunyai kekuatan yang lebih rendah karena cabang – cabang akan mengurangi gaya – gaya ikatan antar molekul. Adanya rantai – rantai cabang pada rantai polimer sehingga merupakan polimer linear yang mempunyai kristalinitas tinggi. Ban merupakan bagian dari suatu kendaraan yang merupakan produk paling penting dan diproduksi dalam volume tinggi yang bertambah setiap tahunnya. Lebih dari setengah karet alam dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban. Karet memiliki sifat yang fleksibel geseran serta permukaan yang baik, yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap udara. Sifat – sifat ini dapat menjamin kinerja ban dengan fungsi dan kondisi yang berbeda – beda. Penggunaan ban dalam volume yang tinggi menyebabkan tingginya limbah ban bekas, dan dalam hal ini peneliti ingin memanfaatkan ban bekas dalam bentuk abu ban bekas vulkanisasi. Ban bekas bersifat sangat stabil dan merupakan suatu polimer berantai panjang. Beberapa karakteristik dari ban bekas yaitu stabilitasnya dan sifatnya yang tahan lama dan tahan terhadap degradasi biologi. Liang, L., 2004 Pencampuran termoplastik polietilena dengan ban bekas cenderung tidak berlangsung secara homogen. Hal ini disebabkan sifat bahan polimernya, bahwa ban bekas merupakan suatu polimer thermoset yang berarti sulit untuk meleleh atau sulit untuk diuraikan menjadi komponen-komponen penyusunnya Liang,L., 2004. Penelitian terdahulu dilakukan oleh M. Awang, H. Ismail 2007, memperlihatkan bahwa campuran abu ban bekas, polipropilena, DKP dan HVA-2 menghasilkan peningkatan kekuatan tarik dari campuran. Peningkatan terlihat dengan semakin 17 tingginya jumlah abu ban bekas yang digunakan maka semakin meningkat kekuatan tariknya M, Awang., 2007. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan studi pencampuran antara LDPE-abu ban mobil bekas-DKP sebagai inisiator dan DVB sebagai bahan pengikat. Selain itu DVB yang digunakan juga dapat meningkatkan resistansi terhadap tekanan retak, bahan kimia, panas distorsi, kekerasan dan kekuatan membantu meningkatkan stabilitas termal dari komposisi resin epoksi. Sehingga diharapkan penambahan DVB dapat meningkatkan proses ikat silang dan menghasilkan kompatibilitas campuran yang lebih baik. Dengan demikian dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang- barang berkualitas tinggi.

1.2 Perumusan Masalah