Alat Bahan Pembuatan Film Spesimen Hasil poliblen Analisa Data

33 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Alat

- Seperangkat Alat Uji Tarik Tokyo Testing Machine - Neraca Analitik Tettler Toledo - Fourier Transforms Infared Spectroscopy FT-IR Perkin Elmer - Scanning Electron Miscroscopy SEM - Mikro Buret Interkey - Internal Mixer - Seperangkat Alat Pencetak Tekan - Statif dan klem - Spatula - Plastik - Pipet tetes - Aluminium foil - Seperangkat alat soklet Pyrex

3.2. Bahan

- Low Density Polyethylene LDPE Korea Petrochemical Co.L TD - Abu Ban Bekas CV. Persaudaraan 34 - Dikumil Peroksida Aldrich Chemical Industries.co - Divinil benzena pa.Merck - Xilena pa. Merck

3.3. Prosedur Kerja.

3.3.1 Preparasi Sampel

- Ditimbang berat poliblen berdasarkan variasi berat masing-masing DKP 1,2,3 phr dan DVB 1,2,3 phr - Ditimbang berat LDPE dan abu ban bekas masing – masing sebanyak 50 gr.

3.3.2 Pembuatan campuran polimer LDPE-Abu Ban Bekas

Mula-mula dimasukkan LDPE sebanyak 50 ± 0,001 gram ke dalam internal mixer pada suhu 175 o C sampai melebur. Kemudian setelah LDPE melebur ditambahkan abu ban bekas sebanyak 50 ± 0,001 gram ke dalam internal mixer, digiling sampai homogen. Akhirnya didapat poliblen LDPE dan abu ban bekas, didinginkan sampai terbentuk poliblen kering.

3.3.3. Pembuatan campuran polimer LDPE-Abu ban bekas-DKP tanpa DVB

Mula-mula dimasukkan LDPE sebanyak 50 ± 0,001 gram kedalam internal mixer pada suhu 175 o C sampai melebur. Kemudian setelah LDPE melebur ditambahkan abu 35 ban bekas sebanyak 50 ± 0,001 gram ke dalam internal mixer, digiling sampai homogen. Ditambahkan DKP sebanyak 1 phr, digiling sampai homogen. Akhirnya didapat poliblen LDPE-Abu ban bekas dan DKP. Didinginkan sampai terbentuk poliblen kering. Perlakuan yang sama dilakukan dengan variasi DKP 2,3 phr.

3.3.4. Pembuatan campuran polimer LDPE-Abu ban bekas-DKP-DVB

Mula-mula dimasukkan LDPE sebanyak 50 ± 0,001 gram kedalam internal mixer pada suhu 175 o C sampai melebur. Kemudian setelah LDPE melebur ditambahkan abu ban bekas sebanyak 50 ± 0,001 gram ke dalam internal mixer, digiling sampai homogen. Ditambahkan DKP sebanyak 1 phr, digiling sampai homogen. Kemudian ditambahkan 1 phr DVB. Akhirnya didapat poliblen LDPE-Abu ban bekas-DKP- DVB. Didinginkan sampai terbentuk poliblen kering. Perlakuan yang sama dilakukan dengan variasi konsentrasi DKP DVB : 1 phr : 2 phr, 1 phr : 3 phr, 2 phr : 1 phr, 2 phr : 2 phr, 2 phr : 3 phr, 3 phr : 1 phr, 3 phr : 2 phr, 3 phr : 3 phr.

3.4 Pembuatan Film Spesimen Hasil poliblen

Hasil pencampuran diletakkaan dalam lempeng aluminium yang berukuran 15cm x 15 cm yang telah dilapisi dengan aluminium foil. Alat hot press diset pada temperatur 175 o C. campuran ditimbang sebanyak 100 gram dan diletakkan ditengah cetakan yang berbeda dua glassy plate. Kemudian dimasukkan ketempat sampel pada alat hot press dan dibiarkan selama 5 menit tanpa tekanan. Setelah itu diberi tekanan 100 kgfcm 2 36 dan dibiarkan selama 20 menit. Sampel sambil diambil dari alat hot press dan didinginkan. Perlakuan ini dilakukan untuk semua komposisi campuran.

3.5 Analisa dan Karakterisasi

Film campuran polimer digunakan untuk karakterisasi spectra FTIR, SEM, dan uji sifat mekanik. Pengambilan foto permukaan campuran untuk melihat morfologi polimer dilakukan dengan menggunakan alat SEM merk shimadzu. Uji sifat mekanik dengan menggunakan alat uji tarik merk shimadzu. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kekuatan saat putus dan daya regang campuran. Perubahan gugus fungsi diamati dengan spektrofotometer IR merk Perkin Elementer 1600 series.

3.5.1 Specimen kekuatan tarik.

Spesimen yang digunakan untuk uji kekuatan tarik berdasarkan ASTM D 638 seperti terlihat pada gambar 3.1. Rangkaian alat uji tarik diset sesuai dengan yang diperlukan. Kecepatan tarik 50 mm menit dan beban maksimum 10 kgf. sampel yang sudah berbentuk dumbell dijepitkan pada alat uji tarik, kemudian alat dijalankan dan data yang dihasilkan diamati pada monitor. 165 mm 50 mm 57 mm 13 mm 2 mm Gambar 3.1. Spesimen Uji kekuatan Tarik berdasarkan ASTM D 638. 37

3.5.2 Analisa Permukaan dengan SEM

Proses pengamatan mikroskopis menggunakan SEM diawali dengan merekatkan sampel dengan “Stab” yang terbuat dari logam. Kemudian setelah sampel dibersihkan dengan alat peniup, sampel dilapisi dengan emas bercampur palladium dalam suatu ruangan Vacum Evaporator yang betekanan 1492.10 2 atm. sampel selanjutnya dimasukkan kedalam ruangan yang khusus dan kemudian disinari dengan pancaran elektron bertenaga lebih kurang 15 Kvolt sehingga sampel mengeluarkan elektron sekunder dan elektron terpental yang dapat dideteksi dengan detektor scientor yang kemudian diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya gambar CRT Chatode Ray Tube. Pemotretan dilakukan setelah memilih bagian tertentu dari objek sampel dan perbesaran yang diinginkan sehingga diperoleh foto yang baik dan jelas.

3.5.3 Analisa Spektroskopi Infra Merah FTIR

Film sepesimen dijepit pada tempat sampel kemudian diletakkan pada alat kearah sinar infra merah. Hasil akan direkam kedalam kertas berskala aluran kurva bilangan bergelombang terhadap intensitas, hasilnya dapat dilihat pada spektra FTIR.

3.6. Analisa Data

Data yang diperoleh dihitung dan hasil dianalisa dan ditabulasi. 38 1. Untuk data kekuatan tarik dan kemuluran, setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil tegangan F maks dan regangan l f – l , maka dapat ditentukan nilai kekuatan tariknya dengan rumus : …………………………………………………3.1 Keterangan : σ t = kekuatan tarik bahan Kg f mm 2 F maks = Tegangan maksimum Kg f A o = Luas penampang mula-mula mm 2 Dan nilai kemuluran dapat dihitung dengan rumus : ……………………………………….3.2 Keterangan : ε = Kemulaan I o = Panjang spesimen mula-mula mm I f = Panjang spesimen setelah diberi beban mm 2. Perhitungan pemakai bahan – bahan kimia dalam perseratus abu ban bekas phr 39 Massa jenis DKP : 1,56 gml, ………………………….………………….3.3 Perhitungan yang sama dilakukan untuk perbandingan variasi konsentrasi DVBDKP bb : 1 phr : 1 phr, 2 phr : 1 phr, 3 phr : 1 phr, 1 phr : 2 phr, 2 phr : 2 phr, 3 phr : 2 phr, 1 phr : 3 phr, 2 phr : 3 phr, 3 phr : 3 phr. 3. Untuk data perubahan gugus fungsi dan SEM dapat diperoleh secara langsung 40 3.7 Skema Pengambilan Data 3.7.1