22
morfologi dan sifat dari poliblend. Strategi kompatibilitas pencampuran memfokuskan pada aplikasi seperti plastik daur ulang pasca-konsumen tanpa penyortiran, produksi
film multi-layer, kemasan produk, serta perkembangan bahan baru berdasarkan plastik plastic elastomer campuran elastomer. Magdy dkk, 2008
2.2 Ban Bekas
Ban merupakan bagian dari suatu kenderaan yang merupakan produk karet yang paling penting dan produksi dalam volume tinggi. Ban juga merupakan suatu bagian
dan eleman terpenting pada suatu kendaraan. Lebih dari setengah karet alam dan karet sintetik didunia digunakan dalam industri ban.
Perkembangan industri ban berawal dari perubahan struktur kendaraan yang terjadi secara konstan, dengan meningkatnya tenaga mesin, akselerasi yang tinggi,
serta kecepatan kenderaan. Oleh karena itu, suatu perbedaan sangat terlihat antara penemuan ban pertama kali oleh Thomasen pada tahun 1845 dengan perkembangan
praktikal pada tahun 1888 oleh seorang ilmuan Inggris John Dunlop, penemuan ban sintetik pertama kali pada tahun 1912 hingga produksi ban yang sangat tinggi pada
saat ini Hofmann, W., 1989.
Ban saat ini secara esensial merupakan suatu komposit karet. Ban diproduksi dari beberapa komponen yang terpisah seperti tread, inelainer, beads, belds, dan lain-
lain serta komponen-komponen yang berbeda yang memiliki kandungan bahan pengisi yang tinggi, seperti campuran elastomer dan bermacam-macam aditif. Zat aditif ini
yang terkandung didalamnya dapat diklasifikasikan sebagai zat pemvulkanisasi, aktifator vulkanisasi dan zat pemercepat atau akselerator serta bahan pengisi penguat,
23
semi penguat, atau bukan penguat, anti degradasi, bahan pelunak dan plastisizer, pigmen, dan bahan pewarna organik, serta zat aditif khusus.
Komponen karet merupakan suatu bahan teknik yang banyak digunakan dalam industri ban, karena memiliki sifat yang fleksibel geseran serta permukaan yang baik,
yang tahan abrasi yang tinggi, impermeabilitas yang baik terhadap udara. Sifat-sifat ini dapat menjamin kinerja ban dengan fungsi dan kondisi yang berbeda-beda.
Teknologi kompon dan material karet cenderung mengalami proses dekomposisi katalitik secara thermal pada kompon karet ban dan karekterisasi produk Liang, L.,
2004. Ban dalam biasanya digunakan pada ban sepeda, ban sepeda motor, dan
kenderaan seperti bus, atau truk berat dan traktor yang dirancang mempunyai ban dalam. Ban dalam merupakan suatu bahan yang dibentuk dari suatu material yang tak
dapat tembus seperti karet sintetis yang bersifat lembut dan elastis untuk mencegah bocornya udara. Ban dalam berada didalam bagian ban luar untuk menjaga tekanan
udara. Dalam hal ini, peneliti menggunakan ban luar mobil bekas.
Ban bekas bersifat sangat stabil dan merupakan suatu polimer berantai panjang. Beberapa karekteristik dari ban bekas yaitu stabilitasnya dan sifatnya yang
tahan lama, yang sangat menarik dan kelayakannya selama pemakaian, yang memberikan suatu perlawanan selama pemakaiannya. Faktanya adalah bahwa ban
bekas merupakan suatu polimer thermoset yang berarti sulit untuk meleleh atau sulit untuk diuraikan menjadi komponen-komponen penyusunnya. Ban bekas bersifat tahan
terhadap degradasi biologi Liang, L., 2004.
24
2.3 Dikumil Peroksida