2.6.6 Perputaran pasir 2.6.7 Penggiling pasir, pengaduk pasir
2.6.8 Pencampur pasir 2.6.9 Pengayakan
2.6.10 Pemisah magnitis
2.7 Pola 2.7.1 Macam-macam Pola
2.7.2 Bahan-bahan untuk pola 2.7.3 Perencanaan Pola
2.7.4 Inti dari telapak inti 2.7.5 Macam dari telapak inti
2.8 Rencana Pengecoran 2.8.1 Isitilah-istilah dan fungsi dari sistem saluran
2.8.2 Bentuk dan bagian-bagian sistem saluran 2.8.3 Penambah
2.9 Penuangan Logam Cair 2.10 Pengujian dalam Pengecoran
2.10.1 Pengukuran temperatur 2.10.2 Pengujian terak
BAB III METODOLOGI 3.1 Perencanaan Cetakan
3.1.1 Bahan Pola 3.1.2 Jenis Pola
3.1.3 Bahan Tambahan 3.2 Penentuan Tambahan Penyusutan
3.2.1 Penentuan penambahan penyelessaian mesin 3.3 Ukuran Pola
3.4 Sistem Saluran
3.4.1 Saluran Turun 3.4.2 Cawan Tuang
3.4.3 Sistem Pengalir 3.4.4 Saluran Masuk
3.4.5 Saluran Penambah 3.4.5.1 Ukuran Penambah
3.5 Pembuatan Inti 3.6 Pemberat
3.7 Waktu Tuang 3.8 Pembuatan Cetakan Pasir
BAB IV PELEBURAN DAN PENUANGAN
4.1 Peleburan Logam Coran 4.2 Bahan Baku
4.2.1 Komposisi Metal Cair 4.2.2 Komposisi bahan wormscrew yan diinginkan
4.3 Penuangan Logam Cair 4.4 Penyelessaian Hasil Cetakan
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Worm screw
Gambar 2.2 Pengaruh kandungan karbon dan
perlakuan panas pada sifat-sifat mekanik Gambar 2.3 Data dari pengujian tarik panas
dari baja cor karbon dinormalkan Gambar 2.4 Kadar karbon dan kekerasam maksimum baja
Setelah dicelup dingin Gambar 2.5 Tanur induksi jenis kruss
Gambar 2.6 Susunan pasir cetak Gambar 2.7 Diagram alir pengolahan pasir
Gambar 2.8 Penggiling pasir dengan rol berputar pada bidang
tegak dan mendatar Gambar 2.9 Pencampur pasir
Gambar 2.10 Pengayak berputar Gambar 2.11 Pengayak bergetar
Gambar 2.12 Pola setengah Gambar 2.13 Pola belah
Gambar 2.14 Pola belahan banyak Gambar 2.15 Pola tunggal
Gambar 2.16 Pola pelat pasang
Gambar 2.17 Pola pelat kup dan drag Gambar 2.18 Telapak inti bertumpu dua mendatar
Gambar 2.19 Telapak inti beralas tegak Gambar 2.20 Telapak inti tegak bertumpu dua
Gambar 2.21 Telapak inti untuk penghalang sebagian Gambar 2.22 Istilah-istilah sistem pengisian
Gambar 2.23 Ukuran cawan tuang Gambar 2.24 Perpanjangan pengalir
Gambar 2.25 Sistem saluran masuk Gambar 2.26 Penambah samping dan penambah atas
Gambar 2.27 Temperatur penuangan yang disarankan Gambar 3.1 Pola kup bagian atas dan drag bagian bawah
Gambar 3.2 Tambahan penyelesain mesin untuk coran baja Gambar 3.3 Ukuran worm screw
Gambar 3.4 Detail dari ulir worm screw Gambar 3.5 Pembagian poros untuk perhitungan ukuran pola
Gambar 3.6 Ukuran pola worm screw Gambar 3.7 Pembagian daun untuk perhitungan daun
Gambar 3.8 Saluran Turun Gambar 3.9 Ukuran cawan tuang
Gambar 3.10 Sistem pengalir Gambar 3.11 Saluran masuk
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.12 Hubungan antara tebal coran T dan jarak isi dari penambah Jp
Gambar 3.13 Kurva Pellini Gambar 3.14 Bentuk Inti
Gambar 3.15 Bentuk pemberat Gambar 3.16 Tahapan Pembuatan Cetakan
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Ketebalan dinding minimum dari pengecoran pasir Tabel 2.2 Temperatur penuangan untuk berbagai coran
Tabel 3.1 Karakteristik kayu jelutung Tabel 3.2 Tambahan penyusutan yang disarankan
Tabel 3.3 Contoh ukuran dari saluran turun, pengalir dan saluran masuk untuk coran besi cor
Tabel 4.1 Komposisi bahan balok baja Tabel 4.2 Komposisi baja sekrap
Tabel 4.3 Komposisi metal cair Tabel 4.4 Komposisi worm screw yang diinginkan
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL KETERANGAN
SATUAN Ρ
Massa jenis air kgmm
3
G Kecepatan gravitasi
ms
2
Di Diameter pitch
mm W
Berat kgf
α Sudut kemiringan ulir
P Tekanan
Nm
2
d Diameter worm screw
mm g
Gravitasi bumi ms
2
m Massa
kg t
Waktu tuang detik
v Volume
m
3
d
p
Diameter penambah mm
γ Berat jenis baja tahan karat
kgm
3
A
st
Luas saluran turun mm
2
d
st
Diameter saluran turun mm
h
st
Tinggi saluran turun mm
A
sm
Luas saluran masuk mm
2
d
sm
Diameter saluran masuk mm
n
sm
Jumlah saluran masuk buah
A
p
Luas pengalir mm
A Potongan pengalir
mm
Universitas Sumatera Utara
P Panjang coran
mm l
Lebar coran mm
T
c
Tebal coran mm
JP Jarak pengisian
mm n
p
Jumlah penambah buah
h
p
Tinggi penambah mm
Lp Panjang pola untuk poros
mm Dp
Diameter pola untuk poros mm
Tp Tinggi pola
mm Lp
Lebar pola untuk daun mm
J Jarak daun untuk pola
mm Tpd
Tambahan untuk permukaan drag mm
TPk Tambahan untuk permukaan kup
mm TPm
Tambahan untuk pengerjaan mesin yang kasar
mm TPs
Tambahan penyusutan yang disarankan mm P
T
Panjang total poros mm
D
T
Diameter total poros mm
P
k
Panjang poros untuk kup mm
P
d
Panjang poros untuk drag mm
D
k
Diameter poros untuk kup mm
D
d
Diameter poros untuk drag mm
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hal-hal Penting dalam Perencanaan Poros
Lampiran 2 Jenis-jenis Saluran dalam Pengecoran Logam
Lampiran 3 Sifat-sifat yang diminta dan bahan untuk Logam
Lampiran 4 Penggunaan Bahan Coran
Lampiran 5 Aliran Proses pada Pengecoran Logam
Lampiran 6 Material baja karbon Lampiran 7
Gambar cetakan worm screw
Universitas Sumatera Utara
Abstrak Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan Pola Worm Screw Dengan Proses
Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Untuk Pabrik Kelapa Sawit, mulai dari pemilihan jenis cetakan, pemilihan bahan baku, merencanakan dimensi pola,
merencanakan sistem saluran untuk pengecoran screw press agar diperoleh hasil yang sebaik mungkin serta mampu memahami hasil yang diperoleh apakah telah
sesuai dengan yang direncanakan. Karena luasnya persoalan yang menyangkut masalah pengecoran maka pengecoran dalam perencanaan tugas sarjana ini
dibatasi yaitu pemilihan bahan baku yang sesuai, pembuatan pola, perencanaan sistem saluran serta peleburan dan penuangan.
Kata kunci : pemilihan bahan baku, pembuatan pola, perencanaan sistem saluran serta peleburan dan penuangan, Worm Screw
Universitas Sumatera Utara
Abstract This plan aims to plan the pattern of Worm Screw With Process Sand Casting
Mold Using Palm Oil For Factory, ranging from selecting the type of molding, selection of raw materials, plan the dimensions of the pattern, plan systems for
casting channel screw press in order to obtain the best possible outcome and be able to understand the results obtained if it has been as planned. Because the
breadth of issues concerning the problem of casting foundry in the planning task was limited degree of an appropriate selection of raw materials, pattern making,
planning systems as well as smelting and casting channels.
Key words: selection of raw materials, pattern making, planning systems as well as smelting and casting channels, Worm Screw
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN