METODOLOGI 3.1 Perencanaan Cetakan PELEBURAN DAN PENUANGAN KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

2.6.6 Perputaran pasir 2.6.7 Penggiling pasir, pengaduk pasir 2.6.8 Pencampur pasir 2.6.9 Pengayakan 2.6.10 Pemisah magnitis 2.7 Pola 2.7.1 Macam-macam Pola 2.7.2 Bahan-bahan untuk pola 2.7.3 Perencanaan Pola 2.7.4 Inti dari telapak inti 2.7.5 Macam dari telapak inti 2.8 Rencana Pengecoran 2.8.1 Isitilah-istilah dan fungsi dari sistem saluran 2.8.2 Bentuk dan bagian-bagian sistem saluran 2.8.3 Penambah 2.9 Penuangan Logam Cair 2.10 Pengujian dalam Pengecoran 2.10.1 Pengukuran temperatur 2.10.2 Pengujian terak

BAB III METODOLOGI 3.1 Perencanaan Cetakan

3.1.1 Bahan Pola 3.1.2 Jenis Pola 3.1.3 Bahan Tambahan 3.2 Penentuan Tambahan Penyusutan 3.2.1 Penentuan penambahan penyelessaian mesin 3.3 Ukuran Pola 3.4 Sistem Saluran 3.4.1 Saluran Turun 3.4.2 Cawan Tuang 3.4.3 Sistem Pengalir 3.4.4 Saluran Masuk 3.4.5 Saluran Penambah 3.4.5.1 Ukuran Penambah 3.5 Pembuatan Inti 3.6 Pemberat 3.7 Waktu Tuang 3.8 Pembuatan Cetakan Pasir

BAB IV PELEBURAN DAN PENUANGAN

4.1 Peleburan Logam Coran 4.2 Bahan Baku 4.2.1 Komposisi Metal Cair 4.2.2 Komposisi bahan wormscrew yan diinginkan 4.3 Penuangan Logam Cair 4.4 Penyelessaian Hasil Cetakan Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Worm screw Gambar 2.2 Pengaruh kandungan karbon dan perlakuan panas pada sifat-sifat mekanik Gambar 2.3 Data dari pengujian tarik panas dari baja cor karbon dinormalkan Gambar 2.4 Kadar karbon dan kekerasam maksimum baja Setelah dicelup dingin Gambar 2.5 Tanur induksi jenis kruss Gambar 2.6 Susunan pasir cetak Gambar 2.7 Diagram alir pengolahan pasir Gambar 2.8 Penggiling pasir dengan rol berputar pada bidang tegak dan mendatar Gambar 2.9 Pencampur pasir Gambar 2.10 Pengayak berputar Gambar 2.11 Pengayak bergetar Gambar 2.12 Pola setengah Gambar 2.13 Pola belah Gambar 2.14 Pola belahan banyak Gambar 2.15 Pola tunggal Gambar 2.16 Pola pelat pasang Gambar 2.17 Pola pelat kup dan drag Gambar 2.18 Telapak inti bertumpu dua mendatar Gambar 2.19 Telapak inti beralas tegak Gambar 2.20 Telapak inti tegak bertumpu dua Gambar 2.21 Telapak inti untuk penghalang sebagian Gambar 2.22 Istilah-istilah sistem pengisian Gambar 2.23 Ukuran cawan tuang Gambar 2.24 Perpanjangan pengalir Gambar 2.25 Sistem saluran masuk Gambar 2.26 Penambah samping dan penambah atas Gambar 2.27 Temperatur penuangan yang disarankan Gambar 3.1 Pola kup bagian atas dan drag bagian bawah Gambar 3.2 Tambahan penyelesain mesin untuk coran baja Gambar 3.3 Ukuran worm screw Gambar 3.4 Detail dari ulir worm screw Gambar 3.5 Pembagian poros untuk perhitungan ukuran pola Gambar 3.6 Ukuran pola worm screw Gambar 3.7 Pembagian daun untuk perhitungan daun Gambar 3.8 Saluran Turun Gambar 3.9 Ukuran cawan tuang Gambar 3.10 Sistem pengalir Gambar 3.11 Saluran masuk Universitas Sumatera Utara Gambar 3.12 Hubungan antara tebal coran T dan jarak isi dari penambah Jp Gambar 3.13 Kurva Pellini Gambar 3.14 Bentuk Inti Gambar 3.15 Bentuk pemberat Gambar 3.16 Tahapan Pembuatan Cetakan Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Ketebalan dinding minimum dari pengecoran pasir Tabel 2.2 Temperatur penuangan untuk berbagai coran Tabel 3.1 Karakteristik kayu jelutung Tabel 3.2 Tambahan penyusutan yang disarankan Tabel 3.3 Contoh ukuran dari saluran turun, pengalir dan saluran masuk untuk coran besi cor Tabel 4.1 Komposisi bahan balok baja Tabel 4.2 Komposisi baja sekrap Tabel 4.3 Komposisi metal cair Tabel 4.4 Komposisi worm screw yang diinginkan Universitas Sumatera Utara DAFTAR SIMBOL SIMBOL KETERANGAN SATUAN Ρ Massa jenis air kgmm 3 G Kecepatan gravitasi ms 2 Di Diameter pitch mm W Berat kgf α Sudut kemiringan ulir P Tekanan Nm 2 d Diameter worm screw mm g Gravitasi bumi ms 2 m Massa kg t Waktu tuang detik v Volume m 3 d p Diameter penambah mm γ Berat jenis baja tahan karat kgm 3 A st Luas saluran turun mm 2 d st Diameter saluran turun mm h st Tinggi saluran turun mm A sm Luas saluran masuk mm 2 d sm Diameter saluran masuk mm n sm Jumlah saluran masuk buah A p Luas pengalir mm A Potongan pengalir mm Universitas Sumatera Utara P Panjang coran mm l Lebar coran mm T c Tebal coran mm JP Jarak pengisian mm n p Jumlah penambah buah h p Tinggi penambah mm Lp Panjang pola untuk poros mm Dp Diameter pola untuk poros mm Tp Tinggi pola mm Lp Lebar pola untuk daun mm J Jarak daun untuk pola mm Tpd Tambahan untuk permukaan drag mm TPk Tambahan untuk permukaan kup mm TPm Tambahan untuk pengerjaan mesin yang kasar mm TPs Tambahan penyusutan yang disarankan mm P T Panjang total poros mm D T Diameter total poros mm P k Panjang poros untuk kup mm P d Panjang poros untuk drag mm D k Diameter poros untuk kup mm D d Diameter poros untuk drag mm Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hal-hal Penting dalam Perencanaan Poros Lampiran 2 Jenis-jenis Saluran dalam Pengecoran Logam Lampiran 3 Sifat-sifat yang diminta dan bahan untuk Logam Lampiran 4 Penggunaan Bahan Coran Lampiran 5 Aliran Proses pada Pengecoran Logam Lampiran 6 Material baja karbon Lampiran 7 Gambar cetakan worm screw Universitas Sumatera Utara Abstrak Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan Pola Worm Screw Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir Untuk Pabrik Kelapa Sawit, mulai dari pemilihan jenis cetakan, pemilihan bahan baku, merencanakan dimensi pola, merencanakan sistem saluran untuk pengecoran screw press agar diperoleh hasil yang sebaik mungkin serta mampu memahami hasil yang diperoleh apakah telah sesuai dengan yang direncanakan. Karena luasnya persoalan yang menyangkut masalah pengecoran maka pengecoran dalam perencanaan tugas sarjana ini dibatasi yaitu pemilihan bahan baku yang sesuai, pembuatan pola, perencanaan sistem saluran serta peleburan dan penuangan. Kata kunci : pemilihan bahan baku, pembuatan pola, perencanaan sistem saluran serta peleburan dan penuangan, Worm Screw Universitas Sumatera Utara Abstract This plan aims to plan the pattern of Worm Screw With Process Sand Casting Mold Using Palm Oil For Factory, ranging from selecting the type of molding, selection of raw materials, plan the dimensions of the pattern, plan systems for casting channel screw press in order to obtain the best possible outcome and be able to understand the results obtained if it has been as planned. Because the breadth of issues concerning the problem of casting foundry in the planning task was limited degree of an appropriate selection of raw materials, pattern making, planning systems as well as smelting and casting channels. Key words: selection of raw materials, pattern making, planning systems as well as smelting and casting channels, Worm Screw Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN