Gambar 3.11 Saluran masuk Saluran masuk direncanakan berbentuk bujur sangkar, maka ukuran sisi-sisi dari saluran
masuk adalah : A
sm
= s.s s =
A
s = 4415,625 s = 66,4 mm
3.4.5 Saluran penambah
Penambah berfungsi memberikan tambahan logam cair untuk mengimbangi penyusutan dalam pembekuan dari coran. Penambah ini digolongkan menjadi dua
macam yakni penambah samping dan penambah atas. Penambah yang dipakai dalam pengecoran Worm screw ini adalah jenis penambah atas karena penambah jenis ini lebih
efektif dipakai untuk coran yang berbentuk silinder atau mempunyai ketebalan yang lebih besar yakni pada ketebalan 181,24 mm, 128,2 mm, dan 97,6 mm.
Untuk coran dengan ketebalan 181,24 mm diperoleh jarak pengisian 400 mm, jarak pengisian untuk bagian dengan ketebalan 128,2 mm diperoleh 330 mm, dan jarak
ketebalan untuk bagian dengan ketebalan 97,6 mm diperoleh 285 mm. Baja cor yang mempunyai titik cair yang lebih tinggi dan koefisien penyusutan
yang sangat besar dan waktu pembekuan yang lebih cepat sehingga irisan penambah
Universitas Sumatera Utara
untuk baja cor harus lebih besar dari pada untuk besi cor. Bentuk yang biasanya dipakai yakni silinder.
Gambar 3.12 Hubungan antara tebal coran T dan jarak isi dari penambah Jp
Sumber : Tata Surdia M.S, Kenji Chijiiwa, 1986, hal 81
Bentuk yang biasanya dipakai yakni silinder. Banyak penambah ditentukan menurut rumus berikut ini :
BanyakPenambah =
mm Jp
penambah pengisian
jarak X
2 L
disediakan harus
penambah mana
bagian dari
panjang Jumlah
literatur 3 hal. 81 Sehingga banyaknya penambah untuk masing-masing tingkat coran adalah :
• Poros 1
Lp
1
n = 2 x Jp 250,6 mm
n = 2 x 400 mm n = 0,313 mm tidak memerlukan penambah
• Poros 2 dan poros 3
n = Jp
x 2
3 Lp
2 Lp
+
n = mm
330 x
2 mm
816,7 128,2
+
n = 1,43 diambil 2 penambah
Universitas Sumatera Utara
• Poros 4
Lp
4
n = 2 x Jp 92,5
n = 2 x 285 mm
n = 0,16 mm tidak memerlukan penambah
3.4.5.1 Ukuran penambah
Bentuk penambah yang digunakan untuk coran baja ini berbentuk silinder. Karena tempat jumlah dan bentuk dari penambah telah ditentukan maka ukuran dari tiap
bagian dapat diperoleh dari gambar 3.11
Gambar 3.13 Kurva Pellini
Sumber : Tata Surdia M.S, Kenji Chijiiwa, 1986, hal 82
Volume penambahvolume coran ditentukan dari gambar, namun harus terlebih dahulu
dihitung faktor bentuk T
L P
+ literatur 3 hal. 81
Dimana : P = Panjang coran
L = Lebar coran T = Tebal coran
Universitas Sumatera Utara
Pada poros 2 dan 3 bentuknya T
L P
+ =
128,2 181,24
128,2 816,7
181,24 128,2
+ +
+ +
= 4,05 Dari kurva Pellini didapat volume penambahvolume coran ditentukan dengan
melakukan interpolasi pada 0,9VpVc1,0 dan 2 T
L P
+ 4,
Maka = 78
, Coran
Volume Penambah
Volume =
Volune Penambah = 0,78 x volume coran Volume Penambah = 0,78 . 0,087025 m
3
Volume Penambah = 0,0678795 m
3
Volume silinder penambah ditentukan dari rumusan V = 4
π . Dp
2
. H Dimana :
D
p
= diameter penambah H = tinggi penambah
Dan tinggi penambah H yang berbentuk silinder ukurannya mengikuti ketentuan berikut ini :
tinggi penambah H = 1,5 – 2 x D
p
literatur 3 hal. 82 diambil tinggi penambah H = 1,75.D
p
maka : Volume penambah =
4 π
. D
p
.1,75 D
p
Volume penambah = 1,3737 Dp
2
Maka : Dp =
1,375 p
V
Universitas Sumatera Utara
D
p
= 0,3668 m = 366,8 mm Maka diameter penambah = 366,8 mm
Tinggi saluran penambah H = 1,75 D
p
= 1,75.366,8 mm = 641,9 mm
3.5 Pembuatan Inti