Saluran penambah Sistem Saluran .1 Saluran turun

Gambar 3.11 Saluran masuk Saluran masuk direncanakan berbentuk bujur sangkar, maka ukuran sisi-sisi dari saluran masuk adalah : A sm = s.s s = A s = 4415,625 s = 66,4 mm

3.4.5 Saluran penambah

Penambah berfungsi memberikan tambahan logam cair untuk mengimbangi penyusutan dalam pembekuan dari coran. Penambah ini digolongkan menjadi dua macam yakni penambah samping dan penambah atas. Penambah yang dipakai dalam pengecoran Worm screw ini adalah jenis penambah atas karena penambah jenis ini lebih efektif dipakai untuk coran yang berbentuk silinder atau mempunyai ketebalan yang lebih besar yakni pada ketebalan 181,24 mm, 128,2 mm, dan 97,6 mm. Untuk coran dengan ketebalan 181,24 mm diperoleh jarak pengisian 400 mm, jarak pengisian untuk bagian dengan ketebalan 128,2 mm diperoleh 330 mm, dan jarak ketebalan untuk bagian dengan ketebalan 97,6 mm diperoleh 285 mm. Baja cor yang mempunyai titik cair yang lebih tinggi dan koefisien penyusutan yang sangat besar dan waktu pembekuan yang lebih cepat sehingga irisan penambah Universitas Sumatera Utara untuk baja cor harus lebih besar dari pada untuk besi cor. Bentuk yang biasanya dipakai yakni silinder. Gambar 3.12 Hubungan antara tebal coran T dan jarak isi dari penambah Jp Sumber : Tata Surdia M.S, Kenji Chijiiwa, 1986, hal 81 Bentuk yang biasanya dipakai yakni silinder. Banyak penambah ditentukan menurut rumus berikut ini : BanyakPenambah = mm Jp penambah pengisian jarak X 2 L disediakan harus penambah mana bagian dari panjang Jumlah literatur 3 hal. 81 Sehingga banyaknya penambah untuk masing-masing tingkat coran adalah : • Poros 1 Lp 1 n = 2 x Jp 250,6 mm n = 2 x 400 mm n = 0,313 mm tidak memerlukan penambah • Poros 2 dan poros 3 n = Jp x 2 3 Lp 2 Lp + n = mm 330 x 2 mm 816,7 128,2 + n = 1,43 diambil 2 penambah Universitas Sumatera Utara • Poros 4 Lp 4 n = 2 x Jp 92,5 n = 2 x 285 mm n = 0,16 mm tidak memerlukan penambah

3.4.5.1 Ukuran penambah

Bentuk penambah yang digunakan untuk coran baja ini berbentuk silinder. Karena tempat jumlah dan bentuk dari penambah telah ditentukan maka ukuran dari tiap bagian dapat diperoleh dari gambar 3.11 Gambar 3.13 Kurva Pellini Sumber : Tata Surdia M.S, Kenji Chijiiwa, 1986, hal 82 Volume penambahvolume coran ditentukan dari gambar, namun harus terlebih dahulu dihitung faktor bentuk T L P + literatur 3 hal. 81 Dimana : P = Panjang coran L = Lebar coran T = Tebal coran Universitas Sumatera Utara Pada poros 2 dan 3 bentuknya T L P + = 128,2 181,24 128,2 816,7 181,24 128,2 + + + + = 4,05 Dari kurva Pellini didapat volume penambahvolume coran ditentukan dengan melakukan interpolasi pada 0,9VpVc1,0 dan 2 T L P + 4, Maka = 78 , Coran Volume Penambah Volume = Volune Penambah = 0,78 x volume coran Volume Penambah = 0,78 . 0,087025 m 3 Volume Penambah = 0,0678795 m 3 Volume silinder penambah ditentukan dari rumusan V = 4 π . Dp 2 . H Dimana : D p = diameter penambah H = tinggi penambah Dan tinggi penambah H yang berbentuk silinder ukurannya mengikuti ketentuan berikut ini : tinggi penambah H = 1,5 – 2 x D p literatur 3 hal. 82 diambil tinggi penambah H = 1,75.D p maka : Volume penambah = 4 π . D p .1,75 D p Volume penambah = 1,3737 Dp 2 Maka : Dp = 1,375 p V Universitas Sumatera Utara D p = 0,3668 m = 366,8 mm Maka diameter penambah = 366,8 mm Tinggi saluran penambah H = 1,75 D p = 1,75.366,8 mm = 641,9 mm

3.5 Pembuatan Inti