BAB III METODE PENELITIAN
3.1 UMUM
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium yaitu metode penelitian dengan percobaan di laboratorium untuk mendapatkan suatu
hasil kekuatan profil baja tersebut. Dalam penelitian ini diadakan pengujian kolom baja batang tersusun
dengan memberikan beban sentris terhadap sumbu kolom. Pembebanan dilakukan secara bertahap dengan interval tertentu, setelah itu diteliti kapasitas tekan
penampang kolom tersebut. Benda uji yang dibuat dianggap dapat mewakili populasi. Dalam
pengujian ini dibuat benda uji berupa 1 buah kolom baja tunggal, 1 buah kolom baja tersusun tanpa pelat kopel baja, dan 1 buah kolom baja tersusun dengan pelat
kopel baja dengan jarak 10 cm. Profil siku yang digunakan adalah profil siku L20x40x3, seperti tampak pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Gambar Profil L 20x40x3 mm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Gambar Diagram Alir Pengujian Tekan Baja Persiapan
Pembuatan Benda Uji
a. Penetapan dimensi Kolom
b. Pemotongan profil yang digunakan
c. Penyusunan dan pengelasan profil
Pengujian Benda Uji
Pengujian Kuat Tekan Aksial
Analisis Data
Pengambilan Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
3.2 Alat Uji
Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah lat uji tekan kapasitas 200 Ton. Pengujian dilakukan di laboratorium struktur.
Gambar 3.3 Alat Uji Tekan 3.3
Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah profil baja siku L20x40x32 mm dengan �
������
= 1600 ����
2
. Profil tersebut dipotong sama panjang sepanjang 30 cm. Perletakan yang digunakan adalah perletakan sendi-sendi.
3.4 Pemotongan Benda Uji
Benda uji dipotong dengan menggunakan alat potong besi.
Gambar 3.4 Gambar Alat Potong Besi Profil
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pengelasan Benda Uji
Benda uji yang berupa profil tersusun dengan menggunakan pelat kopel disambung dengan menggunakan las.
3.6 Pembuatan Perletakan
Perletakan yang digunakan adalah perletakan sendi-sendi.
Gambar 3.5 Gambar perletakan sendi-sendi pada batang tunggal
Gambar 3.6 Gambar perletakan sendi-sendi pada batang tersusun
Universitas Sumatera Utara
Perletakan dibuat dari 2 pelat baja setebal 1 cm yang diberi lubang sebesar mimis sebagai sendi, yang diberi jarak antar pelat sejauh 1 mm. Lubang mimis
dan mimis tersebut dibuat tepat pada titik berat daripada batang yang akan diuji.
Gambar 3.7 Pemodelan alat uji tekan 3.7
Pendimensian Pelat Kopel Baja
Dimensi daripada pelat kopel baja berpengaruh terhadap analisa beban kritis dari profil ganda, maka dimensi pelat kopel itu sendiri perlu kiranya di
analisis. Dimensi pelat kopel baja adalah panjang, lebar, dan tebal. Panjang pelat
kopel diberi notasi “a”. Lebar pelat kopel baja diberi notasi “b”, sedangkan tebal pelat kopel baja diberi notasi “t”.
Universitas Sumatera Utara
Panjang pelat kopel baja adalah merupakan variabel yang tidak bebas karena panjang pelat kopel baja tergantung kepada inersia sumbu bebas bahan dari
profil ganda, dimana inersia sumbu bebas bahan dibuat sama dengan inersia sumbu bahan
Sehingga : �
�
= �
� ′
+ �. 1 4
⁄ �
2
Karena yang dibutuhkan adalah mencari panjang pelat kopel maka persamaan diatas diubah menjadi :
� = �
4 ��
�
−�
�
� �
3.7.1
Supaya pelat kopel baja cukup kaku untuk menghubungkan kedua profil dan juga ekonomis, maka tebal pelat kopel dibuat sama dengan tebal flens dari
profil yang dihubungkan. Dengan kata lain tebal pelat kopel merupajan variabel yang tidak bebas.
Lebar pelat kopel baja adalah merupakan suatu variabel bebas karena tidak tergantung dari profil yang disambungnya. Tetapi supaya pelat kopel cukup kaku,
untuk itu pelat kopel baja harus memenuhi syarat sebagai berikut :
�
�
� ≥ 10
�
�
�
�
dari SNI 03-1729-2002 hal 59 persamaan 9.3-5.
Universitas Sumatera Utara
Pada percobaan ini akan digunakan pelat kopel baja sebagai pengikat pada profil tersusun sehingga profil tersusun tersebut menjadi satu kesatuan dalam
memikul gaya tekan. Pendimensian pelat kopel baja dihitung dengan menggunakan persamaan :
�
�
� ≥ 10
�
�
�
�
Dimana : I
p
=
1 12
� ℎ
3
= Inersia pelat kopel baja.
a = jarak sumbu-sumbu profil tunggal
t = tebal pelat kopel baja
h = lebar pelat kopel baja
L
l
I = jarak pelat kopel baja
l
= inersia batang tunggal terhadap sumbu lemah
Gambar 3.8 Dimensi Pelat Kopel Baja
� = 1,38 �� �
�
= 0,3 ��
4
Universitas Sumatera Utara
�
�
= 10 ��
� = 3 �� �
�����
= 4,5 ��
Maka :
�
�
� ≥ 10
�
�
�
�
1 12
x 0,3 x h
3
1,38 ≥ 10
0,3 10
ℎ ≥ 2,549 �� ℎ = 3��
Maka dimensi pelat kopel baja adalah 45 x 30 x 3 mm
3.8 Pengujian Benda Uji